Arum seorang artis di Indonesia, membuat namanya tercoreng karena kasus hubungannya dengan pejabat tinggi negara. Job nya di dunia entertainment semakin sepi, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke London. Bekerja sebagai asisten rumah tangga, hitung-hitung untuk menenangkan diri. Ketika di London, Arum bekerja dengan salah satu pria imigran yang sukses bernama Emir. Pria itu tinggal sendiri dan sering keluar kota, jarang di rumah. Kedatangannya di rumah Emir disambut hangat oleh Emir. Bagi Arum bahwa Emir majikan yang baik, yang ia tahu bahwa Emir bekerja disebuah bank ternama. Suatu ketika Emir mengajak Arum untuk mendampingi dirinya ke pesta temannya yang menikah. Di sana Arum bertemu dengan Aslan. Aslan mendekatinya dan membuat Arum risih kehadiran pria itu. Aslan mengatakan kepada Arum bahwa Emir itu seorang mafia. Namun Arum tidak percaya begitu saja. Ketika Emir keluar kota, Aslan kembali bertemu dengan Arum. Aslan mengatakan kepada Arum menyuruh memeriksa seluruh kamar Emir, di sana banyak gudang senjata. Rasa penasaran Arum semakin tinggi, ia lalu mencari bukti itu, dan benar kata Aslan bahwa Emir benar-benar seorang Mafia. Arum takut, dia kabur dari rumah Emir, karena ia merasa terancam tinggal bersama seorang mafia. Seminggu menghilang, ia mendapati dirinya hamil anaknya Emir. Emir berhasil menemukan Arum, ia memperjuangkan cinta kepada Arum.
BAB 1
Semenjak skandal hubunganya dengan anggota DPR dunia keartisan Arum semakin memudar, padahal itu sama sekali tidak benar. Job Arum semakin sepi, bahkan akun sosial media tentang dirinya tidak Arum aktifkan lagi, ia benar-benar ingin keluar dari media yang sudah membesarkan namanya. Apartemen miliknya, sengaja ia jual begitu saja. Sementara Denis managernya dan Caca asisten pribadinya sudah mempunyai job baru. Walaupun Denis dan Caca setiap hari mengunjunginya tetap berteman dengannya.
Arum tidak menyangka bahwa, seseorang sengaja menghancurkan karirnya, membuatnya menderita seperti ini, nama baiknya hancur. Arum tidak tahu dimana letak kesalahannya. Arum lebih memutuskan untuk mengakhirinya saja. Arum menyusun semua pakaiannya didalam koper hitam miliknya. Arum lebih memilih meninggalkan kota Jakarta. Arum mengepak koper miliknya. Setidaknya ia harus kerja, tapi bukan disini.
Sungguh ia sudah frustasi dengan semuanya, seseorang niat jahat untuk menghancurkan hidupnya. Mereka tidak tahu, bagaimana hidupnya susah seperti ini. Masa kecil Arum, bukanlah seperti anak kebanyakan. Arum hanya dibesarkan panti asuhan. Hanya bermodal cantik, ia bisa masuk dalam dunia entertainment. Ya, menjadi artis di Indonesia memang tidak terlalu sulit, cukup dengan bermodal kecantikan dan sedikit pandai berakting saja sudah bisa masuk FTV.
Ah sudahlah, lupakan saja semua. Arum pastikan ia tidak akan tinggal disini lagi. Toh, ia tidak memiliki apa-apa lagi. Arum mencoba tegar, bukan kali ini saja ia tersakiti. Ia sudah cukup kuat meniti lika liku kehidupan. Dunia entertainment emang kejam, bahkan sangat kejam. Banyak sekali orang diluar sana ingin menghancurkannya. Ketenaran adalah segalannya, bahkan ada yang rela memberikan segalanya, asal ia bisa tenar, dan mendapatkan job dengan cara instan. Arum mengikat rambutnya seperti ekor kuda, celana jins hitam serta jaket kulit menutupi tubuhnya.
Arum memutuskan untuk pergi ke London. London adalah kota tambatan hatinya, Arum sangat bersyukur bahwa Denis telah menyuruhnya kursus bahasa inggris waktu itu. Sebagai publik figure sangat penting mempunyai keahlian berbicara.
Arum menarik kopernya menuju Bandara International Soekarno Hatta. Arum manatap kedua sahabatnya, Caca dan Denis. Denis memeluknya, ini merupakan pilihan tersulitnya.
"Kamu yakin masih mau berangkat?".
"Iya, saya sudah bingung mau kemana lagi. Saya perlu menenangkan hati dan pikiran saya. Setidaknya di luar negri tidak ada yang mengenal saya" ucap Arum.
"Yakin dengan pilihan kamu?" Caca mencoba memastikan.
Arum mengangguk, air matanya jatuh dengan sendirinya. Arum dengan cepat mengusap air matanya dengan jemarinya.
"Terima kasih untuk semua, atas kebaikkan kalian".
Danis memeluk Arum, ia memeluknya sangat erat, seakan tidak ingin dilepas. Inilah satu-satunya artis yang tidak pernah menuntut banyak kepadanya. Denis berjanji akan mencari tahu, siapa pelaku yang mengahancurkan karirnya. Denis tidak akan memaafkannya begitu saja.
"Hubungi saya jika kamu sampai di London, kamu datanglah ke alamat ini. Bibi Sarah akan membantu kamu untuk mencari pekerjaan disana" ucap Denis.
Arum tersenyum, ia mengusap punggung Denis "terima kasih sudah membantu saya, perkerjaan apa yang cocok untuk saya? Saya hanya lulusan sekolah menengah atas".
