/0/23560/coverbig.jpg?v=20250526182619&imageMogr2/format/webp)
Lana sudah lelah hidup dalam keterbatasan. Hutang yang menumpuk, pekerjaan yang tak menjanjikan, dan tekanan hidup yang semakin berat membuatnya putus asa. Ketika sahabatnya, Valerie, menawarkan solusi, Lana tak berpikir panjang untuk menerimanya-meski itu berarti menjual harga dirinya. Valerie ingin keluarganya tetap utuh. Ia tak rela ayahnya, seorang pengusaha kaya raya, menikahi wanita yang jelas-jelas hanya mengincar hartanya. Satu-satunya cara? Menghancurkan pernikahan itu sebelum terjadi. Dan Lana, dengan pesonanya, adalah alat sempurna untuk menggoda sang ayah dan membuatnya berpikir ulang. Namun, rencana yang awalnya hanya permainan berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam. Cedric Vellani, pria dingin berusia 45 tahun yang sudah terbiasa dengan tipu muslihat wanita, tak semudah itu terperangkap. Justru Lana yang mulai terjebak dalam daya tariknya yang berbahaya. Hubungan yang seharusnya hanya menjadi transaksi pun berkembang menjadi sesuatu yang terlarang. Saat Valerie mulai menyadari bahwa Lana telah melampaui batas yang mereka sepakati, persahabatan mereka pun hancur. Kini, Lana dihadapkan pada pilihan yang tak pernah ia duga: tetap bertahan dalam kebohongan demi uang, atau mengakui bahwa ia telah jatuh cinta pada pria yang seharusnya hanya menjadi targetnya? Namun, bisakah cinta yang dimulai dengan kebohongan berakhir dengan kebahagiaan? Atau semuanya hanya akan membawa kehancuran bagi semua yang terlibat?
Lana menggenggam ponselnya erat, menatap angka di layar yang terasa seperti hukuman mati. Saldo rekeningnya hanya tersisa puluhan ribu, dan pesan dari debt collector sudah masuk sejak pagi. Ia mengembuskan napas berat, menggigit bibirnya, menahan emosi yang meluap di dadanya.
"Hanya satu bulan lagi," gumamnya, mencoba menenangkan diri. Satu bulan lagi, dan ia mungkin akan benar-benar terlempar ke jalanan.
Ponselnya bergetar. Nama Valerie muncul di layar. Sahabatnya. Satu-satunya orang yang masih tersisa di hidupnya.
Tanpa berpikir panjang, Lana menerima panggilan itu.
"Kau ada waktu? Aku butuh bicara."
Suara Valerie terdengar mendesak, seolah ada sesuatu yang sangat penting.
"Selalu ada waktu untukmu," jawab Lana, meski pikirannya masih dipenuhi kekhawatiran tentang tagihan yang belum terbayar.
Mereka bertemu di sebuah kafe mewah yang sering dikunjungi Valerie. Lana merasa sedikit canggung, sadar bahwa dirinya tidak cocok di tempat seperti ini dengan pakaian sederhana dan tas usang yang mulai mengelupas.
Valerie, di sisi lain, tampak sempurna seperti biasa. Gaun mahal membalut tubuhnya, rambutnya tertata rapi, dan wajahnya bersinar tanpa cela. Meski mereka berteman sejak lama, dunia mereka sangat berbeda. Valerie berasal dari keluarga kaya, sementara Lana harus berjuang untuk bertahan hidup.
Lana duduk, menunggu sahabatnya berbicara. Valerie menggenggam cangkirnya erat sebelum menghela napas panjang.
"Aku butuh bantuanmu, Lan."
Lana mengangkat alis, menunggu kelanjutannya.
"Aku ingin Ayah membatalkan pernikahannya."
Lana mengerutkan kening. "Val, maksudmu apa?"
"Calon istrinya itu brengsek, Lana! Dia hanya mengincar uang Ayah. Aku tahu itu. Aku sudah menyelidikinya, dia punya banyak hutang, dan aku yakin dia hanya berpura-pura mencintai Ayah untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Aku tidak bisa membiarkan Ayah masuk perangkap ini!"
Lana diam sejenak, mencoba memahami maksud Valerie.
"Jadi... kau ingin aku apa? Membujuk ayahmu?" tanyanya hati-hati.
Valerie menatapnya lekat. Ada sesuatu dalam tatapan itu yang membuat Lana gelisah.
"Aku ingin kau menggoda Ayahku, Lana."
Jantung Lana seperti berhenti berdetak.
"Apa?" bisiknya, memastikan ia tidak salah dengar.
"Kau dengar aku. Aku ingin Ayah melihat bahwa wanita itu tidak layak untuknya. Jika dia tergoda oleh wanita lain, dia pasti akan ragu untuk menikah. Dan kau... kau adalah pilihan sempurna untuk itu."
Lana menelan ludah. Ini bukan sekadar permintaan biasa. Ini gila.
"Val, kau tidak serius, kan?"
"Aku sangat serius. Aku tahu ini bukan sesuatu yang mudah, tapi aku akan membayarmu. Kau butuh uang, kan?"
Lana terdiam. Matanya menatap meja di depannya, pikirannya berputar dalam kecepatan penuh.
Valerie tahu titik lemahnya. Ia tahu betapa putus asanya Lana saat ini.
"Kau ingin aku menjual diriku?" tanyanya dengan suara pelan.
"Tidak!" Valerie buru-buru meraih tangannya. "Aku tidak ingin kau tidur dengannya atau semacamnya. Aku hanya ingin kau membuatnya jatuh cinta padamu. Atau setidaknya, cukup tertarik hingga ia melupakan wanita itu. Kau cukup bicara dengannya, buat dia merasa diperhatikan. Itu saja."
Lana tertawa kecil, getir. "Kau pikir itu semudah itu?"
"Ayahku pria kesepian, Lana. Dia sudah lama bercerai dari Ibuku, dan dia pasti haus akan perhatian. Kau hanya perlu memberinya apa yang dia cari. Aku yakin dia akan goyah."
Lana menatap sahabatnya. Ini gila. Ini salah.
Tapi... ini juga satu-satunya jalan keluar dari kesulitannya.
"Aku akan membayarmu seratus juta jika kau berhasil."
Lana terdiam.
"Aku tahu kau butuh uang, Lan. Aku hanya ingin menyelamatkan keluargaku. Kumohon."
Seratus juta. Jumlah yang lebih dari cukup untuk melunasi hutang-hutangnya dan memulai kembali hidupnya.
Namun, harga yang harus dibayar untuk itu... terlalu tinggi.
Lana menutup mata.
"Aku butuh waktu untuk berpikir," akhirnya ia berkata.
Valerie tersenyum kecil. "Aku tahu kau akan mengatakan itu. Aku akan menunggumu, Lana. Tapi jangan terlalu lama, ya?"
Malam itu, Lana menatap langit-langit kamarnya yang sempit. Bayangan wajah Valerie terus terngiang di benaknya, begitu pula tawaran yang nyaris mustahil untuk ditolak.
Jika ia menerima ini, ia bisa terbebas dari semua kesulitan. Ia bisa hidup dengan lebih layak.
Tapi, apakah ia siap menghadapi konsekuensinya?
Lana menghela napas panjang. Ia tak punya pilihan lain.
Dengan tangan gemetar, ia mengetik pesan singkat di ponselnya.
"Aku setuju."
Dan saat itu juga, hidupnya berubah selamanya.
Bab 1 TERLARANG
25/03/2025
Bab 2 bertemu dengan Cedric Vellani untuk pertama kalinya
25/03/2025
Bab 3 Peringatan
25/03/2025
Bab 4 Lana belum pernah bekerja sekeras ini
25/03/2025
Bab 5 Lana tahu ia harus pergi
25/03/2025
Bab 6 tidak menyentuhnya lebih jauh
25/03/2025
Bab 7 Lana tahu ia sudah terlalu dalam
25/03/2025
Bab 8 Ia seharusnya menolak
25/03/2025
Bab 9 semakin pria itu menariknya kembali
25/03/2025
Bab 10 Lana tak bisa mengeluarkan suara
25/03/2025
Bab 11 Lana mengemudi tanpa arah
25/03/2025
Bab 12 Apa yang telah ia lakukan
25/03/2025
Bab 13 ketenangan kini berubah
25/03/2025
Bab 14 Ia tidak bisa menghapus ekspresi ibunya
25/03/2025
Bab 15 berusaha mengalihkan kegelisahannya
25/03/2025
Bab 16 kenangan yang indah
25/03/2025
Bab 17 Kehidupan Lana semakin kacau
25/03/2025
Bab 18 sudah lelah
25/03/2025
Bab 19 menunggu untuk diputuskan
25/03/2025
Bab 20 semakin besar perasaan terjebak
25/03/2025
Bab 21 Kafe yang menjadi saksi
25/03/2025
Bab 22 mencerminkan perasaan
25/03/2025
Bab 23 sekadar hubungan keluarga
25/03/2025
Bab 24 keduanya tenggelam
25/03/2025
Bab 25 menerima berita buruk
25/03/2025
Bab 26 waktu yang dimanfaatkan
25/03/2025
Bab 27 membuatnya mencurigai kita
25/03/2025
Bab 28 setelah meninggalkan klub malam
25/03/2025
Bab 29 sudah mulai bekerja dengan lebih tekun
25/03/2025
Bab 30 saling bertukar pandang
25/03/2025
Bab 31 di luar rumah
25/03/2025
Buku lain oleh Mari Firdaus
Selebihnya