Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Virtual Love Story

Virtual Love Story

hopelessly

5.0
Komentar
5.2K
Penayangan
27
Bab

Jadi, cerita ini akan mengisahkan bagaimana kisah hidup seorang anak perempuan di masa wabah Covid ini. Mungkin akan membosankan mungkin juga tidak, tentang keluarga nya, percintaannya, pertemanannya hingga pendidikannya. Hingga ia akhirnya menemukan laki-laki yang kembali membuatnya percaya apa yang sebelumnya tidak ia percaya. Sebenarnya cerita ini adalah perjalanan hidup saya sebagai apresiasi terhadap diri saya yang sudah mampu bertahan sejauh ini. Selamat datang di dunia saya yang sederhana, yang penuh dengan torehan luka maupun tawa, saya buka gerbang selebar mungkin, bagi siapa saja yang ingin turut serta mengikuti alurnya.

Bab 1 UN Terakhir

Ini hari terakhirnya mengikuti UN di SMK nya, dan katanya ini juga angkatan terakhir yang akan melaksanakan UN karna UN akan segera di hapuskan. Tidak terasa akhirnya dia akan segera lulus dan menjadi mahasiswa kemudian akan menjalankan hidup nya seperti yang sudah direncanakannya.

Berkuliah di luar kota, memiliki teman-teman baru yang berasal dari berbagai kota ahh dia tidak sabar rasanya untuk itu. Yahh walaupun saat ini ia sedang mengerjakan soal IPA yang selama dia bersekolah di SMK ini hanya dipelajari di tahun pertama saja dan sekarang sewaktu UN malah ada pelajaran IPA. Guru hanya bisa memberinya buku pelajaran dari kelas 10-12 yang ada di perpustakaan untuk dipelajari dalam waktu singkat.

"Huftttt." Hembusan nafasnya terasa berat melihat rumus-rumus kimia fisika atau apalah itu yang ada di komputer di hadapannya.

"Stttt Deaa," Panggil temannya pelan takut ketahuan pengawas.

Dea yang dipanggil hanya menolehkan kepalanya melihat temannya yang ada disebelah sambil memberikan gerakan seperti bertanya 'apa?kenapa?'

Tangan temannya bergerak membentuk angka 15 pertanda dia ingin tahu jawaban Dea nomor 15.

"Aku ngasal Dith." Jawabnya sambil memperlihatkan wajah letih nya dengan rumus-rumus yang ada didepannya.

"Gapapa, aku udah pusing banget."

"C."

Edith mengacungkan jempolnya pada Dea dan segera menjawab soal di komputer miliknya.

Maafkan dirinya jika nilai UN nya dalam IPA dibawah rata-rata karena 80% persen jawabannya adalah perolehan dari cap cip cup.

Waktu terus berjalan, begitupun Dea yang sudah selesai mengerjakan UN nya di menit-menit terakhir juga teman-temannya, Edith dan Raina. Mereka bergegas mengambil tas nya yang di kumpulkan didepan kelas sebelum masuk tadi kemudian keluar dan langsung pergi ke kantin.

"Marilah pulang marilah pulang marilah pulangggg bersama-samaaaaaa." Edith bernyanyi sambil keluar kelas dengan tingkahnya.

"Makan dululah baru pulang." Sanggah Raina, Dea hanya tertawa.

Ini sudah pelajaran terakhir, kantin sebenarnya juga sudah tutup tapi mereka selalu membawa bekal dengan alasan agar lebih hemat, tentu juga agar uang saku mereka bisa menjadi tambahan untuk jalan-jalan. Terlalu malas makan pada jam istirahat karena tidak banyak waktu untuk istirahat saat UN, kedua karna mereka tau jika kantin akan full dan akan sulit mendapatkan tempat duduk. Maka dari itu mereka memilih untuk makan saat pulang, agar lebih leluasa.

"Gila mumet banget anjir ngerjain soal begitu. Bayangin aja kita cuman dapet setahun pelajaran IPA trus UN di keluarin. Iya gapapa kalo materi cuman pas dikelas 10 doang lah ini." Oceh Edith yang begitu kesal.

"Iyaya, trus angkatan kita juga katanya angkatan terakhir UN. Enak banget adek kelas ga kedapetan UN." Sahut Raina membenarkan.

Sedangkan Dea sudah asik dengan bekal yang dibawanya dari rumah.

"Hallo maniez maniez quhhh." Sapa Rahman the one and only laki-laki yang berteman dekat dengan mereka.

"Baru keluar?" Tanya Raina.

"Udah dari tadi tapi aku ngerundingin mau futsal dimana sama anak-anak."

Yah, seperti yang terlihat dan seperti yang kalian tahu, jelas saja si Rahman ini mau berteman dengan mereka karena pacarnya, belahan jiwanya dan cintanya adalah teman Dea dan Edith.

"Ini makan," Raina menyodorkan kotak bekal lain yang dibawa untuk Rahman makan, Raina tidak selalu membawakan Rahman bekal, kadang juga mereka bisa saja makan bekal sama-sama.

"By the way, Man si Adam mana?" Tanya Dea sembari berdeham salah tingkah.

"Gak cape apa mengagumi dia mulu. Dia juga udah ada cewek De." Jawab Rahman. Raina yang mendengar itu melotot kan matanya.

"Lah aku kan cuman suka sama muka nya karna dia ganteng, jadi kalo liat dia buat cuci mata aja."

Bohong, Rahman, Edith dan Raina juga tahu kalo Dea menyukai Adam sejak pertama melihat Adam duduk di lapangan bersama dengan Rahman dan teman-temannya yang lain.

"Udah pulang kayaknya tadi sama anak-anak mau pada ke basecamp katanya."

Dea hanya menganggukan kepalanya tanda paham.

"Ntar dia ikut futsal kok kalo mau nonton aja sama Raina juga sekalian temanin dia habis magrib, tapi bakal ada ceweknya juga deh kayaknya De."

"Mmm bisa sih, ntar liat aja deh, aku jadi apa engga." Jawab Dea.

"Kalo jadi kabarin aja ya De kita berangkat sama-sama aja." Usul Raina.

"Kok kalian gak ngajak aku ya?" Edith nyeletuk karena berasa tidak terlihat di sana.

Mereka tertawa, "Ya kamu kalo aku ikut, kamu harus ikut jugalah." Ucap Dea

Sudah menghabiskan makannya mereka bergegas menuju parkiran untuk pulang kerumah masing-masing karena dilihat-lihat sekolah juga sudah mulai lenggang.

Parkiran sudah banyak kosong, bersyukurlah Rahman hari ini ia tidak perlu menjadi tukang parkir dadakan untuk mengeluarkan motor Dea dan Edith dari parkiran.

"Dadahhh, hati-hati ya." Ucap semuanya sebagai perpisahan.

✨✨✨

Dea merebahkan tubuh lelahnya di kasur miliknya, memainkan handphonenya untuk me repost story instagram dari Raina dan Edith saat nonton futsal dan jalan-jalan tadi.

Melihat foto bersama dengan tim futsal distory instagram Rahman, ahhh Adam sugguh tampan apalagi saat dia mencetak gol lalu merayakan dengan selebrasi khas Messi rasanya jatung Dea ingin meledak saking salah tingkahnya ia melihat ketampanan Adam.

"Arghhhh ini Mamah nya kira-kira ngidam apa ya bisa jadi secakep ini!!!" Erangnya

Rasanya Dea sedang euforia sekali hanya dengan melihat ketampanan Adam. Tapi tentu saja hal itu tidak bertahan lama karna setelah lama stuck di story Rahman untuk melihat Adam selanjutnya muncul story Adam. Sebuah foto, Adam merangkul pinggang kekasihnya sembari tersenyum lebar ke kamera.

Foto itu diambil tadi, tentu saja Dea melihatnya! Dan yaaa hatinya terasa seperti terbakar melihatnya mood nya langsung hancur berantakan maka dari itu Raina dan Edith mengusulkan untuk membawa Dea jalan-jalan terlebih dahulu sebelum pulang.

"Cantik sih, pantes Adam suka." Gumamnya menatap gadis yang berfoto dengan Adam.

Dia tau gadis itu, anak kelas 11 adik kelas mereka. Memang Dea akui cantik, hidung mancung, wajah simetris, bulu mata lentik. Yahhh seperti tipe-tipe kebanyakan laki-laki.

Malas, Dea menyudahi aktivitasnya. Jam sudah menunjukkan jam setengah sebelas, matanya sudah mulai mengantuk. Bangkit dari rebahan nyamannya ia berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya lalu setelah itu dia tidur, besok dia masih harus ke sekolah class meeting agenda rutin sekolahnya sehabis ulangan atau ujian pasti mengadakan class meeting.

Yah walaupun sebenarnya dia malas karna pasti membosankan menonton futsal lagi futsal lagi atau tidak peragaan busana dari jurusan tata busana. Tapi tetap saja absensi jalan, jadi dia harus tetap hadir setidaknya biar tidak ada alpa nanti di rapotnya.

Dea hanya berharap besok harinya baik-baik saja atau jika bisa dia tidak melihat Adam bersama dengan pacarnya sudah cukup kemarin saja yang membuat hati Dea panas walaupun dia tahu dia bukan siapa-siapa tidak berhak cemburu pada gadis yang notabenenya pacar Adam.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Fantasi Tukar Pasangan Ranjang

Fantasi Tukar Pasangan Ranjang

WHS Production
5.0

Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku