Aisyah Mehrunisa Zahwa, gadis berjilbab dan secantik bidadari ia membuat laki laki bernama Hasan Pratama tergila -gila. Sikap Agresif Hasan yang membuat Aisyah merasa risih. Kisah cinta segitiga antara Aisyah,Arya dan Hasan. Orang yang dicintai Aisyah tidak di restui ibunya, sedangkan Hasan di dukung sepenuh hati jika berhubungan menjadi sepasang kekasih. Aisyah selalu berusaha untuk membuat Hasan menjauh darinya,tapi malah membuat Hasan semakin tertantang untuk meluluhkan hati nya Aisyah.
Pertemuan tak sengaja antara Aisyah dan Hasan,"masya allah wanita itu cantik sekali."monolog dalam hati Hasan sambil tangannya memegangi kamera miliknya.
" Siapa dia," ujar Hasan sambil memotret Aisyah yang sedang berdiri dan menunggu seseorang.
Tak lama kemudian Aisyah pun naik motor dibonceng oleh ojek online, sedangkan Hasan setelah melihat Aisyah pergi langsung masuk ke dalam mobil.
Lalu ia masih ingin memandangi kecantikan gadis tersebut, dengan mata tidak berkedip kedip saking terpana dengan kecantikan Aisyah dalam potret kamera nya.
"Betapa indahnya ciptaan mu ya allah."kata Hasan berbicara sendiri sambil matanya tertuju pada potret Aisyah.
"Aku harus temukan keberadaan wanita ini dan aku harus menikahi nya. Jangan sampai wanita ini dimiliki orang lain, aku harus memiliki wanita ini."kata Hasan dengan nada serius lalu dia segera pulang ke rumahnya.
Hasan ini adalah anak dari bapak Indra dan juga ibu Sofi, pasangan ini paling sukses di komplek,"mahh, aku pulang."kata Hasan yang baru saja masuk kedalam rumah nya.
Wanita yang sekitar memasuki kepala 40 tahunan pun menyambut putra nya dengan gembira ,"eh anak mamah yang ganteng baru saja kembali pulang. Mamah kangen sama anak mamah yang ganteng ini."ujar Sofi sambil memegang wajah anaknya dengan kedua tangan penuh kerinduan.
"Sayang, mamah kangen sama kamu."ucapnya lagi sambil memeluk erat sang buah hati nya.
"Aku juga merindukan mamah ku sayang, papah pulangnya jam berapa mah nanti? "tanya Hasan pada mamah nya.
"Jam 7 malam sayang."jawab Sofi sambil melepas pelukan nya pada anak tercinta.
"Sayang, kamu sekarang akan tinggal di Indonesia."tanya Sofi pada Hasan.
"Gak akan meneruskan kuliah di Inggris." Ujar Sofi nyerocos sambil melepaskan pelukannya.
Hasan pun tidak langsung menjawab, setelah beberapa menit kemudian, "soal kuliah nanti aku bicarakan lagi. Aku masih mempertimbangkan nya lagi. Jika papah setuju sih pengen di Indonesia,"jawab nya pada sofi, lalu mengutarakan hati kecilnya pada ibunya.
Sofi yang mendengarkan pembicaraan anak nya, hanya diam saja tidak memberi respon apapun. Dia berharap anaknya kuliah di luar negeri, tapi jika dia ingin kuliah di indonesia pun tidak masalah. Asalkan Hasan tetap kuliah dan menjadi sarjana.
"Mamah aku akan menunjukan sesuatu pada Mamah," kata Hasan sambil mengarahkan kamera dan menunjukkan potret yang diambil barusan, yaitu wanita yang cantik dan memakai kerudung merah.
"Kenapa kamu memperlihatkan potret wanita ini ke mamah, kamu sudah kenal sama wanita ini ? " tanya Sofi pada Hasan dengan raut muka yang kurang tidak menyukai Hasan yang seperti menyukai wanita itu.
"Aku hanya menunjukkan gadis ini ke mamah, karena mamah pasti tahu siapa wanita ini kan." ucap Hasan dengan yakin bahwa mamahnya tahu.
"Tentu saja mamah tahu gadis ini , dia ini adalah anak semata wayangnya bang firman dan ibu Nina. Mereka itu tinggal sekomplek dengan kita, dan gadis ini bernama Aisyah.
Dia itu gadis yang sangat baik."jawab Sofi pada anaknya.
"Mamah tolong beritahu jalan menuju rumah Aisyah, aku ingin bermain ke rumah Aisyah."kata Hasan dengan riang.
"Kamu tinggal lurus saja dari gang rumah Mbok Sumiati,
lalu belok kiri ke pak Dadang,
terus dari rumah pak Dadang kamu tinggal lurus terus , dibelakang rumah pak Dadang kan ada rumah, itu rumahnya Aisyah.
"Makasih yah mah."ucap hasan lalu terburu buru pergi ke luar.
***
Hasan langsung pergi kerumah Aisyah, setelah diberitahu jalan menuju rumah gadis yang telah mencuri hatinya. Setelah sampai dirumah Aisyah, rupanya wanita yang berumur tak jauh dengan ibunya itu, tak lain ibu nya Aisyah, "kamu siapa yah."tanya Ibu Nina pada Hasan.
Hasan pun mengenal kan dirinya, "aku Hasan Pratama bu,
aku anak dari papah Indra dan mamah Sofi. Aku kesini mau bertemu Aisyah."jawab Hasan.
Lalu ibu Nina mempersilakan masuk pada Hasan,"ayo masuk."ucap Nina. Hasan pun matanya berkeliling , rupanya gadis yang bertemu dengannya itu tak ada dirumahnya, " Ibu, Aisyah nya kemana."tanya Hasan pada Nina.
"Dia tadi keluar, bentar lagi dia pulang kok. "ucap Nina pada Hasan.
"Saya tunggu."jawab Hasan singkat.
"Hasan ini kan dari Luar Negeri kok bisa kenal sama Aisyah.
Suka chatan di sosmed yah ? "tanya dengan serius dan sambil menatap ke Hasan dengan penuh rasa aneh.
"Saya ngga chatan di sosmed bu, tapi saya jatuh cinta dalam pandangan pertama saat melihat wajah cantik dan lugu Aisyah bu. Saat saya bertemu dengan Aisyah Tadi. Saya langsung ingin memantapkan hati saya untuk jadi imam nya."kata Hasan dengan nada serius.
"Oh jadi dia tidak sengaja bertemu dengan Aisyah. Ini benar benar rezeki nomplok, sore sore gini didatangi anak lelaki yang tampan yang mengutarakan cinta pada anak gadisku. Dan yang lebih aku suka , dia anak dari pengusaha sukses yaitu pak Indra."kata Nina dalam hati dengan raut bahagia terlihat dari wajahnya.
"Aisyah juga belom pernah pacaran sama sekali. Semoga kalian berjodoh yah."ucap Nina memberi harapan pada Hasan.
"Ternyata Aisyah masih single, kebetulan sekali.
Berarti aku bisa menjadi pacar nya."kata Hasan spontan mengucapkan itu pada Nina.
"Jangan kan untuk menjadi pacar nya Aisyah, untuk menjadi menantu ibu juga. Ibu tidak keberatan,"Nina memberi kode pada Hasan nih untuk menjadi suami Aisyah.
Setelah mendengar perkataan ibunya Aisyah, Hasan tertawa malu saat mendengar ucapan Nina padanya,"U
udah siap belum nikah ?."tanya Nina membuat mata Hasan melotot kaget.
"Eeuuhhh. Soal itu aku gak bisa jawab sekarang."jawab nya ragu dan tercampur perasaan bimbang karena dia itu kan tidak pernah disuruh menikah muda oleh kedua orang tua nya, dia kesini cuma pengen jadikan Aisyah pacarnya saja.
Singkat cerita, esok nya Hasan meminta izin pada mamah papah nya untuk menikah muda,"papah sih pengen nya kamu menyelesaikan pendidikan kamu."ucap Indra dengan menatap agak sinis.
"Iya, mamah juga berfikiran sama kamu harus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu. Kamu belum kuliah juga, kamu datang kesini kan cuma mau tinggal di rumah sementara karena kamu sudah lama tidak ke Indonesia dan tidak berkumpul sama keluarga, dan kemarin malah mamah sudah sampaikan pada papa jika kamu pengen kuliah di Indonesia sekarang papah sudah menyetujui kamu kuliah di Indonesia. Eh malah meminta untuk menikah muda."gerutu sofi pada putra semata wayang nya itu sambil menatap sangat sinis dengan raut wajah ngambek.
"Tapi Mah...Pah...wanita kaya dia itu sangat langka, di zaman sekarang banyak yang memakai pakaian kurang bahan. Kalau yang aku mau mah dia mah pakaian sopan dan berhijab pula."kata Hasan Pada Mamah dan papah nya sambil dengan raut wajah memelas ingin diizinkan untuk menikah muda.
"Nanti mamah memikirkan lagi, lebih baik masuk ke kamarmu. Biar mamah berdiskusi sama papah kamu ini."kata Sofi pada putra nya Hasan dan sambil membuang muka.
"Baik mah."jawab Hasan sambil tersenyum ceria lalu mencium kening ibunya, setelah itu pergi ke kamar miliknya.
"Mamah, beneran mau menuruti kemauan Hasan untuk menikah muda."kata Indra memulai obrolan pada Sofi, setelah Hasan pergi ke kamarnya.
"Apa mamah setuju, dengan keinginan Hasan untuk menikah muda."kata Indra dengan menatap serius dan menanyakan tentang istrinya yang berusaha menimbangkan kembali untuk mengizinkan Hasan untuk menikah muda.
"Mamah memang tidak setuju pah, tapi mamah sayang sama anak mamah ini. Jadi mamah pengen dia menikah muda."ucap sofi dengan berterus terang sambil menatap serius ke suaminya.
"Tidak, tidak mah.
Papah gak setuju dengan yang mamah katakan barusan, Hasan tidak boleh menikah muda."ucap Indra tegas sekali dan terlihat sekali dari sorot matanya sangat kesal dengan istrinya yang selalu menuruti kemauan Hasan.
"Papah gak mau jika Hasan untuk menikah sekarang. Kita udah nyekolahin diluar negeri dan buang buang uang hanya untuk dia menikah muda."ucapnya dengan nada penuh kekecewaan dan terlihat sekali dia menyimpan amarah terhadap putranya.
"Pah nanti walaupun nikah muda, dia juga bisa melanjutkan pendidikan nya. Dia juga pasti akan berbakti pada kedua orang tuanya, dia pasti berkerja dengan baik dan menjadi orang yang sukses. Dan pastinya memberi uang pada kita pastinya, " ucap Sofi pada suaminya.
"Tetap papah tidak mau Hasan menikah. Pokonya tidak mau."kata Indra dengan memasang wajah sangar.
"Papah ini gimana sih, Papah mau anak kita itu terganggu mental nya. Gara gara dilarang menikah sekarang. Tidak pah, mamah tidak mau anak mamah ini kenapa napa. Pokoknya papah harus setujui ke inginan Hasan." tekan Sofi pada suaminya.
***
Hasan menguping, dan dia pun tersenyum sendiri karena mamahnya memperjuangkan keinginan nya untuk menikah dengan Aisyah.
Sedangkan Aisyah sendiri Sedang makan di ruang makan. dan disana ada Nina dan firman orang tua Aisyah.
"Aisyah, jika kamu menikah muda.
Apakah kamu siap ? " tanya Nina pada Aisyah.
"Tidak dong Bu, Aisyah mau kuliah dulu. Terus kalau selesai kuliah kan gampang nyari kerjaan bagus nya."jawab Aisyah sambil mau mengambil gelas yang berisi susu.
Nina pun menggeser kan gelas nya sangat jauh dari Aisyah, sambil memasang wajah terlihat kesal saat mendengar jawaban Aisyah saat di tanya oleh nya.
"Apa yang salah bu , Aisyah kan belum siap nikah muda.
Ibu tahu sendiri, Aisyah ingin bantu ekonomi keluarga kita."kata Aisyah pada ibunya dengan nada lembut.
"Aisyah dengar baik baik,jika kamu pengen bantu ekonomi keluarga kita selain kamu kerja.
Kamu harus cari laki laki tajir untuk kamu jadikan suamimu."kata Nina pada Aisyah.
"Ibu, ada apa sih ? Kenapa ibu seperti ingin Aisyah segera menikah diusia dia yang tergolong masih muda."kata firman saat mendengar dari kata kata istri nya memberi kode pada Aisyah untuk siap menikah tapi harus dengan pria kaya.
"Ya, memang ibu pengen segera menikahkan Aisyah, kamu tau kan Hasan anak nya pak Indra ?."kata Nina sambil berbicara pada suaminya bersemangat Karena ada harapan bisa punya menantu kaya.
"Iya ayah tahu bu, dia itu putra semata wayang nya pak indra dan ibu Sofi."ucapnya menimpali nya.
"Dia kemarin kesini yah."jawab nya sambil tersenyum menandakan rasa penuh bahagia karena ada pemuda anak orang kaya yang mencari anak gadisnya.
Aisyah pun matanya terbukalebar, saat mendengar kabar tentang pemuda yang datang ke rumah nya.
"Untuk apa dia kemari bu."tanyanya begitu polos dan dia pun kaget karena dia tidak mengenali pemuda yang dibicarakan orang tuanya.
"Dia itu Hasan sayang, dia datang kerumah mu karena dia menyukai mu saat kamu berpapasan dijalan."jawab Nina sambil senyum tapi hati nya agak kesel sama anaknya.
