Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terpikat Pesona Bawahan Cantik

Terpikat Pesona Bawahan Cantik

Elfisqy_tama

5.0
Komentar
83
Penayangan
3
Bab

Seorang ceo perusahaan ternama tempat Tiara bekerja begitu sangat menginginkan dia menjadi kekasih dari ceo tersebut. Namun karena Tiara mempunyai seorang kekasih, ceo tersebut tetap menunggu sampai waktunya Tiara menjadi miliknya. Akankah Tiara dan ceo tersebut akan bersatu setelah Tiara putus dari kekasihnya? Yuk baca kisahnya di buku Terpikat Pesona Bawahan Cantik!!!

Bab 1 Kantor

"Kali ini aku gak boleh kalah, siapapun yang berani menghalangi jalanku maka dia akan merasakan akibatnya." ucap Tania kesal pada sahabatnya.

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika ada yang menghalangi jalanmu untuk mencapai batas?" tanya Tiara yang selalu saja mendukung apapun yang akan dilakukan oleh Tania jika itu adalah hal yang benar.

Tiara dan Tania merupakan dua sahabat sejati sejak mereka masih kecil, tidak hanya itu saja bahkan tempat tinggal mereka pun juga sama dan hanya dibatasi oleh tembok saja. Tiara selalu mendukung sahabatnya jika yang dilakukan oleh Tania adalah benar. Kalau pun Tania melakukan hal yang salah maka Tiara lah orang yang pertama kali akan mengingatkan dirinya.

"Aku akan lakukan hal yang sama jika ada yang mencoba menghalangiku. Mereka mungkin tidak tahu saja siapa aku ini kalau sudah marah dan kesal. Apapun bisa aku hancurkan asal itu bukan kesalahanku." ucap Tania lagi melampiaskan sedikit kekesalannya pada Tiara.

"Sudah sudah, sekarang mari kita lanjutkan saja pekerjaan ini dulu sampai selesai. Nanti kita lihat hasilnya apakah memuaskan atau tidak." ucap Tiara menyudahi omelan Tania.

"Baiklah. Oh iya, btw gimana hubunganmu dengan Delon apa semua baik baik saja?" tanya Tania mengalihkan pembicaraannya.

"Huft, baik baik saja apanya, dia selalu saja bikin aku kesal. Sekarang malah berhubungan lagi sama mantannya itu, dasar playboy yang gak tau diri dia memang. Ingin sekali rasanya aku akhiri hubungan ini tapi dia selalu saja menolaknya. Entah bagaimana lagi caranya agar aku bisa lepas dan menjauh darinya, terkadang aku juga sudah muak dengan tingkah Delon itu. Bayangkan saja waktu aku jalan bareng dia di mall dan bertemu dengan teman ceweknya langsung aja mereka berpelukan di depanku, gak menghargai perasaan pacarnya banget." omel Tiara kesal dengan pacarnya pada Tania.

"Benar benar ya buaya darat itu, sudah ada yang tulus di depan mata masih aja mau sama betina lain yang belum tentu betina itu lebih baik darimu. Terkadang gak habis pikir juga aku sama cowok seperti dia, mending jauh jauh deh kamu dari dia. Kasihan aku lihat kamu selalu saja murung dan kesal kalau habis jalan sama dia yang ada nanti kamu bisa gila dan sters juga." ucap Tania membela Tiara yang merasa kesal juga dengan pacar sahabatnya itu.

"Iya, tapi bagaimana caranya agar aku bisa lepas dari dia. Kamu kan tau selama ini aku juga udah berusaha agar aku bisa lepas dari dia. Tapi gak pernah berhasil, selalu saja ada alasan untuk dia menolaknya. Kali ini tolong bantu aku carikan solusi yang baik agar bisa terlepas dari buaya darat itu!" pinta Tiara pada sahabatnya.

"Oke oke, aku akan bantu kamu untuk cari cara agar kamu bisa lepas dari dia." ucap Tania setuju.

"Oke baguslah. Yaudah yuk lanjut kerja lagi, nanti bos marah pula sama kita, nanti kita lanjutkan lagi di rumah membahas hal ini!" ucap Tiara langsung menghentikan pembicaraan mereka.

Tiara dan Tania kembali fokus dengan pekerjaan yang ada dihadapannya. Saat Tiara sedang fokus bekerja, dia dipanggil oleh ceo pemilik perusahaan tempat dia bekerja.

"Tiara segera datang ke ruangan saya sekarang juga!" pinta Bram ceo PT Sejahtera Group yang baru saja sampai di perusahaan pada Tiara.

"Siap segera, pak!" ucap Tiara yang langsung saja menghentikan pekerjaannya dan berjalan mengikuti langkah kaki Bram dari belakang.

