/0/28057/coverorgin.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb&imageMogr2/format/webp)
Pagi itu, Sephia berdiri di jendela kamar yang menghadap ke taman luas di kediaman keluarga Varela. Angin pagi yang lembut tak mampu menenangkan gelisah di hatinya. Ia menatap jauh, namun pandangannya kosong. Hatinya seolah mengapung, tak tahu harus berpegangan pada apa. Tak ada tempat aman untuknya sekarang.
Semuanya dimulai ketika kecelakaan itu terjadi, hari yang seharusnya biasa-biasa saja berubah menjadi malapetaka. Ibunya yang sedang berjalan kaki tertabrak mobil mewah yang melaju terlalu cepat. Dari laporan polisi, pengemudi mobil itu adalah Elandro Varela, pewaris perusahaan besar, pria yang dikenal karena kekejamannya dalam dunia bisnis. Kecelakaan itu membuat ibunya terbaring koma, dan kondisi fisiknya kini tak bisa lagi seperti dulu.
Namun, bukan hanya kecelakaan yang membuat Sephia terjerat. Tuntutan dari keluarga Varela datang dengan kekuatan yang luar biasa. Mereka menuntut ganti rugi, tapi Elandro tidak sekadar ingin uang. Ia ingin sesuatu yang lebih-pembalasan, sebuah pengajaran.
"Sephia," suara berat itu terdengar dari pintu kamar.
Sephia menoleh, dan melihat sosok yang begitu asing bagi hidupnya. Elandro Varela berdiri di ambang pintu, matanya tajam, menyusuri setiap inci wajahnya seolah tengah menilai sesuatu. "Ibu Anda... akan saya rawat, namun ada satu hal yang harus Anda lakukan."
Sephia menelan ludah, merasakan ketegangan yang mencekam. "Apa yang Anda inginkan dari saya?" Suaranya hampir serak, terhalang rasa takut yang mulai mencengkeram.
Elandro melangkah masuk dengan angkuh, matanya tak beranjak dari Sephia. "Pernikahan ini adalah satu-satunya cara agar saya bisa memastikan ibu Anda mendapatkan perawatan terbaik. Anda akan tinggal bersama saya, merawatnya, dan... menjadi istri saya. Tanpa pengecualian."
Setiap kata yang keluar dari mulut Elandro seperti cambuk yang memukul jantungnya. "Apa?!" Sephia hampir tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Begitulah," Elandro berkata, seolah semuanya sudah direncanakan dengan rapi. "Dan tidak ada tempat untuk penolakan. Jika Anda berani menolak, maka ibu Anda akan kehilangan haknya atas perawatan ini."
/0/23730/coverorgin.jpg?v=8244ee1bb55a0bf3698d64bb7007171b&imageMogr2/format/webp)
/0/20579/coverorgin.jpg?v=2a9ead463aa57c9d48544b5acfa2bce0&imageMogr2/format/webp)
/0/28398/coverorgin.jpg?v=b6753d55de50fdeda83199c069830624&imageMogr2/format/webp)
/0/26467/coverorgin.jpg?v=caa28b1fb67757bed34433855f516d01&imageMogr2/format/webp)
/0/13410/coverorgin.jpg?v=38a6ed5b9e7e5aedcfa336729d76a053&imageMogr2/format/webp)
/0/22401/coverorgin.jpg?v=05880cb9713db940c28c9e6ab28b6350&imageMogr2/format/webp)
/0/2805/coverorgin.jpg?v=37f6e83df4951e57735d0304685055e3&imageMogr2/format/webp)
/0/26901/coverorgin.jpg?v=887e1cf59c6745cabd6ca2d44d2c1d93&imageMogr2/format/webp)
/0/22563/coverorgin.jpg?v=c9c59fe75d098b70ecab95c669a925f5&imageMogr2/format/webp)
/0/2860/coverorgin.jpg?v=ca7ff0334afb8a520de8069ee0b3715d&imageMogr2/format/webp)
/0/16152/coverorgin.jpg?v=3b8d9d0560ed479c600608ec0e0aa1cf&imageMogr2/format/webp)
/0/2839/coverorgin.jpg?v=a5453b0ae8ffb01a33039d54ea0e2ad2&imageMogr2/format/webp)
/0/2446/coverorgin.jpg?v=f6d9bcad1b57dd615f2d32909f9e4759&imageMogr2/format/webp)
/0/3778/coverorgin.jpg?v=45659e33fc35fc3013be25deafe72fcf&imageMogr2/format/webp)
/0/9153/coverorgin.jpg?v=d739cadec9e6d9f609887335587c2f88&imageMogr2/format/webp)
/0/6716/coverorgin.jpg?v=aa47d8853cb4fc2d190f699a4e96e89a&imageMogr2/format/webp)
/0/10520/coverorgin.jpg?v=8362ba6365a8e12a64ad0ca121db53d4&imageMogr2/format/webp)
/0/12939/coverorgin.jpg?v=6c174984c8ef1145cdac2fdce22ee108&imageMogr2/format/webp)