Cinta yang Tersulut Kembali
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Jangan Main-Main Dengan Dia
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Gairah Liar Pembantu Lugu
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Sang Pemuas
Awalnya dunia ini hanyalah kekosongan, kegelapan, kehampaan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hingga suatu hari muncul sosok pria tua memakai jubah biru, ia mempunyai sihir hebat, mengelilingi dunia ini sambil membawa sebuah bola bintang yang mengambang di atas tongkatnya. Dia membuat dunia ini terang dengan menyebarkan bintang-bintang, bulan dan matahari yang bekerja bergantian. Pria tua berjenggot putih panjang itu bernama Godfather. Manusia pertama yang membuat dunia ini menjadi hidup. Dia menciptakan gunung dan lautan beserta isinya.
Pohon-pohon mulai tumbuh, rumput, dan berbagai binatang.
Ternyata pada saat itu bukan hanya Godfather satu-satunya yang hidup di zaman tersebut. Ada satu makhluk lagi yang terbangun karena merasa terganggu habitatnya menjadi terang. Makhluk besar berwajah seram, tangannya empat, berbadan kuda. Dia bernama Deadwan.
Deadwan ingin mengembalikan dunia ini menjadi kegelapan. Memang terdengar jahat, akan tetapi makhluk ini hanya ingin habitatnya kembali seperti semula.
Mereka berkelahi merebutkan kekuasaan. Bentrokan sihir besar dari mereka berdua menghancurkan daratan itu menjadi empat Banua, yaitu, Banua Timur, Banua Selatan, Banua Barat, dan Banua Utara.
Dari peperangan itu Godfather dikalahkan oleh Deadwan, lalu muncul empat manusia pertama dari daging Godfather. Empat manusia itu disebut Dewa.
Kekuatan sihir Godfather terbagi kepada empat Dewa tersebut. Mereka bersatu mengalahkan Deadwan. Raja Iblis berhasil dikalahkan, akan tetapi tidak dapat membunuhnya. Sebab makhluk ciptaannya muncul, menyegelnya pada menara besar.
"Aku tidak akan membiarkan kalian membunuh raja yang maha kuasa atas dunia ini." ucap iblis murni keturunan Deadwan yang bernama Mata Iblis.
"Mereka yang membuat dunia ini mati akan dihancurkan tanpa sisa, karena dunia ini dibuat untuk mereka yang hidup dengan keterangan." kata Dewa petir.
"Kalian makhluk pendatang tidak akan aku biarkan merebut dunia kami." Mata Iblis berlari mulai menyerang keempat Dewa.
"Biar aku bakar dia dengan apiku." Dewa api menyemburkan kekuatannya. Sebuah gelombang api menyerang.
"Dia bisa menghindarinya." Dewa api tidak percaya, kobaran api yang dia buat cukup besar bisa dihindari dengan mudah.
"Akanku hanyutkan iblis itu dengan airku." Dewa air membuat aliran air dengan ombak dashyat.
Mata Iblis cukup mengulurkan telapak tangannya. Sihir Dewa air terbelah dua.
"Sihirku sempurna melekat di dalam tubuhku, sedangkan sihir kalian terbagi dalam keempat tumbuh. Perbandingan yang tidak seimbang." Mata Iblis mengeluarkan tinju api.
"Aaa!" Dewa air dan Dewa api terkena pukulan itu. Mereka terpental jauh.
"Bagaimana dengan raksasa tanah milikku, Mata Iblis." Dewa tanah menciptakan sepuluh raksasa terbuat dari tanah, mereka menyerang bersamaan.
"Sihirmu terlalu lemah, Dewa tanah." Mata Iblis dengan cepat menghancurkan raksasa tanah itu, kemudian melesat ke hadapan Dewa tanah, menendangnya sampai tubuh Dewa itu terpelanting menabrak tanah.
Dewa petir mengambang di udara, dia mengulurkan kedua tangannya. Petir bersambaran menyerang Mata Iblis. "Silahkan kau hindari petirku jika mampu, Mata Iblis." ucap Dewa petir.
"Sihirmu memang hebat Dewa petir, tapi tidak sebanding denganku." Mata Iblis berkelit, melompat kesana-kemari menghindari sambaran petir . Ledakan-ledakan besar menghancurkan daratan, bahkan bintang-bintang buatan Godfather yang berada di langit berjatuhan.