Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rumah Singgah Kean

Rumah Singgah Kean

Daisylova

5.0
Komentar
362
Penayangan
44
Bab

Nadya Aira Khairi adalah seorang gadis cantik yang memiliki lesung pipi, hidung mancung, mata sipit dan bentuk bibir yang tipis. Sehingga menambah nilai plus pada dirinya. Ia bersekolah di SMA International Jakarta. Baru saja Nadya menduduki tengah semester. Ayahnya menyuruh Nadya pindah ke pesantren Sabilunnajah Bandung. Nadya terpaksa menerima tawaran Ayahnya. Jika tidak, semua fasilitas yang diberikan kepadanya selama ini akan dicabut oleh Ayah Nadya. Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang ustadz muda tampan, sholeh, paham agama dan humoris membuat hidupnya berubah 180° celcius. Ya, dia Adnan Khairi Al-Haqqi anak pemilik pesantren tersebut. Namun siapa sangka? Seorang ustadz itu sudah memiliki calon istri? Bagaimana Nadya menyikapi hal tersebut?

Bab 1 Merasa Indah

"Mencintaimu membuatku candu, dan memilikimu rasanya tak mungkin."

-Nadya Aira Khairi-

Pagi-pagi sekali, Nadya sibuk memasak dengan wajah yang sangat ceria, entah untuk siapa dan untuk apa. Sejak subuh Nadya sudah memperiapkan segala keperluannya untuk sekolah. Nadya menyiapkan kotak bekal doraemon berwarna biru. Nadya menumpahkan nasi goreng kedalam kotak bekal yang sudah disiapkan tadi.

"Hay Bun, selamat pagi, Nadya lagi buat sarapan." sapa Nadya pada Sinta, Ibu kandungnya.

"Sarapan untuk siapa?" Sinta bertanya, karena merasa heran dengan tingkah Nadya.

"Untuk seseorang hehe," balas Nadya menyengir.

Sinta menggeleng-gelengkan kepalanya, sembari tersenyum hangat.

"Pacar kamu?" tebak Sinta heran.

"Bukan." Nadya menyengir kembali.

"Terus?" tanya Sinta sekali lagi, dengan mata curiga.

"Hehe gebetan." jawab Nadya sambil cengengesan.

Sinta menepuk jidatnya, tumben sekali anaknya menyukai seseorang, biasanya ia tak pernah bercerita apapun perihal orang yang ia suka.

"Ya Allah, nih anak kirain apaan. Ternyata ...," Sinta terkekeh dengan tingkah laku Nadya.

"Udah ya keburu telat Bun, Nadya berangkat, assalamulaikum." Nadya mengecup pipi Sinta, sembari berpamitan pergi ke sekolah.

"Wa'alaikummussalam, hati-hati." Sinta berteriak pada Nadya.

Nadya Aira Khairi adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang saat ini menaiki bangku kelas 3 SMA. Dia berasal dari keluarga konglomerat. Nadya juga memiliki tiga sahabat yang begitu tulus.

Saat ini Nadya tengah berada di ruangan kelas SMA International Jakarta. Setelah menyimpan tasnya, Nadya sengaja berkeliling untuk menghilangkan rasa bosannya. Nadya celingak-celinguk tidak jelas, seolah-olah mencari seseorang. Atau memikirkan seseorang? Entahlah akhir-akhir ini Nadya sibuk berperang dengan isi kepalanya sendiri.

"Nadya, lo kemana aja? Kita berkeliling nyariin lo, tau-tau ada di rooftop." kata silvia sahabat Nadya.

"Iya nih, gue sampe pusing." ujar Sandra terlihat lelah.

"Lain, kali kabarin kita Nad." sahut Dinda.

"Oo, ya! Gue ada berita bagus lho." Mira tersenyum penuh arti.

"Kalian kagak usah khawatir, gue baik-baik aja. Oo, ya! Apa berita bagusnya?" mata Nadya berbinar cerah, mungkin kabar ini yang Nadya tunggu-tunggu.

"Ayo ikut gue." Sandra mengajak Nadya, pergi dari rooftop entah untuk apa.

Sementara itu, seorang laki-laki most wanted yang menggerkan seluruh sekolah. Yang tak lain Kevin Arya Diva. Sedang asik-asiknya bermain gitar bersama teman-temannya, ia harus bertemu Nadya, perempuan yang tak habis-habisnya mengejar Kevin.

"Bro, gimana buat tugas kelompok nanti? Lo udah siapin, drum box, gitar nya kan?" tanya Kevin pada teman-temannya.

"Yoi mamen, beres semua cuy." kata Rizky, yang terlihat bersemangat.

"Bro, itu bukannya Nadya? Kayaknya mau nyamperin lo deh." Revan melihat Nadya berjalan kearah Kevin.

"Santai bro, jangan emosi." Teddy menepuk pundak Kevin.

Kevin memicingkan matanya kesal, mau apalagi gadis itu? Ia tak bosan apa mengejar-ngejar dirinya?

"Noh, si Kevin, samperin gih sana." Sandra menunjuk Kevin dan teman-temannya.

Nadya memberanikan diri membawa memberikan kotak bekal makanan yang ia buat susah payah dari subuh. Nadya berjalan dengan senyum mengembang. Kevin tak mengerti, mengapa Nadya tersenyum sangat manis dengan lesung pipinya. Sudahlah sadar Vin, lo nggak suka sama Nadya. Kevin melipat kedua tangannya didada.

"Halo ayang Evin, kangen sama Nadya nggak?" Nadya mengedipkan sebelah matanya.

"Najis gue." Kevin memutar bola matanya malas.

"Iih, ayang nggak boleh kasar." Nadya pura-pura cemberut.

"Lo, mau ngapain kesini?" tanya Kevin to the point.

"Nih, aku bawa bekal buat kamu, jangan lupa di makan ayang." sekali lagi Nadya tersenyum manis dengan lesung pipinya.

"Gue, nggak butuh makanan lo, bawa pergi aja sana." Kevin berbicara dengan ketus.

"Kok gitu sih ayang!" Nadya terkejut dengan perkataan Kevin.

"Bacot," umpat Kevin.

Kevin Arya Diva, most wanted SMA International Jakarta. Ketampanannya bak dewa yunani, dia berasal dari keluarga konglomerat, saat ini ia menempati bangku kelas 11 usia dia 18 tahun tepat satu tahun diatas Nadya.

Nadya berusaha membujuk Kevin untuk menerima kotak makan doraemon. Dengan terpaksa Kevin menerimanya. Tapi bukan untuk mekannya. Melainkan membuang makanan tersebut kedalam tong sampah.

"Yaudah sini, mulai sekarang lo nggak usah repot-repot siapin sarapan buat gue!" Kevin mengambil kotak bekal makanan tersebut. Lalu Kevin membuangnya kedalam tong sampah.

Spontan senyum Nadya yang tadinya cerah, perlahan hilang. Tak lupa dengan matanya yang berkaca-kaca. Nadya memandang kotak bekal kesayangannya didalam tong sampah. Kecewa? Banget!

"Ke-kevin kok jahat banget sih! Padahal Nadya bangun subuh, buatin nasi goreng cuman buat Kevin, Nadya benci sama Kevin!" kata Nadya, dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

"Bodo amat, gue enggak peduli. Mulai sekarang jauihin gue! Gue risih dideketin cewek kayak lo!" bentak Kevin dengan kata-kata pedas. Murid-murid termasuk sahabatnya, yang msnyaksikan kejadian tersebut, menatap Nadya sendu. Kevin memang brengsek, tapi baru kali ini sahabatnya melihat Kevin membentak wanita. Apalagi jika wanita itu Nadya.

"Jahat lo Vin, bisa nggak sedikit lo menghargai perasaan Nadya? Udah cukup puas lo, buat Nadya menderita," ucap Silvia sinis ke arah Kevin.

"Banci lo!" Dinda mendorong pelan dada Kevin.

"Asu lo Vin!" Mira berteriak kasar.

Nadya tak bisa berhenti menitikan air matanya. Nadya hanya butuh menengkan pikirannya sendiri. Nadya hanya duduk terdiam menatap awan yang cerah. Apa dia yang bodoh? Atau Kevin yang tak pernah mau membalas perasannya. Sakit ya? Mencintai sendirian. Ah sudahlah! Ini bukan pertama kalinya Nadya mengalami hal seperti ini. Nadya berharap ada seseorang yang benar-benar mencintai Nadya dengan tulus.

"Nad, udah dong jangan nangis, lo kan masih punya kita." Silvia berusaha menenangkan Nadya.

"Lo, itu cewek kuat Nad, gue tahu lo sakit hati atas perlakuan Kevin. Tapi, bukan berarti lo harus menyerah Nad! You're strong women." Dinda menyemangati Nadya.

"Pokoknya, kita bakalan selalu ada buat lo." Mira tahu Nadya pasti bisa melupakan Kevin, lambat laun Nadya pasti akan mengerti.

"Thankyou guys, kalian bestie gue yang terbaek." uacap Nadya, mereka berempat berpelukan layaknya teletubis.

Masih ditempat yang sama, Kevin terdiam membisu, memikirkan perkataan Nadya dan teman-temannya. Ia seharusnya tak sekasar tadi. Tiba-tiba Kevin dikejutkan oleh pertanyaan Revan yang meluncur begitu saja.

"Woy, Vin kenapa lo buang makanannya Nadya?" tanya Revan dengan antusias.

"Suka-suka guelah, napa? Lo suka sama dia?" kini giliran Kevin bertanya balik pada Revan.

"Bukan urusan lo!" Revan mengalihkan pembicaraan Kevin.

"Terus ngapain lo masih berdiri di sini?" Kevin tak suka jika Refan terus membahas Nadya.

"Gue cuman nasehatin lo Vin, jangan sampai lo kehilangan seorang perempuan yang tulus sama lo." Revan berlalu, sembari menepuk bahu Kevin.

Kevin berjalan menuju danau belakang sekolah, kevin berteriak frustasi.

"Argh, kenapa cinta harus serumit ini? Gue nggak butuh lo Nadya!" Kevin melempar batu kerikil ke dalam danu tersebut. Kevin menjambak rambutnya kesal.

"Yakin lo? Nggak butuh Nadya? Nanti nyesel lo." Rizky mencoba menggoda Kevin.

Silahkan tinggalkan jejak

Instagram :@daisylova04

Wattpad:Oviicans

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku