Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Massimo Love Story

Massimo Love Story

Hana_Art

5.0
Komentar
143
Penayangan
5
Bab

Latar waktu terjadi di Korea, Italia dan Indonesia ketiga negara ini akan menjadi latar utama terjadinya cerita. Pemain utamanya adalah Massimo dan Audrey. Dengan pertemuan tak terduga ketika Audrey tanpa berpikir dua kali untuk memasuki tempat tinggal sang Mafia karena tuntutan pekerjaannya sebagai reporter. Sehingga hal yang tidak di inginkan terjadi pada malam itu dan Audrey mengandung. Massimo yang menyadari jika dia melakukan kesalahan dengan merusak wanita itu pun mencarinya hingga membuatnya menikah dengannya. Namun karena kesalahpahaman akan orang ketiga membuat mereka harus mengalami kesalahpahaman dan Audrey yang mengambil keputusan bodoh saat itu pun harus mengalami lupa ingatan. Baca terus Massimo Love Story....

Bab 1 Memilih yang Lain

BTW yang tahu film 365 days. Ini terinspirasi dari film tersebut sebagai imajinasi author.

***

Laura baru saja pergi dari pantai itu, istrinya itu hanya datang ingin memastikan bagaimana perasaannya dan ternyata perasaannya untuk Massimo sudah tidak ada lagi. Akhirnya Massimo mengantarkan Laura untuk mengejar Nacho yang baru saja mengantarkan Laura kemari.

Ia melihat bagaimana Laura berlari memeluk Nacho. Tidak tahan dengan itu Massimo pun pergi dari sana. Ia juga meminta pengacaranya mengurus perceraian mereka.

***

Massimo menatap keluar dari jendela mobilnya sambil mengingat pertemuan dengan istrinya beberapa hari yang lalu. Masih jelas terngiang dalam pikirannya, atas apa yang telah menjadi keputusan istrinya itu.

"Aku telah memiliki Nacho, maafkan aku Massimo tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, faktanya bahwa aku mencintai pria lain" ucap Laura. Lagi pula pernikahan mereka tidak akan bisa bertahan atas ego mereka masing-masing.

Jika saja Massimo tidak membangun tembok pemisah antara mereka, maka hati Laura masih akan tetap untuk suaminya. Tapi sekarang ada pria lain yang telah mengisi kembali hatinya. Setelah mengatakan itu Laura segera pergi dari tempat itu dan menyusul Nacho.

Massimo hanya bisa menghela napas berat, ia sudah memutuskan untuk tidak memaksakan kehendaknya pada Laura dan akhirnya mereka harus berpisah. Meski hatinya merasakan sakit, tapi lebih baik daripada mereka harus bersama tapi saling menyakiti.

Anak buah Massimo membukakan pintu mobil untuknya. Mereka memiliki transaksi senjata di negeri ginseng. Sesampainya di sana tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, mereka melihat senjata yang akan di beli dan langsung membayar senjata-senjata itu dan mengurus pengiriman ke Italia. Setelah itu Massimo meminta anak buahnya untuk menyewa satu villa untuknya dapat beristirahat.

Mereka menyewa villa mewah untuk beberapa hari, sampai hari persidangan tiba maka Massimo memutuskan untuk di Korea. Dan beristirahat sejenak dari semua kesibukannya. Namun tidak ada villa yang cocok untuk mereka maka asisten Massimo memutuskan untuk menginap di hotel saja.

Namun tentu mereka menyewa satu lantai hotel itu. Takutnya jika ada penyusup yang datang. Massimo pun masuk ke kamarnya dan membanting diri ke atas tempat tidur dan terlelap. Dalam mimpinya bayang-bayang Laura yang tersenyum dan memegang tangannya dengan tatapan penuh kasih sayang.

Keesokannya Massimo bangun pagi-pagi sekali untuk berolahraga, setelah itu ia dan anak buahnya akan bergegas pergi untuk sebuah lelang. Massimo turun dari mobil dengan gagah, pakaiannya sebenarnya simple dengan jas dan kemeja yang di buka kancing atasnya, juga rambut yang di biarkan berantakan membuatnya terlihat seperti bad boy yang tampan.

Bahkan artis penyanyi pria yang datang untuk mengisi acara pelelangan itu pun kalah tampan dari Massimo. Kemudian mereka masuk dan di sambut oleh tuan rumah. Massimo duduk di meja yang telah di siapkan, kemudian acara pun di mulai. Massimo sebenarnya hanya ingin datang dan bertemu beberapa koleganya, ia sama sekali tidak berminat untuk membeli apa pun.

Namun setelah beberapa lama ada sebuah benda yang menarik perhatiannya. "Baiklah barang terakhir yang akan di lelang pada malam hari ini adalah sebuah kalung, dan kalung ini memiliki nama yaitu Laura" ucap sang MC, LAURA memiliki arti pohon salam atau pohon laurel yang menggambarkan kehormatan dan kemenangan.

Banyak orang yang ingin membeli kalung itu selain batu permatanya yang langka nama dari kalung itu karena rata-rata tamu yang datang adalah pemimpin dari perusahaan atau pun mafia.

"Sepuluh ribu dolar..... "

"Dua puluh..... "

"Tiga puluh...... "

"Lima puluh...... "

"Seratus....! " ucap anak buah Massimo hingga menarik perhatian orang yang ada di sana.

"Dua ratus...! "ucap salah satu orang lagi.

"Lima ratus.... " ucap anak buah Massimo lagi, hingga tidak ada lagi yang berani untuk menaikkan harga, karena harga asli barang itu bahkan tidak sampai delapan puluh ribu dollar.

"Selamat kepada tuan Massimo" dan para tamu memberikan tepuk tangan. Massimo mendapatkan kalung itu seharga lima ratus ribu dollar. Kemudian setelah beberapa saat Massimo masuk ke dalam ruangan VVIP sambil berdiskusi dengan beberapa orang. Seperti biasa orang-orang di dalam akan di temani oleh perempuan seksi, tapi tidak dengan Massimo ia sangat tidak berselera.

Setelah ia bosan maka Massimo segera pulang, anak buahnya sudah menunggu di luar.

"Kita pulang tuan? " tanya asistennya sambil membukakan pintu mobil.

"Iya" jawab Massimo sambil melepaskan jasnya. Namun sekilas Massimo melihat ada cahaya blitz kamera dan ia melihat sepertinya ada seseorang yang mengikuti Massimo dari tadi.

***

Audrey mengambil foto Massimo selama pelelangan, ia adalah seorang reporter dan ia di tugaskan untuk membuat berita atau artikel mengenai Massimo si CEO paling terkenal di Eropa. Dan Audrey tahu jika Massimo adalah seorang mafia dari teman gangsternya.

Audrey mengikuti kemana Massimo seharian namun karena ia tidak tahu di mana Massimo menginap maka sekarang adalah kesempatan dia untuk tahu. Kemudian Audrey menaiki motornya untuk mengikuti mobil yang tadi.

Audrey berusaha membuat jarak dengan mobil itu agar tidak ketahuan. Sampailah ia di villa yang sepi karena memang tempat itu dikelilingi pepohonan. Audrey menepuk punggung bawahnya yang kamu karena terlalu lama naik motor.

"Anak muda tulang jompo nih" batin Audrey, karena tidak mungkin masuk dengan gerbang terbuka Audrey memanjat dinding setinggi tiga meter itu, untunglah dia punya teman-teman gangster yang sering mengajaknya untuk berlatih.

Audrey masuk mengendap-endap, memperhatikan sekelilingnya untung ia pakai masker dan topi agar tidak ketahuan di CCTV. Ya kali kediaman mafia nggak ada CCTV, pastikan ada di mana-mana. Audrey melihat ada beberapa penjaga di sekeliling rumah, lalu ia mencari ke mana ia bisa masuk. Kemudian ia melihat ada jendela terbuka di lantai dua. Evelyn pun masuk ke dalam dengan teknik parkour.

Saat berhasil masuk ia melihat jika ruangan tempat ia berada sekarang adalah gudang. Kemudian Audrey keluar dari sana dan melihat Massimo masuk ke sebuah ruangan di lantai yang sama. Ia bergegas mendekati ruangan itu. Ternyata ruangan itu adalah kamar Massimo, kemudian Audrey bersembunyi di balik tirai.

Kemudian Massimo keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk di pinggangnya. Kemudian pria itu menutup pintu kamar dan mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Audrey yang di balik tirai sudah merasa sesak napas, ia ingin sekali memotret tubuh pria itu lalu gambar itu akan viral.

Lamunan Audrey buyar setelah suara hairdryer di matikan. Kemudian Massimo mengambil sesuatu di dalam laci, "Pistol" batin Audrey, ia melihat Massimo mengeluarkan peluru dari dalam pistol itu lalu menyimpannya kembali.

"Aduh, mati gue " batin Audrey, seharusnya ia sadar jika ia masuk ke kandang singa, "Namanya bunuh diri gue" batinnya lagi. Setelah Massimo masuk ke dalam ruangan pakaiannya, Audrey cepat-cepat menuju pintu keluar.

"Shit" umpatnya karena pintu itu terkunci dan Audrey tidak tahu bagaimana cara membukanya.

"Who are you? " tanya seseorang dengan suara berat dari belakang Audrey.

"Mati aku" batinnya, kemudian ia menghadap belakang dengan pelan dan Massimo sudah menodongkan pistol ke arah Audrey.

"I... " Audrey tidak bisa berkata-kata lagi, ia sudah berkeringat dingin sekarang. Audrey mendengar suara pintu yang terbuka, ternyata pintu ini terhubung dengan teknologi pintar yang bisa terbuka dengan suara Massimo.

"Ada singa" ucap Audrey dan berhasil mengalihkan perhatian mafia yang tampak mudah di tipu itu. Kemudian Audrey membuka pintu kamar dan mencoba keluar. Namun Massimo segera menembak orang itu di bahunya.

"Akh!!! " teriak Audrey, para pengawal yang berjaga pun berlari menuju kamar Massimo setelah mendengar suara tembakan. Audrey memegang bahunya yang terasa sakit, ia ingin segera lari tapi Massimo menarik lengannya dan membanting Audrey hingga topi Audrey terlepas dan rambutnya terurai.

"Wanita? " batin Massimo, ia mengira jika yang ia banting barusan adalah seorang pria. Anak buahnya datang, ""Ada apa tuan? " tanya mereka.

"Bagaimana ada orang lain bisa masuk hah?!! " teriaknya pada para pengawal yang tidak becus bekerja itu.

"Maaf, maaf tuan" ucap mereka takut di amuk. Massimo menyuruh mereka untuk memanggil dokter datang ke villa. "Segera panggil dokter kemari" ucapnya lalu ia menggendong Audrey ke atas tempat tidurnya.

Bersambung.......

Massimo akan terus mencintai Laura meski perempuan itu telah menghianati dirinya. Akan lebih tepatnya Massimo tidak ingin jatuh cinta lagi, ia terlalu takut untuk itu. Apakah bisa Audrey sang reporter membuat Massimo jatuh cinta.

Bagaimana kisah selengkapnya, di Massimo New Love Story

Kunjungi juga Media Sosial aku :

IG : @hanaartasy

YT : hana artasya

Tiktok : @hana_artasya0803

Selamat membaca dan Terima kasih..

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku