/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
Aurora Safitri, gadis berparas cantik yang harus rela menjadi istri kedua oleh seorang pria tampan nan kaya raya namun kesepian.
Namun siapa sangka ternyata menjadi istri kedua tak seburuk dengan yang ia pikirkan, yang selalu menjadi bahan ocehan emak-emak berdaster tentang penderitaan yang dialami menjadi istri kedua justru Aurora mengalami hal sebaliknya, ia justru diperlakukan bak seorang ratu oleh suami penguasanya itu.
Awal kisah….
"Kamu kenapa Ra?" tanya seorang gadis yang seumuran dengan Aurora, disaat melihat wanita itu termenung.
"Aku lagi bingung Ca!" jawab lesu Aurora kepada sang sahabat yang bernama Rebecca dan biasa ia panggil Eca.
"Bingung kenapa?" Rebecca menyeruput minuman noba dingin yang ada di tangannya. Minuman yang wajib mereka konsumsi saat menginjak wilayah kampus.
Saat ini mereka sedang berada di cafe yang tak jauh dari kampus tempat mereka menimbah ilmu.
"Aku butuh uang, tapi aku nggak tahu harus pinjam kemana? Mana banyak lagi! Apa aku jual ginjal aja ya?" ucap sedih Aurora.
Plak
"Apaan sih! Sakit tau nggak!" sungut kesal Aurora saat sahabatnya itu menghadiahinya dengan tabokan yang cukup keras di kepala bagian belakangnya.
"Habisnya kamu itu bicara asal ceplos saja. Mending kamu mengikuti jejakku, kamu bisa dapat uang tanpa harus menjual ginjal, yang ada entar kamu mati lagi.
"Astagfirullah Ca... Tega benar kamu Ca, doain sahabat kamu yang cantik jelita ini mati." Aurora menatap sedih sahabatnya seraya memegang dadanya.
"Cih, drama queen! Memang kamu butuh berapa sih? Siapa tahu simpananku cukup."
"100jt!"
"What? Banyak bener. Memang mau diapain uang segitu banyaknya?"
"Bayar utang Ayah tiriku Ca. Dia minggat dari rumah, aku yang di tagih ama rentenir sampai sekarang."
"Kasihan banget sih nasib kamu yah! Kamu mau nggak ngikutin jejakku? Kebetulan bos suamiku lagi butuh istri kedua," tawar Rebecca dengan sangay hati-hati. Wanita itu takut jika sahabatnya merasa tersinggung.
Aurora terdiam menatap sahabatnya lekat.
"Memang kamu nggak sakit hati jadi yang kedua?" tanya penasaran Aurora yang masih asyik menikmati minuman bobanya yang gelasnya cukup tinggi.
"Kadang-kadang. Tapi meski aku jadi yang kedua, aku diutamakan, asal kamu tahu," jawabnya santai memainkan pipet minumannya.
"Iya juga sih, kan istri pertama Suamimu pramugari, jarang pulang jadi otomatis kamulah di utamakan."
"Hmm, benar. Gimana, kamu mau nggak? Bukannya aku mengajarkan kamu yang enggak bener ya. Cuman ini jalan yang menurutku paling cepat, apalagi kita kan bukan jadi sugar baby tapi istri sah dimata hukum dan agama. Jadi menurutku sih sah-sah aja!"
Aurora tampak diam mencoba mencerna ucapan sahabatnya.
Oh my? Apa dia harus melakukannya?
"Memang kamu jadi istri kedua ngapain?" tanya asal Aurora membuat Rebecca memutar bola matanya malas.
"Ya apalagi. Sama seperti seorang istri pada umumnya. Melayani suami mulai dari pagi sampai pagi lagi. Hehe."
Wanita itu tertawa kecil melihat ekspresi sahabatnya. Pasti otak sahabatnya itu sudah traveling ke mana-mana.
"Udah enggak usah banyak berpikir. Nanti aku tanya suamiku. Setelah itu aku kabarin deh."
/0/6503/coverorgin.jpg?v=afda2728b97c81c32c6edc17c36624a5&imageMogr2/format/webp)
/0/14891/coverorgin.jpg?v=dc0e53a18c54c2de958ced5775da0671&imageMogr2/format/webp)
/0/13378/coverorgin.jpg?v=ccf175b59590ed22905f00b516dbe1e2&imageMogr2/format/webp)
/0/9211/coverorgin.jpg?v=0d8daf02effd054b26c25b8bdc07716e&imageMogr2/format/webp)
/0/14765/coverorgin.jpg?v=84b76702f825b61d5ca17c64a8890aeb&imageMogr2/format/webp)
/0/7195/coverorgin.jpg?v=66de677581964fb1265823dbf8169755&imageMogr2/format/webp)
/0/2974/coverorgin.jpg?v=b2efccc663b3e5c88337eb38f2b1a5dc&imageMogr2/format/webp)
/0/10879/coverorgin.jpg?v=832f849f50e9ff94dbfcfb8d619a6081&imageMogr2/format/webp)
/0/21801/coverorgin.jpg?v=fee9a37f7c9f83a5b649217a3d77196d&imageMogr2/format/webp)
/0/5947/coverorgin.jpg?v=396ab25397c672f9791869bd63ab236e&imageMogr2/format/webp)
/0/6493/coverorgin.jpg?v=fb5ad58e064a9af1db29fd81f7376a77&imageMogr2/format/webp)
/0/17562/coverorgin.jpg?v=fd6917b8813600f0f03233640180efbf&imageMogr2/format/webp)
/0/21580/coverorgin.jpg?v=af0cab4eb45e24ae39aefd5785fd410f&imageMogr2/format/webp)
/0/21620/coverorgin.jpg?v=0ba7ea487a17f8477be9939ab408a1a8&imageMogr2/format/webp)
/0/21501/coverorgin.jpg?v=4f1cd10b549b3d85f7245193201401c3&imageMogr2/format/webp)
/0/3968/coverorgin.jpg?v=ceb6ecf5c18b901dd17f817d8465961f&imageMogr2/format/webp)
/0/8516/coverorgin.jpg?v=8f090e21d980d15f912bae56538d3c38&imageMogr2/format/webp)
/0/6728/coverorgin.jpg?v=b1f211c73d7187593123f56790072536&imageMogr2/format/webp)
/0/20433/coverorgin.jpg?v=db3f9e27a89789e456713cd4e92c1571&imageMogr2/format/webp)