"Mmh ...."

Rossa tersadar dan mencoba mendorong Laskar menjauh, tetapi Laskar dengan cepat memeluknya dan memindahkan telapak tangan Rossa yang semula berada di dadanya ke mulut jantungnya.

Rossa segera menarik kembali tangannya dan membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tetapi Laskar mengambil kesempatan ini untuk menyelipkan lidahnya di antara bibir Rossa, menggoda dan menjelajahi bagian dalam mulutnya yang panas.

Tindakannya ini mengingatkan Rossa pada pria dari malam itu, dan seketika, gelombang ketakutan melanda dirinya.

Tanpa berpikir lagi, dia menggigit lidah yang berkeliaran di antara giginya dengan keras. Rasa logam dari darah segera menyentak Laskar kembali ke dunia nyata.

Dia mundur selangkah dan menatap wanita yang ada di hadapannya dengan tidak percaya.

Apa yang baru saja dia lakukan?

Dia tidak merasakan dorongan yang menggebu-gebu seperti itu terhadap Sonia, meskipun Sonia terus-menerus menawarkan diri padanya.

Namun, ketika tatapannya melayang ke bibir merah muda Rossa yang terbuka barusan, pikirannya menjadi kosong. Dia kehilangan kendali dan melakukan sesuatu yang sangat tidak masuk akal.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Rossa sambil menyeka bibirnya dengan agresif, air mata sudah mulai berkumpul di matanya.