Tiara adalah karyawan terbaik yang ada di perusahaan tersebut, selain cantik dia juga selalu berhasil mendapatkan proyek kerjasama dengan perusahaan lain dengan kemampuan yang dia miliki. Tak hanya itu saja, bahkan sampai ceo sendiri pun kagum dengan dia atau lebih tepatnya suka pada Tiara karena hasil kerja kerasnya yang sangat memuaskan itu. Sudah banyak pula bonus yang diterima oleh Tiara yang mungkin sudah tak terhitung jumlahnya sampai saat in.

"Tiara, saya ingin mengatakan suatu hal yang sangat penting denganmu. Sebelum itu saya ingin bertanya satu hal dulu kepadamu, saya harap kamu tidak marah ataupun kesal dengan pertanyaan dari saya ini!" ucap Bram saat baru saja duduk di bangku kebesarannya.

"Iya pak, silahkan saja. Apa yang ingin bapak tanyakan pada saya? Sebisa mungkin akan saya jawab." ucap Tiara setuju dengan permintaan dari bosnya itu.

"Apa kamu sudah punya kekasih?" tanya Bram langsung pada Tiara.

Deg....

Seketika jantung Tiara berdetak dengan sangat cepat saat mendengar pertanyaan dari bosnya.

Tiara langsung terdiam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan tersebut. Dia mencoba mengatur detak jantungnya agar bisa kembali normal dan tidak gugup saat menjawab pertanyaan dari sang bos.

"Ma.. maksud bapak apa? Saya tidak mengerti!" jawab Naya dengan gugup seolah olah tidak mendengar dengan jelas perkataan dari bosnya barusan.

"Maksud saya, apa kamu sudah punya pacar?" tanya Bram sekali lagi.

"Oh, sudah pak. Cuma ya gitu lah pak dia buaya darat yang gak pernah menghargai perasaan wanita terlebih pacarnya sendiri." ucap Tiara asal.

"Maksudmu buaya darat?" tanya Bram tak mengerti.

"Maksud saya, dia gak pernah menghargai saya sebagai pacarnya pak. Dia juga selalu komunikasi dengan mantannya, kalau jalan selalu saja pelukan dengan teman wanitanya saat berjumpa di jalan. Ingin sekali rasanya saya menjauh dari dia dan mengakhiri ini semua tapi saya gak tau caranya gimana, pusing saya jadinya pak!" ucap Tiara yang tanpa sadar menceritakan hubungannya dengan sang kekasih pada Bram bosnya sendiri.

"Oh begitu, baiklah. Saya hanya ingin bertanya saja." ucap Bram mengerti.

"Eh, maaf pak saya jadi curhat pada bapak tentang hubungan saya dengan dia." ucap Tiara meminta maaf karena sudah terlanjur jujur pada Bram.

"Iya tidak masalah." jawab Bram santai.

"Oh iya, kenapa bapak bertanya seperti itu pada saya?" tanya Tiara penasaran.

"Ah tidak ada. Saya hanya ingin tahu saja!" jawab Bram berbohong.

Sebenarnya Bram sudah sejak lama menyukai Tiara sampai dia mencari tahu semua tentangnya mulai dari tempat tinggal, keluarga dan juga tentang hubungannya. Bram sudah mengetahui tentang kehidupan Tiara dengan kekasihnya tetapi dia hanya ingin memastikan saja dengan Tiara apakah itu benar atau tidak.

"Oh baiklah pak. Jika tidak ada lagi hal lainnya yang ingin bapak tanyakan saya permisi keluar dulu pak. Jika bapak butuh sesuatu, bapak panggil lagi saya nanti." ucap Tiara permisi keluar dari ruangan Bram.

"Iya baiklah." jawab Bram sedikit cuek. Sebenarnya dia tidak ingin Tiara keluar dari ruangannya karena dia ingin selalu memandang wajah cantik Tiara. Tapi mau bagaimana lagi Tiara belum sepenuhnya menjadi milik dia.

Setelah Tiara keluar dari ruangan Bram, dia langsung dicecar pertanyaan oleh sahabatnya yang kepo juga.

"Ngapain Ra kamu sampai dipanggil oleh bos?" tanya Tania sedikit kepo.

"Entahlah, dia hanya bertanya hal yang tidak penting saja. Kadang bos kita itu sedikit aneh. Tapi dia tampan dan berkharisma juga." ucap Tiara tanpa sadar memuji Bram.

"Ups, sepertinya ada yang tertarik nih sama bos!" ucap Tania menggoda Tiara.

"iih apaan sih Tan, mana ada!" ucap Tiara salah tingkah.

"Nah, sekarang aku sudah ada ide agar kamu bisa putus dengan Delon, Ra!" ucap Tania tiba tiba.

"Hah, gimana Tan coba kasih tau aku!" pinta Tiara agar diberitahu oleh Tania.

"Nanti lah aku kasih tau saat kita sudah sampai di rumah biar lebih enak membahas ceritanya." ucap Tania membuat Tiara jadi penasaran.

"Iya deh kalau gitu!" jawab Tiara pasrah.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku