Istri Pengganti Sang Miliarder

Istri Pengganti Sang Miliarder

Miss Heaven

5.0
Komentar
5.2K
Penayangan
59
Bab

Saat mengetahui bahwa dirinya bukan putri kandung keluarga Brantley, Hailey dipaksa menerima kondisi bahwa dia harus menggantikan sang kakak, dan menikahi seorang miliader tua demi membalas budi. Namun di hari pernikahan semua orang terkejut, ternyata miliader tua itu adalah pemuda yang tampan. Kemudian, saat malam pernikahan tiba, Hailey gemetar ketakutan setelah Mathias mendorongnya ke dinding dan berkata bahwa dia tahu kalau Hailey bukan putri pertama keluarga Brantley!

Bab 1 Gantikan Kakakmu

Di sebuah gereja yang megah, pernikahan antara keluarga Cameron dan keluarga Brantley sedang dipersiapkan dengan sempurna. Dekorasi megah menghiasi setiap sudut ruangan, dengan rangkaian bunga putih, menciptakan suasana yang elegan dan romantis. Para tamu undangan yang datang dari berbagai penjuru tampak antusias, mengenakan pakaian terbaik mereka dan bersiap untuk menyaksikan momen bersejarah ini.

"Anna, apa kamu dengar rumor soal putra keluarga Cameron?" tanya seorang wanita bernama Kathy.

Wanita dengan rambut pirang itu menganggukkan kepalanya. "Ya, aku sudah mendengarnya. Bahkan ini sudah menjadi rahasia umum jika putra keluarga Cameron terlihat tua dan buruk rupa."

"Aku heran bagaimana bisa keluarga Brantley mau saja memberikan putri sulungnya untuk menikah dengan pria seperti itu." Kathy berkomentar kembali.

Anna mendengus sinis. "Aku yakin pasti karena uang. Karena keluarga Cameron sangatlah kaya. Sehingga mereka tidak peduli harus menjual putrinya."

Kedua wanita itu hanya tertawa sinis karena menggosipkan kedua keluarga yang menjadi tuan rumah dalam acara itu.

Di sudut aula, para pekerja sibuk menyelesaikan sentuhan terakhir. Beberapa di antaranya menata kursi, sementara yang lain memastikan bunga-bunga tetap segar. Suara musik lembut terdengar dari arah panggung, menambah keanggunan suasana. Namun keadaan ini berbanding terbalik dengan keadaan di kamar pengantin wanita.

"Evangeline hilang!" Teriakan itu datang dari Penelope, ibu dari mempelai wanita, yang keluar dengan wajah pucat.

Dua orang yang bertugas sebagai penata rias pun tampak ketakutan tapi kemudian mereka menganggukkan kepalanya. Bahkan salah satu wanita menyerahkan selembar kertas kecil yang merupakan surat yang sengaja ditinggalkan oleh Evangeline.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Untuk Dad dan Mom

Maafkan aku! Karena aku tidak bisa menikah dengan pria yang kabarnya sudah tua dan sangat buruk rupa.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Seketika tubuh Penelope lemas karena mengenali tulisan putrinya. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Tampak George Branley melangkah masuk.

"Penelope, Apa maksudmu dia hilang?" tanya George.

Penelope, dengan napas tersengal, menjawab, "Evangeline benar-benar kabur. Dia hanya meninggalkan surat kecil ini. Aku sedang menyuruh orang untuk mencarinya. Kamu lihat sendiri, Suamiku. Gaun pengantinnya masih ada di sana, tapi dia tidak ada di kamarnya."

George mengusap rambutnya dengan gusar. "Sial! Apa yang harus kita lakukan? Kita harus segera menemukan Evangeline. Pernikahan ini harus tetap berjalan. Kalau tidak kita akan tamat, Penelope."

Penelope, menghampiri suaminya yang tampak sangat tertekan. Dia menyentuh bahu George dengan lembut membuat pria itu menoleh ke arah istrinya.

"George, ada apa?" tanya Penelope dengan suara lembut tapi penuh kekhawatiran.

George menatap istrinya dengan mata yang penuh kecemasan. Terlihat jelas ketakutan membayangi mata pria itu.

"Penelope, ini buruk sekali. Putri kita menghilang. Jika kita tidak menemukannya, kehidupan kita akan hancur," katanya dengan suara yang bergetar.

Penelope terkejut mendengar kabar itu. "Apa maksudmu? Apa hubungannya Evangeline menghilang dengan kehidupan kita yang hancur? Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku, George? Katakan padaku!"

George menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasinya. "Orang yang akan menikah dengan Evangeline adalah orang yang sangat berkuasa, Penelope. Meskipun dia tidak seperti yang kita harapkan secara fisik, tapi dia memegang kendali atas kekayaan dan kekuasaan yang sangat besar."

Penelope mengernyit. "Tapi apa hubungannya dengan kita? Kenapa kau begitu panik, George?"

George menggenggam tangan Penelope erat-erat. "Penelope, pernikahan ini bukan hanya tentang cinta atau kehormatan keluarga. Pernikahan ini adalah satu-satunya cara kita untuk melunasi utang bisnis sebesar 100 juta dolar. Tanpa pernikahan ini, kita akan kehilangan segalanya. Kita akan bangkrut."

Mata Penelope melebar saat mendengar jumlah utang yang fantastis itu. "100 juta dolar? George, mengapa kau tidak pernah memberitahuku sebelumnya?"

George menggelengkan kepala dengan putus asa. "Aku tidak ingin kau khawatir. Aku berpikir aku bisa mengatasi ini sendiri. Namun sekarang, Evangeline hilang, dan semua rencana kita bisa hancur berantakan."

Penelope menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan suaminya. "Kita harus menemukannya, George. Kita harus mengerahkan semua orang untuk mencarinya. Jangan panik, kita masih punya waktu."

George mengangguk, meski hatinya masih diliputi ketakutan. "Kau benar. Kita harus tetap tenang dan fokus. Aku akan meminta semua orang untuk membantu mencari Evangeline. Kita tidak boleh gagal."

Dengan semangat baru, George dan Penelope mulai bergerak, mengorganisir pencarian besar-besaran untuk menemukan Evangeline. Mereka tahu bahwa nasib mereka bergantung pada keberhasilan pernikahan ini.

Di tengah kekacauan, Hailey Brantley baru saja masuk ke kamar pengantin. Ia belum sempat menyapa orang tuanya tapi tiba-tiba saja Penelope menghampirinya dengan ekspresi tegang.

"Hailey, kamu harus membantu kami!" panggil Penelope dengan suara penuh kecemasan.

Hailey bingung melihat ibunya. "Ada apa, Mom? Kenapa kamu tampak panik? Dan aku harus membantu apa?"

Penelope menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjelaskan. "Tadi Evangeline menghilang. Kami tidak bisa menemukannya di mana pun. Karena acara pernikahan ini sangat penting dan harus tetap berjalan, karena itu kau harus segera memakai gaun pengantinnya dan bersiap untuk menggantikan kakakmu menikah."

Hailey terkejut. "Apa? Aku menikah? Namun, Mom, aku tidak tahu apa-apa tentang ini! Kenapa aku harus menggantikannya?"

Penelope meremas tangan Hailey dengan kuat. "Tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya sekarang. Kau harus melakukannya, Hailey. Jika tidak, kita semua akan hancur. Kau harus menggantikannya dan menikah dengan Mathias Cameron."

Hailey merasa kepanikan mulai menjalar di tubuhnya. "Tapi, Mom, ini gila! Aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai, yang bahkan bukan tunanganku!"

Penelope menatap putrinya dengan mata yang penuh desakan. "Hailey, ini bukan tentang cinta atau keinginan pribadi. Ini tentang menyelamatkan keluarga kita. Sekarang, cepat! Pergi dan ganti pakaianmu. Ini adalah perintah! Tidak ada waktu lagi untuk membantahnya."

Merasa tak berdaya dan bingung, Hailey akhirnya mengikuti perintah ibunya. Ia berlari menuju ruang ganti dan menemukan gaun pengantin yang seharusnya dikenakan oleh Evangeline. Dengan bantuan beberapa asisten, Hailey cepat-cepat mengganti pakaiannya dan didandani sebagai pengantin wanita. Hailey tampak cantik mengenakan gaun putih panjang yang tampak sederhana tapi mampu membuat wanita itu terlihat berkilau. Penata rias juga menggelung rambut blonde Hailey ke belakang kepalanya.

Setelah selesai, Penelope masuk ke dalam ruangan, melihat Hailey yang sudah siap. Penelope tampak mengagumi penampilan putrinya yang tampak begitu cantik. Wajah Penelope melembut sejenak, dan dia mendekati putrinya. Kedua penata rias tadi pun beranjak pergi membiarkan sang ibu bersama dengan mempelai wanta.

"Hailey, Mom minta maaf," kata Penelope dengan suara yang nyaris berbisik. "Meskipun kau bukan putri yang aku lahirkan, tapi aku menyayangimu. Jadi, sudah sepantasnya kau melakukan ini untuk balas budi, kan?"

Tubuh Hailey membeku mendengar ucapannya. Terutama setelah dia mengetahui fakta jika dirinya bukanlah anak kandung keluarga Brantley.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Miss Heaven

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku