Istri Balas Dendam

Istri Balas Dendam

Mari Firdaus

5.0
Komentar
768
Penayangan
29
Bab

Kecelakaan maut itu terjadi begitu cepat. Mobil sport hitam yang melaju di jalan tol dihantam truk bermuatan pasir di persimpangan. Salah satu penumpangnya, Eleanor, wanita yang seharusnya menikah besok, meninggal di tempat. Truk besar itu menabrak sisi mobil tempat Eleanor duduk, membuatnya tak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Di sisi lain, Kieran Lancaster, pria yang akan menikahi Eleanor, berdiri dengan rahang mengeras, tatapannya penuh kebencian. Dendam membakar hatinya begitu dia mengetahui bahwa sopir truk yang menyebabkan tragedi ini memiliki seorang putri. Vivianne, gadis sederhana yang tidak tahu apa-apa, dikejutkan oleh kedatangan keluarga Lancaster di rumahnya. Evangeline, ibu Kieran, menatapnya dengan dingin sebelum melontarkan tuntutan yang tidak masuk akal-Vivianne harus menikahi Kieran, menggantikan Eleanor yang telah tiada. "Jika bukan karena ayahmu, Eleanor masih hidup," suara Evangeline tajam, menusuk hati Vivianne. "Ini tanggung jawab keluargamu. Kau akan menikah dengan Kieran besok." Vivianne ingin menolak, tapi ayahnya yang sudah tua berlutut di hadapan keluarga Lancaster, memohon agar mereka tidak membawa masalah ini ke jalur hukum. Dengan hatinya yang berat, Vivianne akhirnya menyetujui pernikahan itu, berharap setidaknya bisa melindungi ayahnya. Namun, pernikahan itu tidak membawa kebahagiaan. Kieran memperlakukannya dengan dingin, penuh kebencian. Setiap tatapannya mengingatkan Vivianne bahwa dia bukan Eleanor-dia hanya pengganti yang tak diinginkan. Hari demi hari, Vivianne harus menghadapi amarah Kieran. Pria itu tidak menyentuhnya kecuali untuk menyakitinya, baik dengan kata-kata tajam maupun sikapnya yang penuh penghinaan. Namun di balik kebencian itu, Kieran mulai menyadari sesuatu yang mengganggunya-Vivianne tidak bersalah. Dan semakin dia mencoba menolaknya, semakin sulit baginya untuk mengabaikan keberadaan gadis itu. Apakah kebencian yang membara di hati Kieran akan berubah? Atau pernikahan ini hanya akan menjadi luka yang tak bisa sembuh bagi mereka berdua?

Bab 1 Pernikahan mereka bukan hanya soal cinta

Mobil sport hitam itu melaju kencang di jalan tol yang sepi, menembus gelapnya malam. Lampu-lampu jalan memantulkan sinarnya di permukaan mobil yang mengilap, sementara suara musik pelan terdengar dari dalam. Eleanor Beaumont tersenyum kecil, menatap pria di sampingnya dengan mata penuh harapan.

Kieran Lancaster tampak tenang di balik kemudi, namun pikirannya dipenuhi oleh ribuan hal. Pernikahan mereka hanya tinggal satu hari lagi. Besok, Eleanor akan menjadi istrinya. Wanita itu telah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun, seseorang yang dikenalnya sejak kecil. Pernikahan mereka bukan hanya soal cinta, tetapi juga tentang penggabungan dua keluarga kaya dan berpengaruh.

Namun, kebahagiaan itu hancur dalam sekejap.

Dari arah berlawanan, sebuah truk besar melaju dengan kecepatan yang tak terkendali. Kieran baru menyadarinya saat cahaya terang menyorot langsung ke arahnya.

"Kieran!" Eleanor menjerit.

Dunia tiba-tiba melambat. Kieran berusaha memutar kemudi, mencoba menghindari benturan, tetapi truk itu bergerak terlalu cepat. Dentuman keras mengguncang udara, disusul suara kaca pecah dan suara gesekan besi yang mengerikan.

Mobil mereka terhantam keras dari samping-tepat di sisi tempat Eleanor duduk. Suara jeritan Eleanor menggema di kepala Kieran sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

Ketika Kieran membuka matanya, ia berada di rumah sakit.

Cahaya putih menyilaukan matanya, bau antiseptik menyengat di hidungnya. Kepalanya berdenyut, tubuhnya terasa kaku. Dia mencoba menggerakkan tangannya, merasakan perban membebat lengannya yang terluka.

"Eleanor..." Suaranya serak, nyaris tak terdengar.

Hening.

Lalu terdengar suara seseorang menarik napas panjang. Evangeline Lancaster, ibunya, berdiri di sisi tempat tidur, wajahnya pucat dengan mata yang sembab.

"Kieran..." suara ibunya bergetar. "Eleanor sudah tiada."

Waktu seakan berhenti.

Kieran merasakan jantungnya mencelos. Dadanya sesak, seakan-akan ada sesuatu yang mencengkeram kuat di dalamnya.

Tidak. Tidak mungkin.

Dia memejamkan matanya, berharap ketika dia membukanya kembali, semua ini hanya mimpi buruk. Tapi ketika ia menatap wajah ibunya lagi, kenyataan menghantamnya tanpa ampun.

Eleanor-wanita yang akan menjadi istrinya, orang yang telah menemani hidupnya-telah pergi selamanya.

Tangannya mengepal, tubuhnya menegang. Kemarahan mengalir melalui pembuluh darahnya, menggantikan kesedihannya.

"Siapa?" suaranya terdengar rendah, namun penuh amarah.

Evangeline terdiam sejenak sebelum menghela napas berat.

"Sopir truk itu..." katanya pelan. "Dia kehilangan kendali atas kendaraannya."

Kieran menggeram.

"Dimana dia sekarang?"

"Dia masih hidup. Dia juga mengalami luka ringan...."

Kieran mengangkat kepalanya dengan tatapan tajam. "Luka ringan?"

Lelaki itu merasakan darahnya mendidih. Sementara Eleanor terbujur kaku di kamar mayat, pria yang telah merenggut nyawanya hanya mengalami luka ringan?

Pintu kamar terbuka, dan Howard Lancaster, ayahnya, melangkah masuk dengan ekspresi serius.

"Kami sudah mengurus semuanya," kata Howard dingin. "Keluarga pria itu tidak akan bisa lari dari tanggung jawab."

Evangeline menatap suaminya dengan ragu, lalu kembali melihat Kieran.

"Kami menemukan sesuatu yang menarik," lanjutnya. "Sopir truk itu memiliki seorang putri."

Kieran mengerutkan kening. "Lalu?"

Evangeline berjalan mendekat, suaranya penuh ketegasan.

"Kami ingin dia menggantikan Eleanor."

Kieran menatap ibunya seolah wanita itu telah kehilangan akal sehat.

"Apa maksudmu?"

"Sopir truk itu telah merenggut seseorang dari kita," kata Evangeline dengan nada dingin. "Maka dia harus menggantinya. Putrinya akan menikah denganmu, besok."

Keheningan memenuhi ruangan.

Kieran menatap ibunya tanpa berkedip, berusaha memahami kata-kata itu. Pernikahan? Dengan putri seorang pria yang telah membunuh Eleanor?

"Ibu bercanda, kan?" tanyanya, suaranya dipenuhi kekesalan.

"Tidak," Howard menimpali. "Ini adalah cara agar kita bisa membalas dendam dengan cara yang paling halus."

Kieran menggertakkan giginya.

Mereka menginginkan dia menikahi putri seorang pria yang telah menghancurkan hidupnya? Wanita yang bahkan tidak dikenalnya?

Tapi, semakin dipikirkan, semakin masuk akal. Jika dia menikahi wanita itu, dia bisa membuat hidupnya menderita, sama seperti bagaimana dia kehilangan Eleanor.

Dengan ekspresi dingin, Kieran akhirnya berkata, "Baiklah. Aku akan menikahinya."

Vivianne Morgan tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam.

Ayahnya, seorang sopir truk sederhana, pulang dengan tubuh penuh luka dan wajah penuh rasa bersalah. Vivianne tidak mengerti apa yang terjadi sampai polisi datang ke rumah mereka dan menjelaskan semuanya.

Dia menelan ludah, matanya membelalak. "Ayah... apa ini benar?"

Pria tua itu menunduk, suaranya gemetar. "Aku... aku tidak sengaja, Vivianne. Aku tidak melihat mobil itu...."

Vivianne merasakan dunianya berputar.

Mobil yang ayahnya tabrak bukan mobil biasa. Itu adalah milik keluarga Lancaster, salah satu keluarga terkaya dan paling berpengaruh di kota ini. Dan yang lebih buruknya, kecelakaan itu merenggut nyawa calon pengantin pria dari keluarga tersebut.

Dan kini, mereka datang untuk menuntut sesuatu yang mustahil.

Seorang wanita anggun dengan mata tajam-Evangeline Lancaster-duduk di ruang tamu mereka dengan penuh wibawa.

"Kami tidak akan membawa ini ke pengadilan," katanya dengan nada santai, seakan sedang berbicara tentang hal yang sepele. "Dengan satu syarat."

Vivianne meneguk ludah.

"Kau harus menikahi putraku, Kieran, besok."

Dunia seakan berhenti.

Vivianne menatap wanita itu dengan tidak percaya.

"Menikahi... putra Anda?"

"Ya."

Vivianne langsung menggeleng. "Tidak mungkin. Saya-"

"Kami bisa memastikan ayahmu dipenjara," potong Evangeline dengan tenang.

Vivianne terdiam.

Wanita itu tersenyum tipis. "Tapi jika kau setuju, kami akan melupakan semuanya."

Jantung Vivianne berdetak kencang.

Dia menatap ayahnya, yang kini menatapnya dengan tatapan penuh kepasrahan. Matanya memohon, seakan mengatakan, Maafkan aku, tapi hanya ini cara agar aku tidak masuk penjara.

Tangannya bergetar. Pernikahan dengan seorang pria yang tidak dikenalnya? Dengan pria yang kehilangan tunangannya karena ayahnya?

Tetapi jika dia menolak, ayahnya akan kehilangan segalanya.

Dengan napas gemetar, Vivianne akhirnya berkata, "Baik. Aku akan menikah dengannya."

Hari itu datang lebih cepat dari yang dia bayangkan.

Vivianne berdiri di depan cermin, mengenakan gaun pengantin putih yang terasa lebih seperti pakaian hukuman daripada simbol kebahagiaan.

Di luar, tamu undangan telah berkumpul. Tidak ada perayaan, tidak ada tawa, hanya bisikan-bisikan penuh rasa ingin tahu. Semua orang tahu bahwa pernikahan ini adalah sesuatu yang dipaksakan.

Ketika Vivianne melangkah menuju altar, matanya bertemu dengan pria yang akan menjadi suaminya.

Kieran Lancaster.

Pria itu berdiri tegak dalam setelan hitam, tatapannya dingin dan penuh kebencian.

Saat Vivianne berhenti di sampingnya, dia berbisik dengan nada dingin yang membuat bulu kuduknya berdiri.

"Kau akan menyesali hari ini selama sisa hidupmu."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Mari Firdaus

Selebihnya

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Renell Lezama
5.0

Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku