Kecanduan Manis: Istri Manja Tuan Wahid
erai dalam sebulan. Akan tetapi, Laskar bersikeras untuk melibatkan wanit
Laskar berkata, "Rossa, kamu harus
Laskar, jangan marah. Ini salahku. Aku seharusnya tidak me
"Tetaplah di sini. Bukan kamu yang seharusnya pergi." Setelah itu
rus berpegangan pada teralis untuk menahan dirinya agar tidak terjatuh. T
embuat Sonia merasa lega. Lagi pula, malam
tinggal bersama Laskar di vila. Sonia menyadari bahwa dirinya harus
-dalam, Rossa berjalan ke r
idak bisa tidak mengingat gadis dari malam itu. Tidak heran dia merasa Rossa terlihat tidak asing. Jika
ya tidak bisa membiarkan wanita ini hidu
amping dan berkata dengan suara lembut, "Laskar, biarkan aku menjadi wanitamu sekali lagi." Setelah
dak terangsang setiap kali Sonia berusaha mendekatinya. Kecua
h dan sedikit menjauh darinya. "Sekarang sudah larut malam. Mari ki
ihan di wajahnya, dia bertanya, "L
melingkarkan lengan di pinggangnya, Laskar berkata dengan suar
lain. Namun, setelah dipikir-pikir, dia menyadari itu mungkin akan membuat Laskar semakin kesal, jadi dia memutusk
seberapa kasar dia terhadapnya. Dengan hati yang sedikit melunak, Laskar menariknya ke atas ranjan
angguk den
telnya dan melemparkannya ke samping. Setelah itu, dia duduk ke sofa, lalu mengistirahatkan kakinya yang
ia sedang mengobrol sambil minum kopi. Dia duduk di ujung meja yang lain sambil d
anya dengan suara nyaring, "Nyonya Wahid, kenapa Anda duduk
embesarkannya sehingga Laskar sudah menganggap Siti seperti ibu kedua dan sangat mengh
g dimakannya. Ketika mendongak, dia be
menghabiskan susunya dan segera bangkit berdiri. "Tidak, ter
rhadap Sonia semalam, jadi dia memutuskan d
an kening saat melihat Rossa
in karena ada aku di sini, sehingga dia
a dan berkata dengan cuek, "Kamu tidak perlu
nyembunyikan kekecewaannya. Sat
aan tempat dia melamar kerja telah memanggilnya untuk wawancara. Tepat setelah
gedung, Rossa menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk. Karena tidak memiliki gelar sarjana, dia
engan mengenakan kaus oblong berwarna putih dan celana jeans yang lusuh, penampilan Rossa terlihat
mudian, naman
sai bahasa Aven?" tanya san
umum. Mereka sudah lama ingin mempekerjakan seorang penerjemah yang mahir dalam b
h meja dan berkata, "Sebelumnya aku pernah tinggal di Negeri Aven. Untuk
ang tidak asing. Dia menoleh ke belakang dan meli
yata Rossa berasal dari Negeri Aven. Mungk