Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Suasana di kediaman Fathir Aldama tampak berisik. Dimana dua orang pelayan sedang menyiapkan sarapan pagi untuk majikannya di dapur.
"Bibi. Apa sarapannya sudah siap?" tanya Nashita selaku Nyonya di dalam rumah tersebut yang melangkahkan kakinya menuju dapur.
"Sebentar lagi, Nyonya. Tinggal menu makanan untuk nona muda Kimberly saja," jawab salah satu pelayan tersebut.
Nashita membantu pelayan tersebut dengan menata makanan yang sudah selesai dimasak di atas meja. Ketika Nashita tengah menata makanan di atas meja, tiba-tiba putri bungsunya datang menghampirinya dalam keadaan masih mengantuk.
"Pagi, Mom." Kimberly menyapa ibunya sembari mendudukkan pantatnya di kursi.
"Pagi juga, sayang." Nashita membalas sapaan dari putri cantiknya itu, lalu tangannya mengusap lembut rambut putrinya. "Masih mengantuk, hum?" tanya Nashita tersenyum.
"Hm." Kimberly menjawab dengan anggukkan kepalanya.
"Kalau masih mengantuk kenapa bangun? Ini kan baru pukul enam pagi, sayang."
"Enggak tahu. Tiba-tiba pengen bangun pagi aja."
Nashita tersenyum gemas mendengar penuturan dari putri bungsunya. Kemudian Nashita beranjak menuju kulkas. Nashita membuka kulkas tersebut dan mengambil dua kotak susu pisang kesukaan putri kesayangannya itu. Setelah itu, Nashita kembali menghampiri sibungsu.
"Ini untuk membuat semangat putri Mama kembali lagi." Nashita berucap sembari meletakkan dua kotak susu pisang di hadapan putrinya.
Mata Kimberly berbinar-binar saat melihat minuman kesukaannya ada di hadapannya. Kimberly mengangkat kepalanya yang sedari tiduran di atas meja dan tangannya sebagai bantalnya.
"Susu pisang kesukaanku!" seru Kimberly dan langsung menyeruput habis susu pisang tersebut. Sementara Nashita tersenyum bahagia melihatnya.
"Pelan-pelan minum, sayang. Tidak akan ada yang memintanya."
Setelah habis satu kotak. Kimberly meninggalkan meja makan dan menuju ruang tengah dengan membawa satu kotak susu pisang yang masih utuh. Nashita yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sembari tersenyum melihat kelakuan kesayangannya itu. Dan setelahnya, Nashita kembali dengan tugasnya menyiapkan dan menata makanan di atas meja.
Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Mereka adalah Fathir Aldama, Jason Aldama, Uggy Aldama, Enda Aldama dan Riyan Aldama.
Saat mereka menuruni anak tangga, mata mereka melihat sosok gadis manis, cantik, imut dan menggemaskan yang sangat amat mereka sayangi sedang tertidur di sofa ruang tengah dengan layar tv yang menyala. Mereka tersenyum bahagia melihat pemandangan indah itu. Lalu mereka pun memutuskan untuk menghampiri kesayangan mereka itu.
Kini mereka telah berada di ruang tengah dan sudah duduk di sofa. Uggy meraih remot yang di pegang oleh Kimberly, lalu mematikan tv tersebut. Mereka memandangi wajah damai Kimberly yang tengah tertidur.
"Kenapa Kimberly tidur disini?" tanya Uggy bingung.
"Kimberly tidak tidur disini dari semalam kan, Kak?" tanya Riyan.
Jason duduk di samping adik perempuannya. Tangannya mengusap lembut rambut adiknya dan mencium keningnya. Detik kemudian Kimberly pun membuka kedua matanya.
"Kakak Jason," ucap Kimberly.
Jason tersenyum melihat wajah cantik adiknya. "Maafkan kakak, ya yang sudah membuat kamu kebangun."
Kimberly tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak apa-apa, Kak!"
"Kenapa kamu tidur disini, hum?" tanya Fathir.
Kimberly menolehkan wajahnya melihat kearah Ayahnya. "Aku tadi kebangun pukul enam pagi, Dad! Lalu aku langsung turun ke bawah dan melihat Mommy yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Aku bosan dan juga mengantuk. Makanya aku tidur disini." Kimberly menjawabnya.
Mereka tersenyum mendengar penuturan dari Kimberly, kesayangan mereka.
"Oh iya. Bukannya hari ini adalah hari pertama kamu masuk sekolah kan?" tanya Enda.
"Iya, Kak Enda." Kimberly menjawabnya.
"Apa kamu sudah menyiapkan semuanya?" tanya Uggy.
"Sudah. Sudah lengkap semua, Kak Uggy!"
"Ya, sudah. Hari pertama kamu masuk sekolah. Biar kakak yang antar!" seru Enda.
"Baiklah."
"Kimberly, sayang." Fathir memanggil putrinya.
"Iya, Dad!"
"Daddy sudah belikan mobil baru untukmu. Apa kamu tidak ingin mencobanya?"
"Nanti saja saat pulang dari sekolah, Dad! Hari ini Kak Uggy sudah janji akan mengantarku ke sekolah." Kimberly memperlihatkan senyuman manis di bibirnya. Mereka yang melihatnya tersenyum bahagia.
"Ya, sudah kalau begitu. Sekarang kamu kembali ke kamar dan bersiap-siaplah!" seru Jason.
"Baiklah," jawab Kimberly.
Setelah itu, Kimberly bangkit dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya di lantai dua.
Kini semuanya sudah berkumpul di meja makan, termasuk sibungsu kesayangan keluarga Aldama.
"Kimberly sayang. Makan yang banyak ya!" seru Nashita kepada putrinya.
"Aish, Mommy! Kalau aku makan banyak. Nanti badanku bisa jadi gendut. Memangnya Mommy mau punya anak gendut?" Kimberly mempoutkan bibirnya.
Mereka semua tersenyum mendengar aksi protes dari Kimberly.
"Kalau kakak tidak masalah kalau kamu jadi gendut. Gendut kan lucu. Apalagi kalau kedua pipi kamu itu bertambah bulat. Kan bisa diunyel-unyel setiap hari!" seru Riyan.
"Yah. Itu benar, Yan! Kakak setuju banget," ucap Enda menambahkan.
"Ya, udah! Aku gak jadi makannya." Kimberly seketika merajuk dan mendorong piringnya ke depan, lalu menyandarkan punggungnya di kursi. Jangan lupa bibirnya yang masih manyun.
Mereka semua terkejut saat Kimberly yang merajuk. Kalau sudah seperti ini, akan bakal susah menyuruh kesayangan mereka untuk makan kembali. Jason dan Uggy memberikan plototannya pada Enda dan Riyan.
"Tanggung jawab tuh. Bujukin Kimberly untuk kembali makan," ucap Jason.
"Harus berhasil," sela Uggy.
"Iya, iya!" jawab Enda dan Riyan bersamaan.