Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Disebuah istana yang megah,terlihat seorang pangeran dan putri sedang mengobrol.
"Pangeran ku?"
Tanya sang putri.
"Apakah yang hendak kau lakukan?"
Lanjut sang putri bertanya.
"Aku sedang melihat sebuah istana,yang ku buat untukmu."
Jawab sang pangeran.
"Indah sekali."
Jawab sang putri.
"..Aaawas itu ada banjir."
Teriak sang putri.
"Banjir dari mana ??dari kali ciliwung?ada-ada ajh."
Pangeran tertawa.
"Itu,dibelakang."
Tambah sang putri.
"Ah masa ?(sambil nengok kebelakan)"
Tiba-tiba,air turun dari ember.
Byurrrrrrrrrrr
"Duhhhh"
"Gangu Arta mimpi ajh atuh,jadi basah nih".
"Hudang sia teh sudah jam brapa ini!"
"Nanti telat, loh!"
Suara nyokap yang sedikit agak mengeras,membuat gue terbangun meski gue masih mengantuk.
"Beresin tuh ember nya, mau mama pake buat nyiram taneman!".
Lalu nyokap gue keluar,seperti tidak ada dosa dan gue pun segera merapikannya.
"Iya,Ma.Baru jam sabaraha ie teh."
(sambil ngeliat jam yang ada di atas pintu kamar)
Begitulah kalo nyokap gue bangunin gue setiap pagi,kaya demo di jakarta brisik nya gak selesai-selesai.
"Ta,ayo makan."
"Bibi udh siapin, makanan kesuka'an km."
Suara lembut itu adalah suara nyokap gue,kadang dia keras kadang juga lembut.
Mungkin,karena dia selain peran nya sebagai ibu dari gue dan adik gue dia juga harus menggantikan sosok ayah.
Dikarenakan beberapa minggu ini, bokap gue lagi tugas di luar kota.
"Iya Ma,nasi goreng ayam cincang buatan Bibi emang paling enak."
"Makasih ya,Bi."
Bi inah hanya tersenyum kecil,
lalu kembali ke dapur untuk menyiapkan yang lainnnya.
"Ka!ayo cepet dimakan nanti aku bisa terlambat sekolah."
Dan suara si gadis kecil yang crewed ini,adalah adek gue satu-satu nya.
Namanya Yuliana.
Dia baru kelas 4 Sd tapi,gaya nya persis kaya Mama nya .
"Sabar,Kaka juga mau makan ini."
Sehabis makan,Gue langsung nganterin adek gue sekolah.
Abis itu,baru gue ke sekolah tercinta Gue.
Nama Gue Arta Wijaya,keluarga Gue berasal dari kota Tasikmalaya.
Tapi gue dan adik gue, besar di Jakarta.
Gue adalah salah satu murid dari SMA 25 jakarta.
Gue juga terkenal karena Playboy, karena gue bisa gonta-ganti pacar dalam seminggu.
Hahaha.
Bukan sombong tapi fakta membuktikan Cewe mana nu tebisa ku aink takluken.
Target gue selanjutnya adalah Sinta, dia adalah cewek yang cantik dan selain cantik dia juga pintar.
Dia adalah murid pindahan dari Kota Bandung,pusat na para kembang desa.
"Sinta!"
Gue teriak karna dia jalan nya cepet banget,udah kaya kereta ajah.
"Iya?"
"Ada apa, Ta?"
Senyum manis nya, bikin hati Gue meleleh.
"Ta?"
"Arta?!"
Buggggghh
"Ah iya,Sin"
Gue kaget bukan karna dia nepuk gue tapi,gara- gara ketabrak si cewe gendut itu.
"Heh! Liat-liat donk,kalo jalan spion nya dipake!"
Tiba-tiba,saat gue berbalik.
"Eh"
"Kemana sinta ya?"
"Ah sialan,gara-gara si truk gandeng itu si."
"Sinta jadi ngilang".
Pak..pak..pak..
Bunyi suara langkah kaki ntah dari mana,tapi kalo suara ini gue kenal nih.
"woy..!!"
"Ta tunggu!"
"Arta?!"
Nah bener kan, Dari bau nya ajah udah ketauhan.
"Eh."
"Tunggu,dulu Ta."
Yang ini nama nya Andre Mahesa,dia itu temen sekaligus sobat gue dari kecil.
"Iya"
"Gue tungguin nih"
"Lu dari mana sii,nyampe lari larian gitu! Ndre".
Gue paling kesel sama si Andre,
karna dia punya kebiasa'an yang menjijikan yaitu...
"Gue abis ngejar lu lah"
Sambil garuk-garuk di bagian resleting.
"Lu tadi,ngobrol sama siapa?".
Ini nih,kebiasaan si andre yang gue gak demen.
Galer mulu,kaya nya mungkin jarang di mandi'in kali ya haha..
"Kepo lu!"
"Gue kan udah bilang itu"
Gue sambil nunjuk kebawah resleting Andre.
"Kalo mau sekolah dimandi'in dulu napa,Jadi gak Galler mulu".
"hahaha."
"Udah,tapi lagi iseng ajh ini mah."
"Iseng-iseng pala lu peang"