Istri Kesayangan Tuan Muda!

Istri Kesayangan Tuan Muda!

JihanAnjani

5.0
Komentar
24.4K
Penayangan
59
Bab

"Keluargamu menyerahkanmu sebagai pengganti kakakmu yang melarikan diri karena tidak ingin menikah denganku! Aku tidak akan mentolerir penghinaan di masa depan meskipun kau sudah menjadi istriku, Nona Anna!" Ujar pria itu penuh penekanan. "Ya, Tuan muda," balas Anna lemas. Anna, si Nona muda yang telah lama terbuang dari keluarga dan menjalani kehidupan mandiri selama ini kembali masuk dalam jebakan licik keluarganya. Menjadi pengantin seoarang Tuan muda yang mempunyai wajah tampan namun perilaku yang sangat dingin. Sayangnya Tuan muda itu duduk di sebuah kursi roda. Pria itu memegang dagu Anna, dan berbisik lembut. "Kalau kau bersikap baik selama menjadi istriku. Aku juga akan memperlakukanmu dengan baik! Dan ya, panggil aku Zain! Dan ingat, Zain SUAMIMU!" ***

Bab 1 Tuan Muda yang Malang

Suasana pagi yang tak kalah sibuk seperti kehidupan orang -orang lainnya. Begitu juga dengan suasan rumah mewah di mana para maid berlalu lalang mengerjakan semua pekerjaan mereka masing-masing.

Suasana dapur yang juga tampak heboh karena sedang menyiapkan sarapan untuk Tuan muda yang mereka sayangi.

Kehebohan itu tak luput dari pantauan seorang pria yang baru saja keluar dari lift rumah mewah berlantai tiga itu. Dia menghampiri seorang bibi, kepala pelayan rumah itu dan berkata padanya. "Bibi!Kenapa kalian heboh sekali? Tuan bilang dia tidak turun sarapan hari ini!" ujar suara itu menghentikan kegiatan para maid.

Wanita paruh baya yang bertugas sebagai kepala pelayan menatap ke arahanya dan bertanya, dengan raut wajah yang cemas. "Apa Tuan muda baik-baik saja, Eiden?"

Pria bernama Eiden itu mengangguk sopan padanya, "Iya. Dia baik-baik saja. Anda tidak perlu mengkhawatirkannya Bibi May. "

"Apa Tuan muda mengkhawatirkan sesuatu? "

Eiden mengangguk singkat. "Ya, mungkin saja. " Eiden berjalan menuju dapur yang sangat luas itu, dia mengambil sebotol air dingin dari dalam kulkas dan meneguknya.

"Apa dia mengkhawatirkan pertemuan dengan calon istrinya hari ini? "

Pffftttt.....

Air menyembur dari mulut Eiden karena terkejut dengan suara Bibi May di belakangnya. Padahal dialah yang tidak menyadari bahwa wanita itu mengikutinya sejak tadi.

"Astaga, Bibi! Kau suka sekali mengagetkanku! "tegurnya.

"Tidak, aku tidak mengagetkanmu!"Protes Bibi May tak terima.

Eiden sedikit berdecak, "Lalu kenapa bibi bisa tiba-tiba di belakangku? "

"Aku mengikutimu sejak tadi! Kau saja yang tidak sadar! "

"Benarkah? Apa bibi bisa melayang di udara makanya aku tidak bisa mendengar langkah kakimu! "

Pletakk...

"Aduhh! Kenapa bibi memukulku!" ringisnya Eiden ketika mendapatkan pukulan cukup keras di bahunya dari sang bibi.

"Kau pikir aku hantu, hah! Nanti ketika aku sudah mati aku akan melayang dan menghantuimu! "sunggut Bibi May, galak.

"Ya ampun Bibi May, aku hanya bercanda! Horor banget pagi-pagi udah bahas hantu!"

Eiden melahap sepotong roti gandum di meja makan, "Seperti yang bibi katakan tadi. Hari inikan Tuan Muda akan bertemu dengan calon istrinya. Dia kelihatan tidak senang,"

"Kenapa bisa begitu? Bibi dengar dia nona dari keluarga Fadekya,bukan? Para pelayan lain bilang dia wanita yang sangat cantik karena seorang model terkenal! " timpal Bibi.

"Ya, memang. Memang sangat cantik, Bi. Tuan muda sedang melihat foto wanita itu di kamar. Tapi dia langsung mencampakan majalah model wanita itu setelah melihatnya,"

"Huhh? Kenapa bisa? "

Eiden mengedikan bahunya, "Ntah! Bibi tahu apa yang Tuan Muda katakan ketika dia baru melihat lembaran pertama majalah itu, "

"Apa?" jiwa kepo Bi May mulai meronta-ronta.

"Dia bilang, 'Wanita murahan! Berani sekali mereka menikahkanku dengan wanita sepertinya! ' Begitu dia bilang!" ujar Eiden dengan memperagakan gaya bicara tuanya yang datar.

Bibi May sampai meringis mendengarnya,"Apa Tuan Muda harus tetap mengikuti pernikahan ini, Eid? Aku tidak tega melihatnya. Jelas sekali Tuan Muda tidak menyukai wanita itu,"

Eiden mengangguk, setuju. "Tapi Bi, kalau Tuan Muda menolak pernikahan ini maka akan menjadi malapetaka besar antara Tuan Muda dan Tuan Besar, Bi! "

"Kau benar. " Bi May tertunduk sedih, "Aku hanya bisa berdoa semoga dia bisa segera mendapatkan kebahagiaannya. "

"Aamiin, Bi. Kita sama-sama ingin yang terbaik untuk Tuan Muda. " Eiden tersenyum padanya.

"Aku harus kembali ke atas. Tuan Muda ingin pergi ke suatu tempat sebelum malam nanti bertemu dengan calonnya dan aku harus mengantarnya."

"Ya. Pergilah! Jaga dia baik-baik"

"Pasti! " sahut Eiden.

Pria kembali memasuki lift dengan sebotol jus jeruk dan sandwich di tangannya.

Bagaimanapun dia harus memaksa Tuan Mudanya itu agar memakan sesuatu.

Eiden mengetuk pintu lebih dahulu, dan menunggu orang di dalam meyahutnya.

"Tuan, anda harus makan sesuatu sebelum keluar." kata Eiden setelah pria itu mengizinkannya masuk.

"Jangan mengaturku!" sahut seseorang yang duduk menghadap keluar balkon kamar dengan nada datar.

"Tuan muda, anda harus menjaga pola makan anda." ujar Eiden yang masih kekeuh membujuknya.

"Setelah melihat hal yang menjijikan tadi, aku tidak berselera makan!" ketus Tuan muda.

"Astaga! Sebegitunya kah Tuan muda tidak menyukai calon istrinya. Bagaimana sekarang? Haizz... Tuan besar akan semakin melupakan Tuan muda jika dia menolak pernikahan ini!"

Eiden bingung harus melakukan apa. Posisi anak pertama yang ditempati oleh Tuan Mudanya. Yang awalnya selalu di elu-elukan dan dia yang selalu sukses dalam karir sampai memiliki banyak perusahaan.

`Namun sekarang Tuan mudanya itu harus terus bersembunyi dari orang-orang. Karena dia merasa malu dengan kondisinya saat ini.

Tepat ketika dia berusia 24 tahun 3 tahun yang lalu. Seseorang mensabotase mobilnya dan menyebabkan Tuan Muda kecelakaan besar. Juga membuat semua hal dalam hidupnya berubah sejak saat itu.

Pria yang awalnya sudah dingin. Kini menjadi semakin dingin dan tak ingin bertemu dengan siapapun kecuali penghuni dalam istana mewahnya itu.

Dia tidak menerima orang luar masuk bahkan jika itu orang tua dan juga adik laki-lakinya. Dia menjadi pria yang penyendiri, egois dan merasa berkuasa dengan apa yang masih dia punya. Yaitu harta dan kekuasaan yang dia miliki sebagai direktur utama dari 10 perusahaan besar yang telah dirintisnya selama ini.

Memang dengan semua harta dan kekuasaan yang dia miliki dia bisa melakukan apapun tapi, ada kalangan orang yang berani menghinanya karena kondisinya dan tentu saja mendapatkan hukuman yang mengerikan darinya.

Eiden menghela pelan, "Tuan muda ini memang cukup mengerikan. Tapi aku tahu dia Juga mempunyai banyak hal baik dalam dirinya," bisik Eiden dalam hatinya. "Anda ingin berangkat sekarang Tuan?" ujar pria itu tersenyum melihat Tuan Mudanya.

Dia tidak menyesal melayani Tuan Muda yang dingin, dan terkadang menjadi sangat menyebalkan. Karena bagi Eiden, jika sampai saat ini dirinya masih hidup. Semua itu karena kebaikan Tuan Mudanya selama ini.

"Ya."jawab Tuan Muda dengan jawaban yang sangat singkat sekali membuat Eiden selalu menahan gemas kepada Tuan Mudanya itu.

"Baiklah, Tuan. "dia membungkuk hormat, dan mulai mendekati Tuan Mudanya itu. "Saya akan menemani anda."

Dan Eiden mulai menarik mundur kursi roda itu. Juga mendorongnya dengan hati -hati demi kenyamanan Tuan Mudanya yang mengalami kelumpuhan di kakinya.

Dialah Sang Tuan Muda Zain Abraham Fadekya.

***

Di sisi lain, seorang wanita muda kini tengah berjalan di pinggir trotoar setelah mobil yang dicintainya mogok di jalan.

Wanita itu menyeka keringat di keningnya. Panas terik mata hari membuatnya sangat kelelahan.Dia berteduh sejenak di bawah pohon rindang, lalu mengambil ponsel dari tasnya untuk menghubungi seseorang.

"Beb, mobil aku mogok! Huaaaa, jemput plis!" adunya pada seseorang yang di teleponnya.

"Ya ampun Anna! Ini udah jam berapa. Kamu mau mangkir rapat hari ini lagi? Haizz... Pusing tahu aku yang terus handel rapat beginian?!"

Wanita itu meringis ketika mendengar omelan dari asisten sekaligus sahabatnya itu, "Kan udah aku bilang si Pawpaw mogok lagi!"

"Kan udah aku bilang juga kamu harusnya udah beli mobil baru pengganti si pawpaw! Cihh, mobil kesayangan kamu itu udah nggak berfungsi dengan baik, tahu! "

"Tap-tapi! "

"Udahlah! Nggak mau tahu, pokoknya sekarang aku jemput kamu. Klien kita udah mau datang! Share locknya cepetan?! "

Tringg...

Notif pesan muncul di layar ponsel Anna. Membuat wanita itu semakin meringis, meratapi nasibnya. "An-anu. Kayaknya paketan aku udah mau habis deh, eh...bukan. Malah udah habis beb. Aku udah dapat suarat cinta dari profaider!"

"ASTAGA ANNA?! KEBANGETAN YA KAMU! "

Anna menjauhkan ponselnya ketika suara melengking Clara mulai beraksi. "Maafin, Beb. Plis hari ini kamu yang handel ya! Kalau nunggu aku bakal telat banget ini. Nyari taksi juga nggak ada yang lewat. Aku pas lagi ada di jalan daerah itu."

"Tahu ah! Bodo amat, amat Bodo! Urus sendiri, nggak peduli! " ketus Clara.

Yah. Dia ngambek. Batin Anna meringis.

"Ayolah. Plis banget, aku juga lagi butuh refresing hari ini."keluh Anna.

"Kenapa lagi?""tanya Clara.

#Bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Istri Kesayangan Tuan Muda!
1

Bab 1 Tuan Muda yang Malang

17/07/2022

2

Bab 2 Gadis Penyelamat!

17/07/2022

3

Bab 3 Pesan Ancaman!

18/07/2022

4

Bab 4 Rencana Tuan Muda!

18/07/2022

5

Bab 5 Hantaran Tuan Muda!

18/07/2022

6

Bab 6 Jangan ikut campur!

19/07/2022

7

Bab 7 Sebuah hubungan!

19/07/2022

8

Bab 8 Keinginan yang Terlintas!

19/07/2022

9

Bab 9 Rencana Jahat

19/07/2022

10

Bab 10 Pernikahan!

19/07/2022

11

Bab 11 Menjadi Istri Tuan muda!

22/07/2022

12

Bab 12 Keputusan Anna!

22/07/2022

13

Bab 13 Makan bersama!

23/07/2022

14

Bab 14 Kehidupan Baru!

23/07/2022

15

Bab 15 Hari Pertama Menjadi Istri!

23/07/2022

16

Bab 16 Satu Ranjang Bersama

24/07/2022

17

Bab 17 Perlakuan Manis!

24/07/2022

18

Bab 18 Aku Sudah Menikah!

25/07/2022

19

Bab 19 Mulai Terbiasa!

25/07/2022

20

Bab 20 Keberanian Anna!

25/07/2022

21

Bab 21 Sandaran untuk Istriku!

28/07/2022

22

Bab 22 Menunggu kedatangan Menantu!

29/07/2022

23

Bab 23 Bertemu dengan Mertua!

30/07/2022

24

Bab 24 Telah Teryakinkan!

30/07/2022

25

Bab 25 Tetaplah di sisiku!

31/07/2022

26

Bab 26 Mulai membuka hati!

01/08/2022

27

Bab 27 Semakin Hangat!

02/08/2022

28

Bab 28 Tamu Istimewa!

03/08/2022

29

Bab 29 Kebahagian Anna!

05/08/2022

30

Bab 30 Menjadikanmu satu-satunya!

06/08/2022

31

Bab 31 Merasa Bersalah!

07/08/2022

32

Bab 32 Mendampingimu!

08/08/2022

33

Bab 33 Gantikan Pakaianku!

09/08/2022

34

Bab 34 Aku Bersamamu!

10/08/2022

35

Bab 35 Kecupan Sebelum Tidur!

11/08/2022

36

Bab 36 Kembali Bekerja!

12/08/2022

37

Bab 37 Merasa Terabaikan!

13/08/2022

38

Bab 38 Khawatir!

14/08/2022

39

Bab 39 Istriku sayang!

16/08/2022

40

Bab 40 Seharian bersama!

17/08/2022