Kecanduan Manis: Istri Manja Tuan Wahid
Malam itu, setelah Laskar pulang, pria itu mengunci diri di ruang kerja.
Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benak Rossa. Dia bertanya pada Siti apa hidangan favorit Laskar dan hendak memasakkan pria itu makan malam.
Siti tersenyum dan berkata, "Tuan Wahid akan sangat senang."
Senyum bersalah muncul di wajah Rossa. Dia tidak akan berusaha menyenangkan Laskar jika tidak mempunyai maksud tertentu.
Siti menghela napas. "Ibunya sudah lama meninggal dan setelah itu ayahnya segera menikah lagi. Sejak saat itu, Tuan Wahid jarang pergi mengunjungi ayahnya. Meskipun terlihat dingin, jauh di lubuk hatinya, dia peduli dengan orang-orang di sekitarnya."
Rossa tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mendengarkan ocehan Siti yang sentimental dengan tenang.