icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Pengganti Sang CEO

Bab 8 Ada Sesuatu yang Salah

Jumlah Kata:1014    |    Dirilis Pada: 07/03/2022

"Kenapa kamu masih saja berdiri di sana?" Dia kembali sadar ketika Esther memanggilnya. Kemudian dia berganti pakaian yang lebih nyaman dan mencuci tangannya. Ketika dia keluar dari kamar mandi, Esther juga telah selesai memasak. Dia sudah menyajikan makan malam penuh di atas meja.

"Apakah kamu yang membuat semua hidangan ini sendiri?"

"Ya." Esther pun mengangguk. Itu bukanlah masalah besar baginya.

"Aku tahu dari pelayan bahwa kamu menyukai rasa yang ringan dalam makananmu. Makanlah. Jika kamu tidak menyukainya, maka aku akan menyesuaikannya lagi nanti." Esther memberikannya sumpit, kemudian memperhatikan Rudy yang menggigit babi asam manis. "Apakah kamu menyukainya?"

"Ini enak." Untuk Esther, pencapaian terbesar dalam hal memasak bukanlah untuk memberi makan orang, tetapi untuk mendapatkan pujian akan makanannya.

Esther merasa senang mendengarnya. Tapi dia masih merasa khawatir tentang rancangannya, jadi dia dengan cepat menelan makanannya. Dia tidak memperhatikan mata Rudy yang tampak ragu.

'Apakah mungkin bagi seorang wanita untuk bisa memasak dengan baik seperti ini?' dia pun bertanya-tanya.

Telepon berdering tiba-tiba. Rudy meliriknya dan mengerutkan keningnya karena marah.

'Ayu telah melakukan tindakan yang tidak masuk akal baru-baru ini', pikirnya.

Dia tidak menjawabnya, tetapi telepon kembali berdering lagi dan lagi.

Seolah mengatakan: Aku akan terus menelepon sampai kamu menjawabnya.

"Apakah itu Ayu?" Esther melihat telepon sekilas secara tidak sengaja. Dia pikir bahwa Rudy tidak menjawab telepon itu agar tidak membuatnya kesal. "Angkatlah. Mungkin dia sedang dalam keadaan darurat."

Dia tidak sepenuhnya mengutarakan pikirannya, tetapi Rudy jelas mengerti apa yang dia maksud sebenarnya.

Esther tidak terlalu peduli tentang hubungan antara Ayu dan dia. Tapi Charles adalah suaminya.

Dia kemudian menjawab telepon tersebut dengan kesal. Ayu berkata dengan suara gemetar yang lemah, "Charles, tolong..."

Dia segera mengerutkan keningnya dan bertanya dengan cemas, "Apa yang sedang terjadi, Ayu? Kamu ada di mana?"

Suara Ayu yang terdengar lemah membuatnya takut. Esther meliriknya sekilas dan kemudian menundukkan kepalanya untuk melanjutkan makan.

Rudy dengan perasaan cemas bertanya. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

"Aku..." Ayu berhasil menahan rasa tidak nyamannya dan berkata, "Aku datang untuk mengunjungi Direktur Jaka. Kami baru saja berbicara tentang bisnis, tetapi kemudian dia tiba-tiba mulai menyentuhku secara tidak pantas. Aku takut menyinggung perasaannya, jadi aku membuat alasan untuk dapat pergi ke kamar kecil. Ketika aku kembali ke kamar untuk mengucapkan selamat tinggal dan hendak pergi, dia memaksaku untuk minum segelas anggur. Aku tidak punya pilihan selain mematuhi dan menyesapnya. Sekarang..."

"Apakah dia membiusmu?" Rudy mengerti apa yang telah terjadi.

"Aku... Aku tidak tahu, Charles. Aku merasakan sensasi terbakar pada pinggangku..." Sudah pasti bahwa Ayu telah dibius.

"Tunggu di sana. Aku akan datang untuk menjemputmu." Dia kemudian menutup telepon dan dengan cepat mengambil kunci mobilnya, lalu bergegas keluar. Rudy bahkan lupa untuk berpamitan dengan Esther.

Menatap makanan di atas meja, Esther tiba-tiba saja kehilangan semua nafsu makannya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Esther mengetuk kepalanya dan berbicara pada dirinya sendiri. "Dia adalah kekasih yang sesungguhnya. Kamu hanyalah seorang istri palsu. Mengapa kamu harus merasa kesal tentang ini sekarang?"

Dia mencoba untuk menghibur dirinya sendiri. Kemudian dia membersihkan meja makan dan kembali untuk mengerjakan rancangannya.

Setelah yakin dengan keberadaan Ayu, Rudy buru-buru mengemudi ke sana. Bagaimanapun, gadis ini merupakan kekasihnya. Rudy akan merasa bersalah jika dia mengabaikannya.

Dia bergegas pergi ke ruangan di lantai dua. Melalui kaca di pintu, dia dapat melihat bayangan samar dari Direktur Jaka, yang dengan paksa menyentuh Ayu. Meskipun telah berusaha keras untuk mendorongnya untuk menjauh, gadis kurus ini tidak bisa menghentikannya. Dan efek obat tersebut membuatnya kehilangan energi dalam dirinya sekarang.

Melihat tangan Direktur Jaka bergerak naik dari paha gadis itu, Charles sangat marah. Dia mendorong pintu agar terbuka dan melangkah ke dalam ruangan tersebut dengan wajah penuh amarah. Tampaknya badai petir telah datang.

"Rudy..." Melihat Rudy yang sudah ada di depan pintu, Ayu diam-diam memasang senyum jahat.

Ya, dia melakukan ini semua dengan sengaja.

Dia sudah tahu bahwa ada yang salah dengan segelas anggur itu, tetapi dia tetap meminumnya.

Sekarang setelah Rudy benar-benar datang, sudah jelas bahwa dia masih mencintainya.

"Ayu..." Dia menariknya dari cengkeraman Direktur Jaka dan kemudian memeluknya. Merasakan aroma dari tubuh Rudy, Ayu tersenyum lebih lebar.

"Siapa Anda? Apakah Anda tidak melihat Direktur Jaka ada di sini?" Asisten Direktur Jaka mendorongnya untuk menjauh. Rudy, dengan ekspresi dinginnya yang penuh amarah, meraih tangannya dan memutarnya hingga berbunyi "kletak". Asisten itu berteriak kesakitan.

"Anda bodoh, apakah Anda tahu siapa dia? Sebaiknya segera lepaskan tangan saya. Jika tidak, Anda akan menyesal seumur hidup Anda." Dia berteriak dengan mengancam Rudy.

"Apakah benar? Mari kita lihat." Rudy mencibir. "Direktur Jaka, sudah lama tidak bertemu. Saya tidak tahu jika Anda ingin keluar dari industri hiburan, ya?"

"Tuan... Tuan. Afif..." Cahaya di dalam ruangan itu tampak sangat redup, dan Rudy berdiri di depannya, menghalangi cahaya tersebut, jadi dia tidak mengenalinya sampai saat ini. Sekarang dia tahu bahwa pria di depannya adalah Rudy, dia sangat ketakutan saat ini sehingga dia mulai berbicara terbata-bata, sama sekali berbeda dari perilakunya semenit yang lalu.

Dia kemudian berdiri, dengan keringat yang mengucur dari dahinya. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa Ayu entah dengan cara apa memiliki hubungan dengan Rudi Afif, pria yang sangat berkuasa di kota Marriot.

Jika dia berani untuk menyinggung Rudy, maka karirnya dapat dipastikan akan berakhir.

Memikirkan hal itu, dia merasa ketakutan. Dia buru-buru memberikan dirinya tamparan keras. "Tuan Afif, saya bodoh. Saya tidak tahu bahwa Ayu adalah milikmu. Tolong maafkan saya. Saya sangat menyesali itu."

"Penawarnya!" Rudy tidak perlu repot untuk mengatakan lebih banyak kata padanya.

"Apa... Penawar?" Direktur Jaka terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengerti apa yang diinginkan oleh Rudy. Dia bahkan lebih merasa ketakutan sekarang. "Tidak ada penawarnya untuk itu."

Charles memandang Ayu dalam pelukannya. Obat itu pasti sedang bereaksi padanya. Dia mengerang dan bahkan telah membuka kancing bajunya.

"Tuan... Tuan Afif." Direktur Jaka maju dengan berani dan berkata kepada Rudy, "Obat itu sedang menunjukkan efeknya. Menurut pendapat saya, Anda sebaiknya membawa Ayu untuk pulang dan..."

Rudy meliriknya dengan tatapan tajam sehingga membuatnya tidak berani untuk menyelesaikan kata-katanya.

"Siapa kamu, anak muda? Beraninya kamu menanggapi Direktur Jaka seperti itu?" Meski tangannya hampir patah, sang asisten menolak untuk menunjukkan kelemahan kepada Rudy.

