Terjebak Dalam Janji Miliarder

Terjebak Dalam Janji Miliarder

Farid

5.0
Komentar
395
Penayangan
30
Bab

Terbakar oleh penghinaan dan cemoohan dari semua orang karena ibunya yang gila setelah melahirkan, Nadira, seorang gadis muda yang penuh harapan, akhirnya memilih jalan kelam. Dalam keputusasaan, ia bergabung dengan kelompok wanita malam demi uang untuk menyembuhkan ibunya yang terbaring tak berdaya. Namun, takdir membawanya pada sebuah tawaran yang menggoda dari seorang miliarder yang bisa mengubah hidupnya selamanya. Tapi, harga yang harus ia bayar untuk kesuksesan itu lebih besar dari yang ia bayangkan. Seiring berjalannya waktu, Nadira mulai mempertanyakan apakah semua yang ia lakukan sebanding dengan kebahagiaan yang dicarinya, dan apakah ia bisa kembali dari jalan yang telah ia pilih.

Bab 1 menangis di depan ibunya

Nadira menatap kosong ke arah ibu yang terbaring lemah di ranjang tua mereka. Matanya yang dulunya penuh harapan kini tampak redup, terperangkap dalam bayang-bayang penderitaan. Ia bisa merasakan panasnya air mata yang perlahan mengalir di pipinya, namun ia tak pernah sekali pun mengizinkan diri untuk menangis di depan ibunya. Tidak sekarang, tidak setelah semua yang terjadi.

"Ibu... Aku akan membuatmu sembuh," bisiknya, berusaha keras meyakinkan dirinya sendiri. "Aku akan menemukannya, obat itu."

Namun, bagaimana mungkin ia bisa? Siapa yang peduli dengan seorang gadis miskin yang tak lebih dari bayang-bayang di kota ini? Semua orang sudah melupakan mereka, menjadikan ibunya sebagai contoh kegilaan yang menjijikkan. Mereka tidak tahu betapa dalamnya luka yang disebabkan oleh kata-kata mereka, bagaimana setiap makian dan cacian itu membekas di hati Nadira seperti pisau tajam.

Malam itu, seperti biasa, Nadira berdiri di depan cermin tua di ruang kecil mereka, menatap dirinya sendiri dengan tatapan penuh keraguan. Wajahnya yang dulu ceria kini tampak pucat dan lelah. Ia sudah berusaha segala cara untuk mendapatkan uang, dari pekerjaan kasar hingga menjual barang-barang yang dimiliki, namun tidak ada yang berhasil. Ibu yang sakit semakin parah, dan Nadira merasa seperti terjebak dalam lingkaran tak berujung.

Tiba-tiba, sebuah suara mengganggu keheningan malam. Suara itu datang dari ponsel tua miliknya, yang seakan berteriak di tengah kesunyian. Nadira menoleh, matanya memicing ketika melihat pesan yang masuk.

"Kamu ingin mengubah hidupmu, Nadira? Aku bisa memberimu apa yang kamu cari. Temui aku di klub malam Luminous pukul dua belas malam ini."

Pesan itu datang dari nomor yang tidak dikenal, namun ada sesuatu dalam kata-kata itu yang menarik hatinya. Nadira tahu bahwa pesan ini bisa saja jebakan, tapi perasaan terdesak yang membara dalam dirinya membuatnya tak bisa berpaling.

Ia menggigit bibirnya, merasakan ketakutan yang mengalir di seluruh tubuhnya. Namun, ada harapan yang lebih besar mengalahkan ketakutan itu. Harapan akan masa depan ibunya yang lebih baik. Harapan untuk membebaskan diri dari kehidupan yang penuh dengan penghinaan dan kebingungan.

Dengan hati yang berdebar-debar, Nadira mengambil jaket tua miliknya dan melangkah keluar dari rumah kumuh mereka, menatap langit malam yang gelap dengan tatapan penuh tanda tanya. Di dalam dadanya, perasaan campur aduk-apakah ia benar-benar siap untuk mengambil langkah ini?

Klub malam Luminous berdiri dengan angkuh di ujung jalan, terang benderang dengan lampu neon yang menyilaukan. Nadira berdiri di depan pintu masuk, terhenti sejenak. Bau alkohol dan asap rokok menyeruak keluar, tapi ia tetap melangkah masuk, meski perasaan was-was menyelimuti hatinya.

Di dalam klub, suara musik keras menggema, tubuh-tubuh bergerak liar mengikuti irama, sementara sosok-sosok gelap mengintai di sudut ruangan. Nadira mencari-cari, hingga matanya bertemu dengan seorang pria yang duduk sendiri di sudut bar, mengenakan jas hitam rapi dan kacamata gelap meskipun di dalam ruangan itu sudah gelap.

Pria itu tersenyum tipis, menyadari kedatangannya. Nadira menahan napas, berjalan mendekat dengan langkah ragu-ragu.

"Kamu datang," kata pria itu, suaranya dalam dan penuh dengan kekuatan yang membuat Nadira merasa seolah terjebak dalam lingkaran yang lebih besar dari dirinya.

"Apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Nadira, berusaha terdengar lebih tenang daripada yang ia rasakan.

Pria itu memandangnya dalam-dalam, seolah sedang menilai setiap gerak-geriknya. "Aku bisa memberimu uang yang cukup untuk mengobati ibumu, dan lebih banyak lagi. Tapi ada satu hal yang harus kamu pahami, Nadira. Setiap keputusan yang diambil, ada harga yang harus dibayar. Terkadang, harga itu tidak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan."

Nadira terdiam, pikirannya kacau. "Apa yang kamu maksud?"

Pria itu mengedipkan matanya, "Kamu akan tahu waktunya. Tapi untuk sekarang, cukup percaya padaku. Kamu tidak akan menyesal."

Keputusan ini, meskipun sangat cepat datangnya, mulai memeluknya dengan rasa khawatir yang semakin besar. Nadira tahu ini bukan jalan yang benar. Namun, di dalam hatinya, ada suara yang berbisik, memberitahunya bahwa ia tak punya pilihan lain. Ibu-nya harus sembuh, dan jika itu berarti harus mengambil jalan yang gelap, maka ia akan melakukannya. Namun, ia tidak bisa menahan rasa takut yang mulai tumbuh dalam dirinya. Apa yang akan terjadi setelah ini?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Farid

Selebihnya

Buku serupa

Jatuh Cinta dengan Dewi Pendendam

Jatuh Cinta dengan Dewi Pendendam

Juno Lane
5.0

Sabrina dibesarkan di sebuah desa terpencil selama dua puluh tahun. Ketika dia kembali ke orang tuanya, dia memergoki tunangannya berselingkuh dengan saudara angkatnya. Untuk membalas dendam, dia tidur dengan pamannya, Charles. Bukan rahasia lagi bahwa Charles hidup tanpa pasangan setelah tunangannya meninggal secara mendadak tiga tahun lalu. Namun pada malam yang menentukan itu, hasrat seksualnya menguasai dirinya. Dia tidak bisa menahan godaan terhadap Sabrina. Setelah malam penuh gairah itu, Charles menyatakan bahwa dia tidak ingin ada hubungan apa pun dengan Sabrina. Sabrina merasa sangat marah. Sambil memijat pinggangnya yang sakit, dia berkata, "Kamu menyebut itu seks? Aku bahkan tidak merasakannya sama sekali. Benar-benar buang-buang waktu!" Wajah Charles langsung berubah gelap. Dia menekan tubuh Sabrina ke dinding dan bertanya dengan tajam, "Bukankah kamu mendesah begitu tidak tahu malu ketika aku bersamamu?" Satu hal membawa ke hal lain dan tidak lama kemudian, Sabrina menjadi bibi dari mantan tunangannya. Di pesta pertunangan, sang pengkhianat terbakar amarah, tetapi dia tidak bisa meluapkan kemarahannya karena harus menghormati Sabrina. Para elit menganggap Sabrina sebagai wanita kasar dan tidak berpendidikan. Namun, suatu hari, dia muncul di sebuah pesta eksklusif sebagai tamu terhormat yang memiliki kekayaan miliaran dolar atas namanya. "Orang-orang menyebutku lintah darat dan pemburu harta. Tapi itu semua omong kosong belaka! Kenapa aku perlu emas orang lain jika aku punya tambang emas sendiri?" Sabrina berkata dengan kepala tegak. Pernyataan ini mengguncang seluruh kota!

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Terjebak Dalam Janji Miliarder
1

Bab 1 menangis di depan ibunya

29/01/2025

2

Bab 2 Waktu seakan berhenti berputar

29/01/2025

3

Bab 3 Nadira merasa seperti tubuhnya tergerak sendiri

29/01/2025

4

Bab 4 Keputusan itu seakan mengikat Nadira dengan kekuatan

29/01/2025

5

Bab 5 Bayaran yang Lebih Mahal

29/01/2025

6

Bab 6 ada perasaan yang mencekam

29/01/2025

7

Bab 7 Tanda tangan Nadira di atas dokumen

29/01/2025

8

Bab 8 Apakah ada jalan untuk kembali

29/01/2025

9

Bab 9 Cincin kecil

29/01/2025

10

Bab 10 Dunia yang dulu penuh harapan

29/01/2025

11

Bab 11 tidak ada lagi senyuman

29/01/2025

12

Bab 12 Setelah menandatangani kontrak

29/01/2025

13

Bab 13 merasakan beban yang semakin berat

29/01/2025

14

Bab 14 meyakinkan dirinya bahwa semua ini adalah untuk ibunya

29/01/2025

15

Bab 15 Antara menjadi sesuatu yang tak terhentikan

29/01/2025

16

Bab 16 merasa seperti seseorang yang telah kehilangan arah

29/01/2025

17

Bab 17 Semakin ia mencoba untuk mengendalikan jalan hidupnya

29/01/2025

18

Bab 18 Dilema yang Menghancurkan

29/01/2025

19

Bab 19 tak ada kejelasan

29/01/2025

20

Bab 20 tubuhnya beku

29/01/2025

21

Bab 21 seperti film yang tak berhenti diputar ulang

29/01/2025

22

Bab 22 Pagi datang dengan kabut yang tebal

29/01/2025

23

Bab 23 Markus memimpin mereka menuju sebuah ruang

29/01/2025

24

Bab 24 Hujan gerimis mulai turun perlahan

29/01/2025

25

Bab 25 Nadira merasa seolah-olah tanah di bawah kakinya bergeser

29/01/2025

26

Bab 26 Mereka tidak bisa mundur

29/01/2025

27

Bab 27 semua yang kalian coba sembunyikan, akan kami bongkar

29/01/2025

28

Bab 28 Mereka berlari melalui lorong gelap

29/01/2025

29

Bab 29 Malam semakin larut

29/01/2025

30

Bab 30 Pintu ruangan terbuka dengan suara berderak keras

29/01/2025