Denis melonggarkan pelukkanya, di tatapnya wajah cantik Arum. "Kamu mempunyai wajah cantik, saya pastikan kamu mendapatkan kerjaan disana".
"Iya, iya".
Arum kembali tersenyum menatap Caca. "Terima kasih ya atas semuanya, kamu teman yang selalu ada buat saya, mau suka ataupun duka".
"Kamu mau meninggalkan saya, kenapa tidak kerja disini saja. Disana kamu tidak punya siapa-siapa, siapa yang akan mejaga kamu?" Caca menangis dalam pelukkan Arum.
"Disini semua mengenal saya, setidaknya di London gaji pembantu rumah tangga disana, 30 juta sebulan".
"Jadi kamu mau menjadi pembantu rumah tangga" tanya Denis.
"Ya tidak begitu juga, saya hanya mengistilahkan saja. Pembantu rumah tangga saja di gaji 30 juta, apalagi yang lain. Bukankah begitu".
"Kamu ini, masih saja bisa bercanda" Denis memeluknya kembali.
"Yasudah, saya berangkat dulu ya, terima kasih untuk semuanya" Arum menarik koper miliknya dan berjalan mendekati petugas avsec yang sedang berjaga didekat pintu.
Arum melambaikan tangan kepada kedua sahabatnya. Arum kembali tersenyum, sakit memang tapi ia mesti bagaimana lagi.
******
Sudah cukup Denis membantunya mengurus paspor dan membuat permohonan visa Inggris, memakan waktu berhari-hari, biaya pembuatan visa memakan biaya cukup besar, sehingga menguras cukup banyak tabungannya. Akhirnya semua berjalan cukup lancar tanpa halangan hingga hari H. Penerbangan untuk menuju ke London memang memakan waktu berjam-jam. Arum masih harus transit lagi dari Hongkong lalu menuju ke London, dengan pesawat airbus 380.
Akhirnya 13 jam perjalan dari Jakarta ke London, sampai juga. Arum benar-benar mengadu nasib di negri Ratu Elizabeth ini. Ia pernah sekali kesini, waktu liburan dua tahun lalu bersama Denis dan Caca.
Sudah berjam-jam lamanya, akhirnya ia sudah sampai di London Heatrow Internasional airport. Arum melangkahkan kakinya menuju area bandara, ia menatap teriknya matahari, sebenarnya sama saja suhu udaranya dengan suhu di Jakarta, tapi disini agak lebih dingin karena terpaan angin.
Arum menghentikan taxi dihadapannya. Arum membuka alamat bibi Sarah, letaknya di daerah South East London. Bibi Sarah akan membantunya selama hidup di London.
Taxi berhenti disalah satu rumah sederhana, berpagar putih. Arum lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah tersebut. Arum menekan bel, Arum menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu untuknya.
Semenit kemudian, pintu itu terbuka. Arum tersenyum manatap wanita separuh baya, rambutnya memutih, terlihat ia masih cantik di usianya yang tidak muda lagi.
"Arum Ileana" ucap Sarah.
"Ya, saya Arum Ileana".
***
Bab 1 Arum Ilieana
01/09/2022
Bab 2 Emir
01/09/2022
Bab 3 Asisten Rumah Tangga
01/09/2022
Bab 4 Masak Untuk Emir
01/09/2022
Bab 5 Aslan
01/09/2022
Bab 6 Helana
01/09/2022
Bab 7 Saya tertarik dengan kamu
01/09/2022
Bab 8 Kamu suka berenang
01/09/2022
Bab 9 Siapa kamu sebenarnya
01/09/2022
Bab 10 Apa yang kamu ketahui tentang saya
01/09/2022
Bab 11 Saya tidak suka kamu bersama Aslan
01/09/2022
Bab 12 Saya menginginkan kamu
01/09/2022
Bab 13 Besok saya akan pulang
01/09/2022
Bab 14 Saya tidak tahu, siapa Emir sebenarnya
01/09/2022
Bab 15 Tertarik
01/09/2022
Bab 16 Kebenaran
01/09/2022
Bab 17 Arum Hamil
01/09/2022
Bab 18 Maaf, saya harus pergi dari sini
01/09/2022
Bab 19 Kamu cantik dan masih muda
01/09/2022
Bab 20 Saya tidak akan menjauh dari hidup kamu
01/09/2022
Bab 21 Emir sudah tahu keberadaan saya
01/09/2022
Bab 22 Saya ingin makan kofte buatan kamu
01/09/2022
Bab 23 Dia ada di rumah Aslan
01/09/2022
Bab 24 Kamu menculik saya
01/09/2022
Bab 25 Tidurlah, semua akan baik-baik saja
01/09/2022
Bab 26 Morning Sickness
01/09/2022
Bab 27 Itu sama sekali tidak hebat menurut saya
01/09/2022
Bab 28 Arum asisten rumah tangga Emir
01/09/2022
Bab 29 Apa karena kehamilan kamu
01/09/2022
Bab 30 Semua sudah menunggu kita
01/09/2022
Bab 31 Ibu dan kandungannya bisa diselamatkan
01/09/2022
Bab 32 Apa kamu mencintainya
01/09/2022
Bab 33 Terima kasih, kamu sudah menjadi bagian dari diri saya
01/09/2022
Bab 34 Saya tahu kamu mengikuti saya
01/09/2022
Bab 35 Saya juga sayang kamu Emir
01/09/2022
Bab 36 Saya ingin makan kebab Turki
01/09/2022
Bab 37 Terima kasih sayang
01/09/2022
Buku lain oleh Putu Amerta
Selebihnya