"Nih anak polos banget, semoga aja kepolosan dia ini bisa buat gue manfaatin untuk dapetin Hasan jadi menantu gue. Kalau si Aisyah sampai jadi istrinya, gue kan bisa kecipratan uang juga,
secara kan gue ini ibunya."monolog dalam hatinya dengan penuh harapan bisa dapetin Hasan jadi menantunya.
Firman dan putrinya saling melempar tatapan satu sama lain.
"Bu, tapi kan Hasan ini orang kaya. Walaupun Hasan Suka sama Aisyah tapi orang tuanya belum tentu menyetujui hubungan Aisyah dan Hasan. Tau sendiri lah, kita ini bukan orang yang gak punya, bisa makan tiap hari sama lauk nya aja kita udah seneng."kata Indra pada Nina yang sedang ber angan angan ingin mendapatkan menantu kaya.
"Lagi pula, Hasan ini kan baru saja lulus Sekolah SMA.
Dia belum kuliah, mereka tidak mungkin mau menikah kan putra nya yang belum kuliah.
Ibu semua orang pasti pengen punya menantu dari kalangan orang kaya tapi itu cuma impian semata, kita harus melihat kediri kita dulu. Kita orang miskin ya harus sama orang miskin juga."kata firman pada Nina.
"Tidak ada yang tidak mungkin Ayah, walaupun gak bisa nikah dalam waktu sekarang ini. Gak papa yang penting Aisyah dan Hasan berjodoh."ucapnya sambil memasang muka kesel ke suaminya.
"Terserah ibu saja, ayah berangkat. Assalamualaikum."pamitnya pada istri tercinta.
"Waalaikumsalam."jawab nya pada suaminya.
Sedangkan Aisyah masih belum berangkat, dia menatapi muka ibunya yang terlihat kesal dengan omongan ayahnya.
"Ibu, Aisyah mau berangkat dulu yah. Assalamualaikum."pamit Aisyah lalu mencium tangan ibunya.
Bab 1 prolog
22/03/2022
Bab 2 Ku Kejar Dirimu
22/03/2022
Bab 3 3 Tak Akan Menyerah
22/03/2022
Bab 4 4. Berjumpa Lagi
22/03/2022
Bab 5 5. Akan Kah Dia Menjauhiku
22/03/2022
Bab 6 Selalu Tidak bisa Menjauh
22/03/2022
Bab 7 Berusaha Membuat Nyaman
22/03/2022
Bab 8 Bagaimana Untuk Menjauh
22/03/2022
Bab 9 Apakah Salah Tidak Cinta Padamu
23/03/2022
Bab 10 Tak Bisa Membohongi Perasaan
23/03/2022
Bab 11 Aku Ingin Memiliki
24/03/2022
Bab 12 ingin menjauh darinya
01/04/2022
Bab 13 Gimana Caranya Untuk Menjauh
03/04/2022
Bab 14 kau selalu ingin bersamaku
03/04/2022
Bab 15 Ada Apa Dengan Saras
05/04/2022
Bab 16 dia datang tanpa diundang
07/04/2022
Bab 17 bertemu kembali
29/04/2022
Bab 18 mengapa aku dipaksa terus bersamanya
22/05/2022
Bab 19 19. Pertemuan
24/05/2022
Bab 20 20. takdir selalu mendekatkan kita
24/05/2022
Bab 21 21. Deadly Tiger White
24/05/2022
Bab 22 22. Nembak
24/05/2022
Bab 23 23. pencarian guru
25/05/2022
Bab 24 24. Hasan belajar ngaji
25/05/2022
Bab 25 25 pengirim bunga
25/05/2022
Bab 26 26. mencintai dengan diam
25/05/2022
Bab 27 27. persiapan pertarungan
25/05/2022
Bab 28 28. Pertarungan dimulai
25/05/2022
Bab 29 29. Penentuan
25/05/2022
Bab 30 30. jalan jalan dengan dia
25/05/2022
Bab 31 31. dimarahi orang tua
25/05/2022
Bab 32 32. ku ingin bersamanya
05/06/2022
Bab 33 33. benarkah ibu meminjam uang
05/06/2022
Bab 34 34. salahkah jika aku memilih dirinya
05/06/2022
Bab 35 35. kencan
06/06/2022
Bab 36 36. aku yakin pilihan ku
06/06/2022
Bab 37 37 pamit kerja ke kota orang.
07/06/2022
Bab 38 38. Lamaran
07/06/2022
Bab 39 39. Menikah
08/06/2022
Bab 40 40. Naughty Kiss
08/06/2022