Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Madu Dalam Rumah Tanggaku

Madu Dalam Rumah Tanggaku

Shely Marshela

5.0
Komentar
36
Penayangan
5
Bab

Seorang wanita yang telah ditinggal menikah secara diam diam oleh suaminya . Namun ia menjadi wanita yang kuat yang mencoba bisa menerima apa yang terjadi dalam hidupnya. Ikuti terus novel ini sampai habis . Jangan lupa like, komentar dan juga ratenya kak . Terimakasih .

Bab 1 Awal

"Dek ini jatah mu bulan ini ya ." Ucap suamiku mas Arman.

Aku menerima uang dari mas Arman , kebetulan kemarin adalah tanggal gajihan mas Arman . Jadi pagi ini baru aku dikasih gajinya .

"Iya mas makasih ya mas ." Jawabku setelah menerima uang itu .

Tanpa menjawab lagi mas Arman pergi ke meja makan . Disana sudah aku hidangkan masakan rumahan kesukaan dari mas Arman yaitu telur balado dan juga tempe goreng.

Aku mengikuti mas Arman dan duduk di meja makan juga . Kami sudah mempunyai satu orang anak bernama Sifa.

"Sifa sudah berangkat sekolah dek?" tanya mas Arman .

"Sudah mas , tadi beranggkatnya pagi pagi sekali karena entah ada jam tambahan katanya disekolahnya hari ini ." Jawabku .

"Jam tambahan kok pagi dek ?" tanya ms Arman dengan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya .

"Iya mas aku juga nggak tahu , tapi kata gurunya memang juga begitu , setiap satu minggu ada jam tambahan di hari jumat dan itu pagi hari makanya tadi Sifa berangkat lebih awal . " Jelasku pada mas Arman .

"Kasihan loh , padahal anak masih kecil begitu sudah dikasih jam tambahan ." Jawab mas Arman .

"Ya itukan berlaku buat anak kelas 6 saja mas ." Jawabku yang ikut menuangkan nasi kedalam piringku .

Lalu aku dan juga mas Arman makan bersama sama pagi ini . Ya setiap hari kami memang begini . Sarapan bersama sebelum mas Arman berangkat bekerja .

Jika sifa berangkat normal kami sarapan bertiga . Keluarga kami bisa dibilang rukun tak ada kendala apapun seperti banyak keluarga diluaran sana .

Alhamdulillah mas Arman juga orangnya tidak neko neko dan fokus pada keluarga , walaupun sekarang sedang marak pelakor namun alhamdulillah aku tak mencium gelagat mencurigakan dari mas Arman .

Sarapan pun selesai , lalu mas Arman bersiap siap untuk berangkat bekerja.

"Dek aku berangkat kerja dulu ya ." Ucap mas Arman .

"Iya mas kamu hati hati ." jawabku dengan mengantar mas Arman keluar dari rumah .

Mas Arman tampak menaiki sepeda motornya . Dirumah ini ada dua sepeda motor yang satu sepeda milik mas Arman dan yang satunya milikku yang dibelikan oleh mas Arman .

Karena mas Arman sudah pergi bekerja disebuah pabrik kini aku masuk kedalam rumah . Membereskan piring bekas makan kami berdua .

Aku membawa piring kotor itu ke dapur dan mencucinya . Hari ini banyak sekali pekerjaanku dirumah . Karena baju yang sudah ku cuci dan sudah kering belum ku setrika .

Hari masih pagi jadi aku lebih baik menyetrika baju saja . Supaya nanti tidak semakin menumpuk dan menumpuk .

Sekitar satu jam pekerjaan ku selesai . Ya karena menggunung jadi butuh waktu lama untuk menyelesaikannya .

Kini aku ingin pergi mengambil jahitan di tetanggaku , dengan menggunakan baby doll aku menaiki sepeda motor ku dan pergi ke rumah tetanggaku yang berjarak kira kira dua ratus meter dari rumah .

Iya aku mengambil garapan jahitan disana , seperti jahitan seragam seragam . Kebetulan aku mempunyai keahlian menjahit namun juga tidak terlalu ahli . Jadi untu menambah uang belanjaku aku meempergunakan keahlianku .

Tidak banyak uang yang aku dapat namun daripada bengong dirumah lebih baik ada aktivitas yang menghasilkan kan .

Aku sudah bilang pada mas Arman soal pekerjaanku ini , awalnya mas Arman tak menyetujui karena katanya ia mampu menafkahiku jadi untuk apa aku bekerja .

Namun ketika aku menjelaskan jika aku ingin ada kegiatan selama dirumah supaya tidak menganggur jadi mas Arman memperbolehkan aku .

"Mbak ana , mau ambil jahitan ." Ucapku ketika sudah sampai ditempat yang biasa aku ambili jahitan .

"Eh Desi , itu punyamu ada disana ." Ucap mbak ana sambil menjahit .

"Iy mbak ." jawabku .

Lalu aku berjalan masuk menuju tumpukan kain kain itu .

Aku memasukkan kain itu kedalam kantong yang besar yangbiasa aku buat untuk mengambil kain kain ini .

"Tumben pagi pagi ambilnya des ?" Tanya mbak Ana .

"Iya mbak , malahan tadi inginnya pagi sekali tapi aku tinggal nyetrika dulu jadinya jam segini deh ." Jawabku dengan memasukkan kain ke dalam kantong .

"Hmmm... wah kejar setoran nih hehehe ." Jawab mbak ana .

"Ya nggak mbak , tapi kalau minggu ini aku dapat lumayan kan ya alhamdulillah hhehehe ." Jawabku .

"Iya aku juga seneng kalau kamu dapat banyak des ." jawab mbak Ana .

Aku selesai mengantongi garapan bagian kku , memang biasanya sejak pagi mbak Ana sudah menyiapkan bagian milik orang orang yang mengambil jahitan disini .

" Ini belum ada yang ambil mbak ?" Tanyaku pada mbak Ana .

"Belum des , nggak tahu orang orang ambilnya malah semakin siang siang ." Ucap mbak Ana .

"Ya mungkin belum selesai mbak pekerjaan rumahnya ." Jawabku .

"Iya mungkin begitu ." Jawab mbak ana.

Mbak ana memang mempekerjakan orang orang sekitar yang mau mengambil jahitan di tempatnya . Karena bayarannya kecil jadi mbak ana hanya menerima orang yang mau mau saja dan tidak pernah memaksa untuk orang bisa ikut dengannya .

Jika orang itu sudah tidak ingin mengambil jahitannya lagi mbak ana juga tidak mempermasalahkan , karena garapan jahutan ini hanya untuk orang yang mau mau saja .

Sebenarnya seperti aku bisa dibilangbutuh dan tak butuh . Namun itu tadi daripada aku hanya diam dan melamun dirumah menunggu Sifa pulang sekolah lebih baik aku mencari kesibukan dengan menjahit .

Dan alhamdulillah hasil dari aku menjahut bisa aku tabung atau bisa untuk membeli kebutuhanku sendiri tanpa meminta pada mas Arman .

Bayaran disini itu mingguan dan bukan bulanan jadi dalam satu bulan aku menerima gaji ku sebanyak 4 kali .

"Mbak Ana , sudah ya aku pulang dulu ." Ucapku .

"Iya desi , benamg masih ada kan ?" Tanya mbak Ana .

"Masih banyak mbak ." Jawabku .

Lalu aku berlalu pulang menuju rumah ku dengan membawa kantong besar dari kain berisi kain yang ku ambil dari tempat mbak Ana .

Aku menaruh kantong ini di depanku ya tepatnya di tengah tengah bagian depan .

Lalu aku menghidupkan motorku dan menjalankannya untuk pulang kerumah .

Tak berapa lama aku sudah pulang kerumah , aku memarkirkan motor di teras rumah . Aku mulai menurunkan kantong besar ini dan membawa nya masuk ke dalam rumah .

Masih pagi namun cuaca sudah panas , aku membuka kulkas yang ada di dapur dan mulai mengambil air es .

Ku tuang di dalam gelas dan meminumnya.

Glekk ...

Glekkk ....

Kuminum semua air yang ku tuang tadin ke dalam gelas hingga tandas tak bersisa .

"Alhamdulillah terasa sangat segar ." Ucapku sendiri .

Lalu aku kembali menuju ruang tengah . Kebetulan mesin jahitku ada diruang tengah jadi disinilah ruangan kerjaku selama ini .

Kubuka kantong besar tadi dan mulai mengeluarkan kain yang aku ambil . Kain kain ini sudah berupa potongan dan sudah membentuk pola jadi enaknya aku hanya tinggal menggabungkannya saja .

NB :

Boleh tinggalkan komentar kalian ya , supaya aku jadi lebih semangat lagi untuk menerbitkan bab selanjutnya .

Terimakasih .

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku