Tubuh Rossa membeku ketika Luis tiba-tiba memeluknya. Ketika dia akhirnya sadar, dia berusaha melepaskan diri dari pelukannya.

Dari sudut pandang Laskar, wanita itu seperti sedang menggoda Luis.

Pemandangan itu membuatnya mengerutkan kening dalam-dalam.

"Oh, apa itu pacar Rossa?" tanya Sonia dengan sengaja.

"Entahlah."

Karena tiba-tiba merasa kesal, Laskar menginjak pedal gas dan melesat pergi.

"Apa kamu marah?" Sonia mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa aku harus marah?" cibir Laskar.

Mengingat Rossa sedang hamil, wajar saja jika dia menjalin hubungan dengan seseorang.

Meskipun logikanya mengatakan demikian, entah kenapa dia tetap merasa tidak nyaman ketika melihat wanita itu berada dalam pelukan pria lain.

Tak lama kemudian, mobilnya berhenti di depan apartemen Sonia. Alih-alih langsung turun dari mobil, Sonia menatap Laskar dan bertanya dengan lembut, "Bagaimana kalau kamu masuk dulu?"

Takut jika pria ini menolak, dia segera menambahkan, "Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu ...."