/0/23561/coverbig.jpg?v=20250518122655&imageMogr2/format/webp)
Tidak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahannya, Selina Arista justru menemukan gairah itu dari seorang pria yang seharusnya tidak bisa ia miliki. Pria itu adalah Dr. Adrian Vaughn, dokter spesialis yang direkomendasikan oleh ibu mertuanya sendiri. Namun, yang tidak diketahui siapa pun-Adrian adalah masa lalu Selina. Cinta pertamanya. Pertemuan kembali mereka membangkitkan api yang seharusnya sudah padam. Godaan, kenangan, dan keinginan terlarang membawa mereka ke dalam hubungan yang semakin dalam, semakin kelam. Tapi mereka bukan lagi dua orang bebas. Selina terikat pernikahan tanpa cinta dengan Nathaniel Astor, seorang pengusaha ambisius yang lebih peduli pada reputasi dibanding perasaan istrinya. Sedangkan Adrian, meski menikah dengan Katherine, hatinya selalu terikat pada Selina. Ketika kebohongan mulai terkuak dan batas antara cinta dan dosa semakin kabur, mereka dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Apakah mereka akan mempertaruhkan segalanya demi cinta yang dulu terputus, atau tetap bertahan dalam kehidupan yang tidak pernah membuat mereka benar-benar bahagia? "Bercerailah dari suamimu." – Adrian Vaughn "Dan kau? Akankah kau melakukan hal yang sama? Meninggalkan istrimu?" – Selina Arista
Selina Arista duduk di kursi tunggu dengan jemari yang menggenggam ponselnya erat. Dinding klinik bernuansa putih bersih terasa begitu steril, seperti tidak ada ruang untuk kesalahan atau dosa. Tapi Selina tahu, tempat ini akan menjadi awal dari sebuah dosa yang mungkin tidak akan bisa dihapuskan.
"Nyonya Astor?"
Sebuah suara dalam yang sangat dikenal menyebut namanya. Tubuh Selina menegang. Ia mendongak, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan jas putih, sosok yang sudah lama ia coba lupakan-Adrian Vaughn.
Mata mereka bertemu, dan dalam sepersekian detik, dunia seakan berhenti berputar. Pria itu tidak banyak berubah. Rahangnya tetap tegas, sorot matanya tajam, dan bibir itu-bibir yang dulu pernah mengucapkan janji manis padanya-masih mengukir senyum tipis yang sama.
"Kita bisa mulai sekarang," kata Adrian akhirnya, suaranya tenang, nyaris datar, tapi Selina bisa merasakan ketegangan yang tersembunyi di baliknya.
Ia berdiri, berusaha mengatur napasnya sebelum mengikuti pria itu ke dalam ruang pemeriksaan. Langkahnya terasa berat, seperti ada sesuatu yang menyeretnya kembali ke masa lalu-masa ketika ia masih Selina yang bebas, bukan seorang istri dari Nathaniel Astor, pria yang ia nikahi bukan karena cinta, melainkan karena kewajiban keluarga.
Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka. Selina duduk di ranjang pemeriksaan, sementara Adrian berdiri di dekatnya, menatapnya lekat.
"Jadi kau sudah menikah," gumam Adrian, bukan sebuah pertanyaan, melainkan sebuah kenyataan yang ia ucapkan dengan getir.
Selina mengalihkan pandangannya. "Begitu juga denganmu."
Adrian tidak menjawab. Selina tahu, pria itu juga sudah menikah. Semua orang tahu siapa Katherine Vaughn, istri sempurna seorang dokter sukses. Tapi mengapa ada keraguan di mata Adrian saat ia menyebutkan hal itu?
"Apa kabarmu?" tanya Selina akhirnya, mencoba meredakan ketegangan.
Adrian tertawa kecil-bukan tawa bahagia, melainkan tawa yang penuh luka. "Pertanyaan yang aneh setelah bertahun-tahun."
"Kau benar. Seharusnya aku tidak bertanya."
Adrian menghela napas, lalu berusaha kembali bersikap profesional. "Jadi, kau ke sini karena rekomendasi ibumu atau ibu mertuamu?"
"Ibu mertuaku," jawab Selina. "Dia bilang kau dokter terbaik."
"Kau setuju dengan itu?" tanya Adrian, sedikit mencondongkan tubuhnya ke arahnya.
Selina tidak langsung menjawab. Matanya menatap lurus ke dalam mata pria itu, menelusuri sisa-sisa perasaan yang masih tertinggal di antara mereka. "Aku belum bisa menilai," katanya akhirnya.
Adrian tersenyum miring. "Baiklah. Kalau begitu, mari kita mulai pemeriksaannya."
Sepuluh tahun lalu, Adrian adalah segalanya bagi Selina. Mereka jatuh cinta di bangku kuliah, berbagi impian, berbagi rencana untuk masa depan yang mereka pikir akan selalu mereka jalani bersama. Tapi semuanya hancur ketika Selina dipaksa menikah dengan Nathaniel demi kepentingan keluarga.
Adrian tidak datang di hari pernikahannya. Ia pergi tanpa sepatah kata pun, dan Selina mengira itu adalah akhir dari segalanya. Tapi kini, takdir mempertemukan mereka kembali dengan cara yang kejam-sebagai dua orang yang terikat dalam janji yang berbeda, namun masih memiliki perasaan yang sama.
Adrian melepas sarung tangannya setelah pemeriksaan selesai. "Semuanya baik-baik saja," katanya.
Selina mengangguk, berusaha tidak melihat ke arah pria itu lebih lama dari yang seharusnya. Tapi saat ia hendak berdiri, Adrian tiba-tiba berkata, "Apa kau bahagia?"
Jantung Selina seketika mencelos. Ia menoleh, dan tatapan mereka bertemu lagi.
"Kau tidak perlu menjawab," lanjut Adrian, suaranya lebih pelan. "Aku sudah tahu jawabannya."
Selina ingin menyangkal, tapi ia tidak bisa. Tidak ada gunanya berbohong pada seseorang yang pernah mengenalnya lebih baik daripada siapa pun.
Saat ia akhirnya berjalan keluar dari ruangan itu, sesuatu di dalam dirinya berubah. Seperti ada pintu yang telah ia kunci rapat-rapat selama bertahun-tahun, kini terbuka kembali-dan ia tahu, tidak akan ada jalan untuk menutupnya lagi.
Bab 1 PERTEMUAN YANG TAK SEHARUSNYA
25/03/2025
Bab 2 menatap layar USG dengan ekspresi yang sulit diartikan
25/03/2025
Bab 3 Selina sibuk merapikan blus
25/03/2025
Bab 4 dikemudikan sopir pribadi
25/03/2025
Bab 5 sesuatu di dalam diri Selina runtuh
25/03/2025
Bab 6 Sampai kapan aku harus bertahan dalam pernikahan seperti ini
25/03/2025
Bab 7 Seharusnya membuat Selina ingin menarik diri
25/03/2025
Bab 8 RAHASIA YANG SEMAKIN BERAT
25/03/2025
Bab 9 KETIDAKPEDULIAN
25/03/2025
Bab 10 KEBOHONGAN
25/03/2025
Bab 11 PEREMPUAN YANG TAK DICINTAI
25/03/2025
Bab 12 Ia tahu ini salah
25/03/2025
Bab 13 Selina masih dalam pelukan Adrian
25/03/2025
Bab 14 bayangan suaminya
25/03/2025
Bab 15 Tidak ada apa-apa
25/03/2025
Bab 16 Tatapan pria itu tidak pernah lepas darinya
25/03/2025
Bab 17 apa saja yang telah dilihatnya
25/03/2025
Bab 18 Aku tidak pernah mencintaimu
25/03/2025
Bab 19 mulai mencurigai hubungan mereka
25/03/2025
Bab 20 PENGAKUAN TANPA KATA
25/03/2025
Bab 21 sebagai bentuk kepemilikan
25/03/2025
Bab 22 TABRAKAN YANG MENGUBAH SEGALANYA
25/03/2025
Bab 23 PILIHAN SELINA
25/03/2025
Bab 24 Semua ini terjadi begitu cepat
25/03/2025
Bab 25 UJIAN KESABARAN
25/03/2025
Bab 26 Seharusnya dia marah
25/03/2025
Bab 27 Apa kau sudah makan malam
25/03/2025
Bab 28 Dia bukan kekasihku
25/03/2025
Bab 29 sedang memikirkan sesuatu
25/03/2025
Bab 30 menyesuaikan diri dengan kondisinya
25/03/2025
Bab 31 membantu pria itu
25/03/2025
Bab 32 Sejak kejadian panggilan telepon
25/03/2025
Bab 33 Itulah yang dirasakan Selina
25/03/2025
Bab 34 BUKTI CINTA DAN KERAGUAN
25/03/2025
Bab 35 Acara bisnis itu telah berakhir
25/03/2025
Bab 36 ALASAN UNTUK BERJUANG
25/03/2025
Bab 37 menunjukkan kelemahan
25/03/2025
Bab 38 merespons keinginannya
25/03/2025
Bab 39 Selina berjalan mendekatinya
25/03/2025
Bab 40 seseorang ingin menghancurkan
25/03/2025
Buku lain oleh Mari Firdaus
Selebihnya