Kecanduan Manis: Istri Manja Tuan Wahid
giginya dan kemarahan
sofa dengan mengenakan piyama. Dia tersenyum dan bertanya, "Sel
, dia turun dari tempat tidur untuk memeriksanya. Dia
ahan ini, jadi Siti berpikir Rossa
usias dengan kehadiran
m kaku di wajahnya dan
di dulu. Sarapan sudah siap," ucap
sok matanya
skar pasti sudah berp
r dan mengetuk pintu, tetapi
a membuka pintu dan disambut oleh tatapan sedingin e
g secarik kertas di t
yang berserakan di lantai, jantungny
bertanya dengan tajam, "Apa yang sudah kamu lakukan dengan bara
ibir dengan tatapan ti
begitu berani menikah denganku dalam kondisi mengandung anak haram
arna seolah sirna
dagunya. "Katakan padaku. Apa alasan sebenar
ingin anak haram itu menjadi cucu pertama dari Keluarga Wahid? Ap
enjadi suram memi
"Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Pernikahan kita hanyalah sebuah kesepakatan dan kita akan bercerai
ar mengencangkan cengke
a. Aku sadar bahwa jika aku bertindak keterlaluan, kamu
wajahnya mengeras. "Semoga saja yang kamu katakan ada
nyentuh perutnya, seolah berusaha m
dia berencana untuk tetap melahirkannya. Ba
ya juga belum tahu. Dia selalu menyimpan laporan kehamilannya
edua pernikahan mereka,
ekali lagi. "Jika aku sampai mengetahui bahwa kamu b
i luar batas, aku akan pasrah pada apa pun keputusanmu." Sebelum Laskar
ar percaya sepenuhnya, dia tidak boleh
ikahan ini untuk mengambil ke
dalam-dalam, seolah menc
engar sebuah ke
apan sudah siap." Siti meng
usaha menahan emosinya untuk saa
lik dan berjalan k
elakangnya dan merasakan jantungnya yang berdebar dengan
ang berserakan di lantai. Air mata mengalir di
an terisak. Dia kemudian menyingkirkan laporan i
kan setengah dan sebuah cangkir kopi yang sud
ghela nap
, dia kembali k
rdiri dari sofa tempatnya duduk dan meng
ya. "Dia seorang pria yang baik,
Jelita. "Maafkan aku karen
Aku sudah bilang, jangan khawatir tentang dirik
yiapkan sup ikan kesukaan Rossa saat dia menyad
ndok sup ke mulutnya, bau i
inannya untuk muntah dan ber
os
cemas. Melihat Rossa muntah-muntah di
an suara gemetar,
mbeku, dan dia mengepalk
nya, Rossa berusaha meng
hamil