Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pembalasan Sang Istri Tertindas

Pembalasan Sang Istri Tertindas

Samsul Bahri

5.0
Komentar
166
Penayangan
30
Bab

Rafael selalu mengira bahwa Amara akan menjadi istri yang setia, diam, dan mencintainya tanpa syarat. Namun ketika Amara memutuskan untuk meninggalkannya di hadapan semua orang, Rafael terkejut. Dengan wajah penuh kesombongan, dia mencoba menahannya, tapi kali ini Amara tidak akan pernah kembali. Di kehidupan sebelumnya, Amara telah bertahan meskipun diselingkuhi, dihina, bahkan kehilangan anaknya karena kelalaian Rafael. Ketika hidupnya berakhir tragis, dia berdoa agar diberi kesempatan kedua untuk membalas dendam pada mereka yang telah menghancurkannya. Kini, dia terlahir kembali di masa lalu, tepat sebelum semuanya dimulai. Dengan hati yang dingin dan tekad sekeras baja, Amara siap membalaskan dendamnya. Dia akan menghancurkan Isabella, kekasih gelap Rafael, yang selalu berpura-pura menjadi korban. Dia akan merebut kembali kekayaan dan kehormatan keluarganya yang dirampas. Dan dia akan memastikan Rafael merasakan kesakitan yang pernah dia alami-hingga pria itu memohon belas kasihan di bawah kakinya. Namun, seiring waktu, Amara menyadari bahwa dendam tak selalu menyembuhkan luka. Dan di tengah badai kebencian, seorang pria dari masa lalunya menawarkan perlindungan dan cinta yang tulus-sesuatu yang tak pernah dia bayangkan akan hadir di kehidupannya.

Bab 1 Kebangkitan di Tengah Luka

Amara membuka matanya perlahan, dan dunia seakan berhenti berputar. Langit-langit putih polos dengan lampu gantung kecil yang pernah ia benci begitu akrab di matanya. Hidungnya mencium aroma mawar lembut dari jendela yang sedikit terbuka. Dia mengenali tempat ini. Sangat mengenalinya.

Tangannya yang gemetar meraba seprai kasur. Seprai ini, warna biru pudar dengan bordir bunga melati di pinggirannya, adalah favorit ibunya. Perlahan, ia turun dari tempat tidur, berdiri dengan kaki yang terasa lemah. Jantungnya berdegup kencang ketika matanya menangkap bayangan dirinya di cermin kecil di sudut kamar.

Rambut hitam panjangnya yang pernah patah-patah karena stres kini kembali sehat dan berkilau. Wajahnya, yang dulu dipenuhi garis-garis luka karena tangisan malam panjang, kini tampak mulus tanpa cela. Tapi yang paling mengejutkan adalah matanya-mata itu bukan lagi mata seorang wanita yang kalah, tapi mata seorang gadis berusia 22 tahun, penuh dengan kemungkinan.

"Tidak mungkin..." bisiknya, suaranya gemetar.

Amara berlari ke jendela. Pandangannya menyapu halaman rumah kecil yang dulu ia tinggali bersama mendiang ibunya sebelum menikah dengan Rafael. Setiap sudut tampak sama persis seperti delapan tahun lalu-sebelum hidupnya berubah menjadi neraka yang tak berujung.

Tubuhnya lunglai. Lututnya jatuh ke lantai dengan gemeretak pelan. "Ini... mimpi? Tidak mungkin... aku sudah mati! Aku meminum racun itu. Aku mati sambil memeluk guci abu anakku!" Air matanya tumpah tanpa bisa ditahan, tetapi kali ini bukan hanya air mata kesedihan. Ada rasa lega, rasa harapan yang muncul perlahan di antara isakannya.

"Aku diberi kesempatan kedua..."

Namun, rasa lega itu tak berlangsung lama. Amara teringat semua kengerian yang pernah ia alami. Ingatan akan suara Rafael yang memaki dirinya sebagai istri tak berguna, wajah Isabella yang pura-pura tak bersalah saat merebut tempatnya sebagai istri sah, bahkan bayangan terakhir putrinya, Kayla, yang meninggal karena kelalaian Rafael, menghantam benaknya seperti gelombang badai.

Amara meremas lantai kayu di bawahnya, kuku-kukunya meninggalkan bekas yang dalam. "Tidak lagi," desisnya dengan suara rendah, hampir seperti ancaman pada dirinya sendiri. "Aku tidak akan membiarkan mereka menghancurkan hidupku lagi. Rafael, Isabella... kalian akan menyesal pernah meremehkanku."

Amara membersihkan wajahnya dan mengganti pakaiannya dengan gaun sederhana yang tergantung di lemari. Dia berjalan keluar kamar, melewati ruang tamu yang penuh dengan kenangan masa kecilnya. Ibunya, Siti, sedang duduk di meja makan, menyiapkan sarapan dengan senyum hangat yang sama seperti dulu.

"Amara? Kamu kenapa, Nak? Kok nangis?" suara ibunya memecah lamunannya.

Amara menatap wanita itu dengan mata memerah. Dia ingin memeluk ibunya, mengatakan betapa dia merindukannya, betapa dia menyesal karena dulu tidak cukup memperhatikan wanita itu di tengah perjuangannya melawan kanker. Tapi dia menahan diri. Dia tidak bisa membiarkan emosinya menguasai rencana besarnya.

"Tidak apa-apa, Bu," jawab Amara, suaranya nyaris bergetar. "Aku cuma... mimpi buruk tadi malam."

Ibunya tersenyum, meski tatapannya penuh rasa khawatir. "Sudah, duduk sini. Sarapannya masih hangat."

Amara mengangguk dan duduk di meja makan, memandangi wajah ibunya dengan hati yang penuh tekad. Di kehidupan ini, dia akan melindungi ibunya. Tidak akan ada lagi malam-malam panjang penuh rasa bersalah karena kehilangan satu-satunya orang yang benar-benar mencintainya tanpa syarat.

Selesai sarapan, Amara mengunci diri di kamar. Dia mulai merencanakan langkah-langkahnya dengan hati-hati. Pernikahannya dengan Rafael belum terjadi, dan ini adalah peluang emas untuk menghancurkan pria itu sebelum dia bisa menyentuh hidupnya.

Dia tahu apa yang harus dilakukan. Rafael, dengan wajah tampan dan kekayaan keluarganya, adalah pria yang banyak diidamkan wanita. Namun, di balik semua pesonanya, dia adalah pria dingin dan egois yang hanya peduli pada dirinya sendiri. Amara tersenyum dingin. Kali ini, dia yang akan memainkan Rafael seperti boneka di tangannya.

Lalu ada Isabella. Wanita itu berpura-pura menjadi teman baiknya hanya untuk menusuknya dari belakang. Di kehidupan sebelumnya, Isabella mencuri desain perhiasan Amara dan membuatnya dituduh plagiat hingga kehilangan reputasi di dunia desain. Amara mengepalkan tinjunya. Kali ini, dialah yang akan merusak reputasi Isabella, menghancurkan hidup wanita itu hingga tak ada yang tersisa.

Namun sebelum itu, ada satu orang lagi yang harus dia pikirkan-Andre, sahabat lamanya yang selalu hadir di saat-saat sulit. Di kehidupan sebelumnya, Amara telah mengabaikan perhatian tulus Andre, terlalu sibuk mengejar cinta Rafael yang tak berharga. Kali ini, dia bertekad untuk memperbaiki kesalahan itu.

Amara menatap dirinya di cermin. Mata itu kini menyala penuh dengan kebencian dan tekad. "Hidupku adalah milikku. Tidak ada yang bisa menghancurkannya lagi."

Babak baru telah dimulai, dan Amara siap memainkan perannya dengan sempurna.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Samsul Bahri

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Pembalasan Sang Istri Tertindas
1

Bab 1 Kebangkitan di Tengah Luka

17/12/2024

2

Bab 2 Awal yang Baru, Janji yang Ditepati

17/12/2024

3

Bab 3 tidak ada penyesalan

17/12/2024

4

Bab 4 meski ada rasa terima kasih yang mendalam

17/12/2024

5

Bab 5 terjebak dalam kebingungan

17/12/2024

6

Bab 6 Siti muncul di ambang pintu

17/12/2024

7

Bab 7 Meninggalkan Rafael bukanlah keputusan yang mudah

17/12/2024

8

Bab 8 melepaskan segala beban yang selama ini menahannya

17/12/2024

9

Bab 9 Menemukan Kembali Diri

17/12/2024

10

Bab 10 Menghadapi Kenyataan

17/12/2024

11

Bab 11 memahami dirinya sendiri

17/12/2024

12

Bab 12 Keputusan yang akan membawanya menuju kebebasan

17/12/2024

13

Bab 13 membawa kesejukan yang terasa menenangkan

17/12/2024

14

Bab 14 Amara tidak tahu lagi kapan semuanya mulai berubah

17/12/2024

15

Bab 15 Amara menghabiskan hari-harinya dengan langkah yang lebih berat

17/12/2024

16

Bab 16 ada sebuah api yang perlahan mulai menyala

17/12/2024

17

Bab 17 Menyusun Kepingan-Kepingan Hidup

17/12/2024

18

Bab 18 Amara tidak tahu mengapa

17/12/2024

19

Bab 19 dikelilingi oleh sketsa-sketsa desain

17/12/2024

20

Bab 20 Jalan Menuju Pembebasan

17/12/2024

21

Bab 21 Takdir yang Memilih

17/12/2024

22

Bab 22 Amara memutuskan untuk mengambil kendali

17/12/2024

23

Bab 23 Kehidupan Amara dan Andre semakin solid

17/12/2024

24

Bab 24 Hidup terasa lebih ringan

17/12/2024

25

Bab 25 perasaan damai yang baru ditemukan oleh Amara

17/12/2024

26

Bab 26 Amara merasa hatinya tidak sepenuhnya tenang

17/12/2024

27

Bab 27 Cinta mereka tidak lagi sekadar tentang kebahagiaan

17/12/2024

28

Bab 28 Terbakar Oleh Waktu

17/12/2024

29

Bab 29 menggambarkan pergolakan di hati Amara

17/12/2024

30

Bab 30 Apakah ini akhirnya

17/12/2024