Dalam Genggaman Sang Penguasa

Dalam Genggaman Sang Penguasa

HaNina

5.0
Komentar
511
Penayangan
18
Bab

Jonathan Smith adalah seorang konglomerat yang berasal dari keluarga miskin. Karena ketekunan dan kecerdasannya, ia berhasil menjadi laki-laki terkaya di kota Rivera. Banyak musuh dan saingan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Jonathan, tetap berdiri angkuh di atas kursi kebesarannya. Musuh-musuhnya tidak bisa menyentuhnya. Bahkan kerajaan bisnisnya semakin kokoh berdiri setelah dirinya terpilih menjadi Perdana Mentri di negri ini.

Bab 1 1. Asisten Pribadi

"Dasar manusia licik! Aku akan balas dendam kepadamu, tunggu saja, Jonathan!"

Seorang laki-laki diseret keluar dari gedung Smith Corporation. Jas dan kemejanya telah kotor oleh debu dan air kopi. Rambutnya berantakan dan wajahnya merah karena menahan marah.

"Hati-hati, Tuan Alfonso. Di umur yang setua ini, Anda bisa terkena serangan jantung. Darah Anda juga bisa melonjak drastis yang bisa berakibat stroke." Suara berat dengan intonasi datar itu terdengar mengejek kepada Alfonso. Lawan bisnisnya yang berusaha menjatuhkannya.

"Namaku, Jonathan Smith, ingat itu. Catat dalam otakmu!" Jonathan menunjuk kening Alfonso dengan jari telunjuknya. "Aku bukan lagi, si miskin dari emperan Gereja yang kau usir hanya karena berdiri di depan kantor kecilmu itu."

"Cih ... semuanya sudah berbalik. Aku adalah orang terkaya di negri ini, sekali kau, bermain api denganku. Jangan harap ada tawa di kehidupanmu, esok." Jonathan menendang perut Alfonso sebelum kembali masuk kedalam kantornya.

"Keparat Smith, aku tidak akan melepaskanmu, sampai mati pun, aku tetap akan menghantuimu!" suara Alfonso, lamat-lamat hilang ditelan suara lalu lalang kendaraan di jalan.

"Tuan," panggil Adam, orang kepercayaan sekaligus tangan kanannya Jonathan.

"Bereskan, Alfonso. Sita rumah dan kantornya, jangan lupa, ambil semua properties yang dimiliki simpanannya. Hubungi istri sahnya, tawarkan pekerjaan dan berikan tempat tinggal. Biayai juga, pendidikan anak-anaknya."

"Baik, Tuan, Anda sangat baik kepada mereka."

"Yang bermasalah, laki-laki berengsek itu. Istri dan anak-anaknya tidak bersalah." jawab Jonathan datar. Ia meninggalkan Adam yang masih termangu, memikirkan keputusan bosnya.

"Terlambat satu detik, silahkan undur diri dari posisimu sekarang." suara Jonathan, mengagetkan Adam. Ia berlari mengikuti Jonathan yang sudah berada di dalam lift khusus.

"Maaf, Tuan. Jangan pecat saya." ucap Adam dengan rasa takut.

"Hem ...," hanya deheman yang keluar dari mulut Jonathan.

Adam sudah mengikutiku Jonathan selama lima tahun. Waktu itu, ditengah kebingungannya mencari pekerjaan. Jonathan datang sebagai dewa penolong yang mau mempekerjakannya di saat perusahaan-perusahaan lain, menolaknya. Ibunya yang sakit keras, hutang yang menumpuk dan biaya pendidikan kedua adiknya yang tidak sedikit. Membuat Adam frustasi dan dengan terpaksa, ia mencuri di sebuah gudang milik Jonathan.

Jonathan yang waktu itu sedang turun kelapangan, melihat langsung saat Adam menjadi bulan-bulanan petugas keamanan gudang. Ia tertarik untuk melihat pencuri amatir yang bisa menyelinap kedalam daerah kekuasaannya.

"Siapa namamu?" Jonathan membungkuk lalu menjepit dagu Adam dengan kedua jarinya. Matanya menatap tajam, mata Adam yang terlihat ketakutan. Luka di bibir dan pipinya Adam, tercetak jelas akibat pukulan dari para pengawalnya.

"A-adam Simon, Tuan." Jonathan menarik napas, tatapan mata itu mengingatkannya dengan kehidupannya, sepuluh tahun yang lalu. Miskin, tidak berpendidikan dan harus menanggung hidup ibu kandungnya yang sakit-sakitan.

"Cerdas," gumam Jonathan. "Ditengah situasi genting, kau bisa mengingat nama lengkapmu. Apa lulusanmu?"

"S-sarjana marketing, Tuan."

"Obati dia, mulai detik ini. Adam adalah asisten pribadi saya. Apa yang dikatakannya adalah perintah saya yang harus dipatuhi, paham!"

.

.

Bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh HaNina

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku