/0/16990/coverorgin.jpg?v=b3d9dac945b80ee6f36e0eaedaa1c766&imageMogr2/format/webp)
"Ahhh."
Desahan panjang terdengar dari sebuah kamar. Bima, lelaki yang akhirnya mendapatkan kepuasan segera meninggalkan sang istri yang tengah menangis sedih.
Pagi ini Bima mengatakan akan menceraikan wanita yang berstatus sebagai istri selama tiga tahun itu yang ternyata mandul dan tidak dapat memberikannya keturunan.
“Percuma saja kamu menangis, Bima tidak akan pernah kembali lagi kepadamu. Perasaan suka dan cintanya terhadapmu sudah hilang karena kamu itu hanyalah wanita mandul yang tidak dapat memberikannya anak.”
"Ya, untuk apa Kak Bima tetap mempertahankan pernikahannya dengan wanita mandul sepertimu. Apalagi kamu itu juga tidak cantik, harta saja juga sudah tidak punya. Keputusan kak Bima untuk menceraikanmu memang sudah yang paling tepat."
Saras dan Sarla memang adalah orang-orang yang sejak awal tidak menyetujui pernikahan antara Bima dan Rieta. Itulah sebabnya saat mereka berdua mendengar kabar tentang perceraian Bima dan Rieta, mereka berdua merasa sangat senang dan juga merasa menang. Saras adalah kakak Bima, sedangkan Sarla adalah adik Bima.
"Apakah benar yang dikatakan oleh Kak Saras dan juga Sarla, kalau aku ini sudah tidak berguna lagi sekarang?" batin Rieta bersedih memikirkan nasibnya.
“Heee, untuk apa kamu masih melamun di sini? Sana cepat masuk ke kamar dan bereskan semua barang-barangmu. Karena sebentar lagi aku yakin Kak Bima pasti akan mengusirmu,” ucap Sarla menghentakkan kaki.
Mendengar kata-kata Sarla membuat hati Rieta merasa sangat sakit. Ia pun segera berjalan menuju kamar dan mulai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan juga koper.
Sebenarnya semua barang-barang milik Rieta adalah barang-barang lama. Selama tiga tahun menikah dengan Bima, Rieta sangat jarang berbelanja. Bahkan uang untuk shoping saja Bima tidak pernah memberikan.
Rieta Bonanza, itulah nama istri Bima. Wanita bertubuh gemuk dan juga tidak cantik lagi.
Awal mula pernikahan mereka dulu karena Rieta asal memilih pasangan. Rieta kesal karena setiap hari di serang dengan pertanyaan kapan menikah dengan keluarga besarnya.
Tiga tahun memang bukanlah waktu yang singkat. Rieta bisa bertahan dengan Bima karena awalnya Bima sangat menyukai Rieta. Tetapi lama kelamaan Bima mulai tidak menghiraukan dan juga menjauhi Rieta.
Rieta adalah anak yatim piatu. Meskipun begitu dirinya dulu memiliki beberapa harta warisan. Sayangnya harta warisan tersebut saat ini sudah habis dipakai oleh Bima dengan alasan untuk keperluan modal usaha. Saat ini Rieta sudah tidak memiliki apa-apa lagi, semua harta warisannya sudah habis dan yang tersisa hanyalah pakaian, cincin pernikahan, dan juga gelang masa kecil dari peninggalan sang ibu.
Setelah selesai berkemas, Rieta tinggal menunggu keputusan dari Bima. Apakah ia benar-benar akan diceraikan dan diusir malam ini juga atau Bima masih mau mempertahankan rumah tangganya tersebut.
"Untuk apa kamu masih berada di sini? Belum jelas tadi pagi aku bilang kalau aku akan menceraikanmu Ta," ucap Bima saat membuka pintu kamarnya dan masih melihat sosok Rieta yang tengah melamun.
"Tapi Bim. Apa karena aku mandul lalu kamu tega menceraikanku begitu saja? Padahal sudah tiga tahun kita hidup bersama."
"Hahaha. Selama tiga tahun aku merasa sangat bodoh Ta, karena ternyata kamu sudah membohongiku. Kamu wanita mandul dan hanya mempermainkanku. Padahal aku sangat berharap bisa memiliki keturunan darimu."
"Aku tidak berbohong Bim, aku juga tidak tahu kalau ternyata aku ini mandul," ucap Rieta sambil menangis.
"Malam ini kamu aku ceraikan Rieta, besok aku akan mengurus surat perceraian kita di kantor agama. Kamu hanya tinggal menunggu surat panggilan dan menandatanganinya saja. Dan ini, aku ada sedikit uang untukmu sebagai modal untuk mencari tempat tinggal dan juga biaya hidup selama mungkin satu bulan. Aku lelaki yang bertanggung jawab karena mengusirmu dan menceraikanmu dengan memberikan uang," ucap Bima melempar amplop berwarna cokelat kepada Rieta.
/0/13355/coverorgin.jpg?v=6ae1f5fdd0ce82ee6942cf82fd62eb3b&imageMogr2/format/webp)
/0/27447/coverorgin.jpg?v=3b31b36cfa4efff0740dd4090ff9b257&imageMogr2/format/webp)
/0/16152/coverorgin.jpg?v=3b8d9d0560ed479c600608ec0e0aa1cf&imageMogr2/format/webp)
/0/13410/coverorgin.jpg?v=38a6ed5b9e7e5aedcfa336729d76a053&imageMogr2/format/webp)
/0/23544/coverorgin.jpg?v=a06ed9995a7154eadda89eead620367c&imageMogr2/format/webp)
/0/16613/coverorgin.jpg?v=c4ffa689ca8dcb36d6f52d94720ad1f6&imageMogr2/format/webp)
/0/5941/coverorgin.jpg?v=0f18c60b915e229bc0dcc0f1e6e45480&imageMogr2/format/webp)
/0/20041/coverorgin.jpg?v=d3ae2b6c1b626d2e5ef8a039fdd81681&imageMogr2/format/webp)
/0/4256/coverorgin.jpg?v=6922ff35ae44b5a1a5f6b52f14d9708f&imageMogr2/format/webp)
/0/2365/coverorgin.jpg?v=a5867b1f35e4deb9ec89d001bba90224&imageMogr2/format/webp)
/0/12725/coverorgin.jpg?v=20250123144730&imageMogr2/format/webp)
/0/26401/coverorgin.jpg?v=643420a2065615c7d47606925588f864&imageMogr2/format/webp)
/0/30900/coverorgin.jpg?v=df507f5edfae4e79bdf0b5fcc1221faf&imageMogr2/format/webp)
/0/29154/coverorgin.jpg?v=e763c94ff4ce6ef1df1eb3f9747ab363&imageMogr2/format/webp)
/0/29567/coverorgin.jpg?v=20251113002549&imageMogr2/format/webp)
/0/30480/coverorgin.jpg?v=3f557f368c588506159b881d047a610e&imageMogr2/format/webp)
/0/29051/coverorgin.jpg?v=03c9185fa22aa43f98f35e03092299da&imageMogr2/format/webp)
/0/26694/coverorgin.jpg?v=60eb1a2015e492715f7bf1d10c5ffc9b&imageMogr2/format/webp)
/0/30751/coverorgin.jpg?v=02b7b7ed3fe9d740b9007ba86196483d&imageMogr2/format/webp)
/0/16745/coverorgin.jpg?v=c980d4f08cee4dc1f6118cb4ac0741f1&imageMogr2/format/webp)