Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
ISTRI KESAYANGAN PRESDIR

ISTRI KESAYANGAN PRESDIR

Nath87

5.0
Komentar
125.3K
Penayangan
61
Bab

Dikhianati suami membawa Jessica pergi ke sebuah club malam. Jessica hampir dilecehkan, ia meminta bantuan seseorang untuk membawanya pergi dari sana. Tapi siapa sangka, kepergiannya justru membawa Jessica berakhir di sebuah ranjang dengan pria asing yang sudah menolongnya. Apa yang akan terjadi setelahnya? Apa Jessica akan menyesalinya? Atau ia akan melanjutkan perbuatan yang sudah dilakukannya ini?

Bab 1 Tidur Dengan Pria Asing

Dentuman music DJ dan kepulan asap rokok menjadi teman Jessica malam ini.

Wanita cantik itu merasa sakit hati akibat suaminya yang dengan terang-terangan berselingkuh di belakangnya.

Niat hati, Jessica ingin memberikan kejutan pada suaminya pada malam ulang tahun pernikahannya yang kedua. Tapi siapa sangka, justru dirinya yang diberikan kejutan oleh Denis-suami brengsek Jessica.

Jessica menenggak minuman beralkohol yang sudah dipesannya. Wajahnya terlihat kusut dan kedua pipinya pun basah akibat buliran air mata crystal yang terus membasahinya.

Bayang-bayang Denis menikmati tubuh selingkuhannya terlihat dengan jelas. Bagimana wanita itu mengeluarkan desahan seksi yang membuat Jessica jadi semakin merasa muak.

Jessica menangis, ia tidak pernah menyangka jika suaminya rela berhianat seperti ini.

"Dasar bajingan! Aku tidak akan membiarkan kau mendapatkan satu persen pun harta milik kedua orang tuaku," ucap Jessica lirih.

"Hai Baby, mau minum bersama?" tawar salah satu pria sambil menunjukkan gelas di tangannya.

"Tidak, terima kasih," tolak Jessica datar.

"Sepertinya kau sedang bersedih. Pasti kau membutuhkan sosok untuk menghiburmu bukan?" ucap pria itu, sepertinya ia masih berusaha mendekati Jessica.

"Pergilah, aku datang bersama dengan suamiku!" ucap Jessica tapi setelahnya ia merasa hatinya sungguh tersayat.

Jessica merasa muak dengan semua ini, ia pun beranjak dari kursi itu lalu pergi menuju kamar mandi. Rasa takut mulai menghantui dirinya saat ia melihat pria itu mengikutinya.

Jessica sedikit mempercepat jalannya. Ia tidak ingin dibawa oleh pria yang tidak dikenalinya. Hingga akhirnya tanpa sengaja Jessica menabrak seorang pria asing yang tidak dikenalnya.

Jessica memeluk pria asing itu. "Maaf, bisa kau menolongku? Aku mohon, di belakangku ada pria yang mengejarku. Aku bilang aku datang dengan suamiku, tolong bantu aku," pinta Jessica lirih.

Pria itu mendekati Jessica. Ia jelas tidak percaya jika Jessica datang dengan suaminya. Sejak ia masuk ke club ini. Pria itu melihat Jessica masuk ke dalam club ini seorang diri.

"Mau apa kau?" tanya pria yang sedang dipeluk Jessica.

"Kau siapa? Biarkan wanita itu bersama denganku!" ucap pria yang sejak tadi mengejar Jessica.

"Dia istriku, bukankah tadi dia sudah mengatakan kalau dia datang dengan suaminya? Memangnya salah kalau saya lebih dulu tiba di sini?" ucap pria itu dengan nada yang begitu dingin.

"Apa buktinya jika kau suaminya?" ucap pria itu.

Jessica yang mulai kehilangan kesadarannya masih bisa mendengar samar-samar apa yang diucapkan oleh pria yang ada di belakangnya.

Tanpa pikir panjang, Jessica langsung mencium bibir pria yang sedang dipeluknya. Membuat kedua tangan Jessica mulai mengalung ke belakang leher pria asing itu sambil memberikan remasan-remasan kecil di belakang kepala pria itu.

Tanpa melepaskan tautan bibir itu, pria yang sudah dicium Jessica mulai menggendongnya dan membawanya pergi dari tempat itu tanpa melepaskan tautan bibir yang semakin lama semakin memanas.

Pria yang tadi mengejar Jessica pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya melihat kepergian mereka berdua dengan rasa kecewa di hatinya.

Sedangkan Jessica sendiri masih belum sadar, wanita itu masih terpengaruh dengan minuman beralkohol yang sudah diminumnya tadi.

Jessica sangat menikmati permainan ini. Ia sedang membayangkan suaminya datang dan menyentuh tubuhnya.

Pria itu membawa Jessica masuk ke dalam mobil. Mereka masih berlanjut hingga mobil yang ditumpangi Jessica dan pria asing itu pergi meninggalkan club.

Pria itu menutup pembatas antara sopir dan penumpang. Ia merasa tertarik dengan ciuman panas ini. Entah kenapa berciuman dengan wanitu itu membuat dirinya seperti mengingat kenangan masa lalu.

Jessica semakin terbuai. Bahkan bagian dadanya sudah terekspose. Tangan pria itu mulai menyentuhnya, memberikan pijatan lembut hingga membuat Jessica meloloskan rintihan dari balik tautan bibir yang masih menyatu itu.

"Baby ...," desah Jessica saat William-pria yang sejak tadi diciumnya melapaskan sentuhan bibirnya.

William mengabaikan rancauan yang keluar dari bibir manis Jessica. Ia tidak peduli, saat ini yang terpenting adalah salah wanita itu yang sudah membuat hasrat William naik.

Sesampainya di hotel. William melepaskan jas yang dikenakannya. Ia menutub bagian depan tubuh Jessica lalu membawanya ke kamar hotel yang ia sewa untuk beberapa hari ke depan.

Jessica terlihat sangat liar, tidak peduli dengan pandangan orang sekitar karena wanita itu sedang mabuk.

Jessica menciumi rahang William, membuat pria yang sedang menggendongnya semakin tak bisa menahannya lagi.

William menatap wajah cantik wanita itu. Sangat manis, cantik dan mirip dengan seseorang di masa lalunya.

Entah apa yang ada di pikiran William saat ini.

Sesampainya di kamar hotel, dengan hati-hati William menidurkan tubuh Jessica lalu membuka jas yang menutupi tubuh indah wanita itu.

William memandang wajah Jessica lagi. Kedua sudut bibirnya terukir sangat indah. William menciumnya lalu memulai kembali apa yang sempat tertunda.

"Ahhhh ...," desah Jessica saat kedua tangan William menyentuh bagian dadanya.

Suhu udara dingin di ruang kamar ini tidak lagi terasa, sejak tadi hanya terdengar suara pertukaran saliva di antara mereka berdua. Rintihan-rintihan lembut juga lolos begitu saja dari balik bibir mungil Jessica. William sangat menyukainya.

Entah sejak kapan pakaian yang mereka kenakan sudah terlepas, William menyatukan tubuhnya ke tubuh indah Jessica yang ikut menikmati permainan ini. Tidak peduli setelah ini akan ada badai di antara mereka. Yang William lakukan saat ini adalah atas dasar sama-sama mabuk.

Mungkin William bisa dibilang pria bajingan, tapi siapa yang tahu bagaimana isi hatinya saat ini? Seekor kucing dikasih makanan lezat jelas ia akan memakannya. Begitu juga dengan William, ia adalah pria normal dan wanita ini sudah membuat Adik kecilnya terbangun dari tidurnya. Ditambah aroma tubuh Jessica sangat menenangkan hatinya. Membuat William jadi ingin lebih dekat lagi dengan wanitanya saat ini.

William bisa mendengar dengan jelas beberapa kali ia mendengar nama pria lain disebut oleh Jessica dalam percintaan mereka. William jadi bertanya-tanya, sebenarnya siapa pria itu? Apa mungkin kekasihnya? Atau suaminya?

William merasa terpuaskan saat akhirnya suara erangannya terdengar dengan jelas. Menandakan jika pria tersebut sudah menuntuaskan hasratnya di dalam tubuh wanita yang tidak dikenalinya.

William langsung menjatuhkan tubuhnya di samping tubuh polos Jessica. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Sebelah tangan William terulur untuk memeluk wanita yang sudah membuat malamnya begitu berwarna.

William merasakan tenang dan nyaman setelah selama ini ia selalu tidur dalam kegelisahan. Mimpi buruk selalu datang menghantuinya. Membuat William terus terbangun dan tidak ingin memejamkan kedua matanya lagi.

Entah ada magnet apa yang membuat William tidak ingin melepaskan dekapan ini. Setelah malam ini terjadi, yang ada di bayangan William adalah ia harus memiliki wanita ini. Dia begitu cantik dan bisa membuat tidur William sangat nyenyak sekali.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nath87

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku