Sonia menekan rasa panik di dalam hatinya. Memasang wajah menyedihkan, dia kemudian mengeluh, "Rossa tinggal bersamamu, Laskar. Jika dia bekerja untukmu, aku khawatir kamu akan jatuh cinta dengannya. Aku begitu takut kehilanganmu sehingga membuat keputusan tanpa berpikir panjang."

Selesai mengatakannya, Sonia menurunkan pandangannya dan mulai terisak.

Karena sudah ketahuan, dia memutuskan bahwa ide terbaik yang bisa dilakukannya adalah membuat sebuah alasan yang akan menguntungkan dirinya dan juga menghilangkan kecurigaan Laskar.

Laskar mengerutkan kening mendengar penjelasan Sonia. "Aku sudah memberitahumu bahwa aku akan menceraikannya dalam sebulan."

Sonia menggigit bibir bawahnya. Dia akan rela menunggu selama itu jika Rossa bukan gadis dari malam itu.

Namun, kini dia harus mengerahkan segala upayanya untuk memisahkan mereka.

Apa pun yang terjadi, dia tidak bisa membiarkan Rossa mendekati Laskar.

"Rossa, ini untuk meja No. 2. Sajikan sekarang."

Rossa mengangguk dan dengan hati-hati membawa nampan penuh makanan menuju meja No. 2.