Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Bad Boss
4.3
Komentar
188.1K
Penayangan
49
Bab

Xaiver Narendra Maximilian, pernah bersumpah di hadapan teman temannya jika ia tidak akan menikah seumur hidupnya karena baginya wanita itu hanyalah penghangat ranjang semata. Namun sumpah itu mulai terlupakan saat ia memiliki sekretaris yang tidak berniat menggodanya sama sekali. "Hal terindah yang pernah aku dapatkan adalah saat aku bertemu denganmu, Adeeva Adelia." Xaiver Narendra Maximilian. "Hal terburuk yang pernah aku lalui adalah saat aku bertemu denganmu, Xaiver Narendra Maximilian... Tapi itu dulu, karena sekarang hal buruk itu menjadi hari yang indah." Adeeva Adelia Albert

Bab 1 1, Aku Masih Suci.

[Bab 1 : Aku Masih Suci]

"Jadi hari ini kau akan pergi untuk interview?" tanya Ibuku.

"Iya Ma, hari ini aku ada panggilan dari kantor Maximilian Corp untuk interview." balasku seraya tersenyum ceria.

"Baiklah, kalau begitu cepat selesaikan sarapanmu, nanti kau terlambat sayang." kata Ibuku juga balas tersenyum.

Aku mengangguk lalu kembali melanjutkan sarapanku, memakan nasi goreng buatan Ibuku dan menghabiskan segelas susu coklat kesukaanku. Ini adalah kebiasaan rutin kita setiap pagi, menghabiskan sarapan -hanya- berdua.

"Hati hati sayang, semoga berhasil." kata Ibuku saat aku akan pergi.

"Iya Ma, aku pergi dulu bye..."

Aku mencium punggung tangan Ibuku lalu memasuki mobilku dan bergegas menuju tempat tujuanku.

Yaitu perusahaan Maximilian Corp.

Aku mendapatkan panggilan untuk interview setelah seminggu lebih, ralat bukan seminggu namun hampir sebulan aku mengirimkan surat lamaran kerjaku. Akhirnya aku dipanggil juga dan semoga saja aku diterima di Perusahaan itu, karna Maximilian Corp adalah Perusahaan industri terbesar di Indonesia (dalam imajenasi penulis tapi) siapa sih yang tidak mau bekerja di Perusahaan besar seperti Maximilian Corp. Perusahaan yang menjadi impianku sejak aku masih duduk di bangku SMA, aku berusaha keras agar aku bisa masuk perusahaan itu. Apa pun telah kulakukan demi bisa masuk ke perusahaan itu.

Hmm iya aku lupa memperkenalkan diri :) oke namaku Adeeva Adelia Albert atau panggil saja aku Deeva biar tidak ribet. Umurku 22 tahun, aku tinggal di Jakarta bersama Ibuku karena Ayahku sudah meninggal saat aku masih di dalam kandungan dan aku anak satu-satunya mereka. Walaupun aku tidak tau dimana makam Ayah. Karena Ibu bilang Ayah kecelakaan pesawat dan jasadnya hilang tidak ditemukan. Karena jasadnya tidak ditemukan, aku berharap bahwa Ayahku masih hidup disuatu tempat dan kami akan bertemu suatu saat nanti, aminnn.

Oke kembali ke topik

Aku sudah sampai di depan kantor Maximilian Corp, dengan sedikit grogi aku turun dari mobilku. Aku langsung naik kelantai paling atas setelah bertanya pada Resepsionis dimana ruangan Mr.Maximilian, karena kemarin saat ditelpon katanya aku akan di interview oleh Mr.Maximilian atau C.E.O di Perusahaan itu langsung, aku gugup, tapi hanya sedikit tenang Deeva kau pasti bisa. Lagi pula ini hanya interview Deeva dan bukan eksekusi mati! jadi kau tak perlu panik.

"Bu ruangan Mr.Maximilian-nya ada di mana ya?" tanyaku yang jujur saja bingung.

Perempuan yang aku pikir sekretarisnya Mr.Maximilian ini menatapku sebentar lalu menunjuk pintu yang tidak jauh dari mejanya.

"Itu." ucapnya.

Aku pun hanya mengangguk seraya mengulum senyum dan tidak lupa berterima kasih sebelum menghampiri ruangan Mr.Maximilian setelah beliau mempersilahkan aku untuk mengetuk pintu langsung.

Tok... tok... tok...

Aku mengetuk pintu ruangan dengan tulisan C.E.O. Mr.Maximilian di atasnya sebanyak tiga kali.

Tak ada jawaban, aku pikir Mr.Maximilian tidak mendengar jadi aku pun mengetuk pintu lagi, tapi tetap tidak ada jawaban, aku malah mendengar suara-suara aneh dari dalam, aku mengetuk pintu dengan agak sedikit keras berharap jika Mr.Maximilian akan mendengar suara ketukan pintuku. Tetap tidak ada jawaban, karena cukup kesal dan penasaran dengan suara yang terdengar di telingaku, aku pun menempelkan telingaku di pintu (aku tau aku tidak sopan, tapi aku tidak peduli) dan suara aneh itu makin terdengar seperti suara desahan yang err menjijikan.

Sial!!

Ternyata pintu itu tidak di kunci dan yang terjadi malah aku terjatuh duduk di lantai dengan posisi yang tidak mengenakkan seperti hantu suster ngesot yang ada di Film hantu yang aku tonton minggu lalu bersama Ibuku. Tau tidak? Kalau tidak berarti anda kudet eh kurang update maksudnya. Oke abaikan perkataan terakhirku.

Aku terkejut, saat melihat ke dalam ternyata suara-suara aneh dan menjijikan itu tadi memang berasal dari Mr.Maximilian dan seorang perempuan yang sedang main kuda-kuda'an di sofa yang berada di dalam ruangannya. Aku menganga melihat hal itu, Bos macam apa ini? pertama kali masuk kantor sudah melihat hal yang membuat mataku tidak suci. Maafkan aku Tuhan, lagi pula aku tidak sepenuhnya salah. Jadi salahkan mereka berdua yang membuat mataku tidak suci lagi. Kataku dalam hati. Bukannya aku sedari tadi memang bicara dalam hati ya?

"Eh, maaf aku tidak sengaja." ucapku gugup. Aku mengumpat diri dalam hati harusnya aku tidak perlu menempelkan kepala di pintu tadi. Tapi 'kan aku tidak tau jika ternyata pintu itu tidak terkunci 'kan? Dan mereka sedang bermain kuda-kuda'an di dalam sana!

Lagian ini kantor bukan hotel jadi siapa yang salah disini? Tentu saja pasti Mr.Maximilian bukan aku.

Aku berdiri, Mr.Maximilian menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku artikan. You know lah, sok inggris! Aku kembali menutup pintu tidak mau melihat hal yang seharusnya tidak aku lihat karena aku belum cukup umur untuk melihat hal seperti itu.

Sedikit merapikan bajuku yang mungkin terkena debu saat terjatuh tadi, tidak lupa aku juga membenarkan kacamataku yang sedikit merosot. Entah karena aku jatuh tadi atau karena memang hidungku yang terlalu mancung ke dalam. Entahlah, mungkin keduanya. Please jangan ketawa.

Saat aku berdiri di depan ruangan Mr.Maximilian, ada seorang wanita cantik yang baru saja datang dan ia menatapku dari atas hingga bawah dengan tatapan menilai. Aku tau aku tidak terlalu cantik walaupun Ibuku selalu mengatakan bahwa aku yang tercantik, tapi tidak harus begitu juga kali natapnya!

Sepertinya dia akan memasuki ruangan Mr.Maximilian. jujur aku risih saat wanita cantik itu memandangku dari atas sampai bawah.

"Sedang apa kau di sini?" tanya wanita itu sinis.

Aku menelan ludah gugup, memberanikan diri untuk mendongakkan kepalaku dan menatapnya lebih jelas, karena sedari tadi aku hanya menunduk, sekarang aku jadi bisa melihat dengan jelas bahwa dia memang sangat cantik.

"Hm, itu aku mau-mau interview." kataku dengan gugup. Karena perempuan itu menatap kearahku dengan tatapan yang sangat tajam, setajam silet. Yang bisa membuat siapa saja pasti akan takut melihatnya, seperti aku saat ini atau memang akulah yang penakut? Entahlah.

"Interview?" ulangnya, aku melihat dia yang mengerutkan dahi heran. Lalu lagi lagi ia kembali menatapku dari bawah hingga atas.

"Ya... Kemarin aku mendapat telfon bahwa Mr.Maximilian yang akan meng-interview-ku secara langsung." balasku.

"Kenapa tidak masuk?" tanyanya seraya tersenyum.

Aku jadi heran sendiri, tadi nada bicaranya sinis dan tatapannya sangat tajam setajam silet eh. Kok sekarang malah tersenyum manis banget semanis pare... Upss semanis gula maksudnya. Sungguh aneh tapi kenyataan eh? Sungguh aneh tapi nyata maksudnya. Haha becanda.

"Eh, itu di dalam lagi --" ucapku gugup, sebelum aku selesai berbicara dia langsung memotong ucapan ku yang gugup itu.

"Oh... Aku tau." ucap perempuan itu dan langsung memasuki ruangan Mr.Maximilian tanpa permisi.

Well mungkin dia kekasihnya eh jika dia kekasihnya lalu siapa wanita yang sedang bermain kuda kudaan dengan Mr.Maximilian di dalam tadi?

Uh! Kenapa aku harus ambil pusing memikirkan itu semua!

Sebenarnya...aku tadi gugup karena aku tidak tau bagaimana menjawab pertanyaannya itu. Tidak mungkin kan kalau aku menjawab jika Mr.Maximilian sedang bermain kuda kuda'an di dalam. Yg benar saja! Itu terlalu vulgar untukku yang masih suci ini.

Bersambung.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Relaxaaa

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
My Bad Boss
1

Bab 1 1, Aku Masih Suci.

28/10/2021

2

Bab 2 2, Boss Mesum

28/10/2021

3

Bab 3 3, Lautan Kondom

28/10/2021

4

Bab 4 4, Ciuman Pertama Adeeva

28/10/2021

5

Bab 5 5, Bertemu Alfian

30/10/2021

6

Bab 6 6, Cemburu

30/10/2021

7

Bab 7 7, Dasar Mesum

30/10/2021

8

Bab 8 8, Xaiver si Pemaksa

30/10/2021

9

Bab 9 9, Cemburu lagi

30/10/2021

10

Bab 10 10, Arabella Putri Joseph

30/10/2021

11

Bab 11 11, Aku Benci Perasaanku Sendiri

01/11/2021

12

Bab 12 12, Kau Bodoh, Xaiver.

01/11/2021

13

Bab 13 13, Bodoh atau Polos

02/11/2021

14

Bab 14 14, Tidur Bareng

02/11/2021

15

Bab 15 15, Ini Gila

02/11/2021

16

Bab 16 16, Ke Pesta Miss.Joseph

02/11/2021

17

Bab 17 17, Maaf dan Berkunjung Ke rumah Ibunya Xaiver

02/11/2021

18

Bab 18 18, Aku Mencintaimu, aiver

02/11/2021

19

Bab 19 19, Alfian

02/11/2021

20

Bab 20 20 Aku Mencintaimu, Adeeva

02/11/2021

21

Bab 21 21, Kau Milikku

03/11/2021

22

Bab 22 22, Lamaran Dadakan Xaiver

04/11/2021

23

Bab 23 23, bercinta

05/11/2021

24

Bab 24 24, Mom Aku ingin Menikah

06/11/2021

25

Bab 25 25, Fitting Baju Pengantin

07/11/2021

26

Bab 26 26, Pernikahan Adeeva dan Xaiver

08/11/2021

27

Bab 27 27, Malam Pertama

10/11/2021

28

Bab 28 28, Ternyata Salah Paham

11/11/2021

29

Bab 29 29, Bercinta Di Rumah Baru

12/11/2021

30

Bab 30 30, Emang Dasar Suamiku Mesum

13/11/2021

31

Bab 31 31 Orang Tua Sesungguhnya

02/12/2021

32

Bab 32 32 Kulit Manggis Ada Ekstraknya

02/12/2021

33

Bab 33 33 Ayahku Ayah tiri Suamiku

04/12/2021

34

Bab 34 34 Alfian Sialan

05/12/2021

35

Bab 35 Selingkuh Dengan Alfian

06/12/2021

36

Bab 36 36 Salah Paham

07/12/2021

37

Bab 37 37 Aries Setiawan Maximilian

08/12/2021

38

Bab 38 38 Xaiver Narendra Maximilian

09/12/2021

39

Bab 39 39 Aries Masih Mencintai Adeeva

10/12/2021

40

Bab 40 40 Revano Narendra Maximilian

11/12/2021