"Diamlah!" Direktur Jaka dengan cepat menghentikannya. Dia berharap agar dia dapat memelintir kepala asisten bodohnya saat ini juga.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Baiklah! Aku Akan Menikah Dengannya!!2 Bab 2 Kesepakatan3 Bab 3 Hubungan Keluarga yang Memuakkan4 Bab 4 Rencana Ayu (Bagian 1)5 Bab 5 Hidup Bersama6 Bab 6 Presentasi7 Bab 7 Rumah8 Bab 8 Ada Sesuatu yang Salah9 Bab 9 Apakah Dia Mencintainya 10 Bab 10 Berita Halaman Depan11 Bab 11 Suami Protektif, Rudy12 Bab 12 Memasuki Perusahaan Cemerlang untuk pertama kalinya.13 Bab 13 Sibuk Dengan apa 14 Bab 14 Ayu atau Esther 15 Bab 15 Pecat Dia16 Bab 16 Peringatan Ayu Kepada Esther17 Bab 17 Kudapan Sore Diana18 Bab 18 Makan Malam19 Bab 19 : Siapa yang Akan Menjadi Direktur Perencanaan Baru20 Bab 20 Kekacauan Saat Mabuk21 Bab 21 Makan Malam Keluarga Besar22 Bab 22 Menghentikannya Berbicara23 Bab 23 Sepupu Yang Aneh24 Bab 24 Kunjungan Rudy ke Tempat Mertuanya.25 Bab 25 Silvia Menginginkan Rudy Kembali26 Bab 26 Kekasih Atau Pelacur Laki-Laki27 Bab 27 Tentang Nyonya Afif28 Bab 28 Perpisahan29 Bab 29 Kemarahan Hadi30 Bab 30 Pinjamkan Aku Empat Belas Milyar Rupiah31 Bab 31 Tidur Bersama32 Bab 32 Kencan!33 Bab 33 Nyamuk Pengganggu34 Bab 34 Berpura-pura Baik Setelah Mendapat Keuntungan35 Bab 35 Beri Aku Kesempatan36 Bab 36 Konfrontasi Sinta Dengan Rudy37 Bab 37 Obrolan di Kantor38 Bab 38 Taktik Diana39 Bab 39 Pengunduran Diri40 Bab 40 Kesalahan Diana di Kantor Rudy41 Bab 41 Tidak Ada yang Bisa Dilakukan42 Bab 42 Peringatkan Nyonya Afif43 Bab 43 Kamu Tidak Berguna44 Bab 44 Fakta45 Bab 45 Aku Bisa Membiayaimu46 Bab 46 Esther Kembali di Kantor47 Bab 47 Ia Takkan Kembali48 Bab 48 Dijebak49 Bab 49 Perselisihan di Toko50 Bab 50 Kebenaran Akan Selalu Menang51 Bab 51 Sungguh Kebetulan!52 Bab 52 Suami Pecemburu53 Bab 53 Ciuman Romantis54 Bab 54 Ri Kecil55 Bab 55 Mengejar Apa yang Kamu Inginkan56 Bab 56 Proses On-boarding Karyawan57 Bab 57 Terima kasih58 Bab 58 Kamu Harus Ikut Dengan Kami59 Bab 59 Badai di Departemen Sekretaris60 Bab 60 Sikap Ramah yang Mengejutkan dari Miranda Sidabutar61 Bab 61 Niat Rudy62 Bab 62 Dia Tidak Bisa Pergi63 Bab 63 Tuan Purba64 Bab 64 Pertahanan65 Bab 65 Kebohongan yang Jelas66 Bab 66 James Membela Esther67 Bab 67 Ini Belum Berakhir68 Bab 68 Menyatakan Hubungan di Depan Umum69 Bab 69 Rudy Terluka70 Bab 70 Rudy Berada di Rumah Sakit71 Bab 71 Negosiasi72 Bab 72 Satu Lawan Satu dengan James73 Bab 73 Sinta Patah Hati74 Bab 74 Ayu Kembali75 Bab 75 Rudy Keluar dari Rumah Sakit76 Bab 76 Nasihat Hadi77 Bab 77 Mandi78 Bab 78 Dia Membuatnya Terpesona79 Bab 79 Perseteruan dengan Mirna80 Bab 80 Permintaan Maaf Mirna81 Bab 81 Pengunduran Diri82 Bab 82 Menghampiri Seorang Kenalan Selama Perekrutan83 Bab 83 Makan Malam dengan Rudy84 Bab 84 Niat Silvia85 Bab 85 Lamaran Silvia86 Bab 86 Pengunduran Diri Esther87 Bab 87 Kembali ke Rumah Keluarga Gauri88 Bab 88 Video Nenek Esther89 Bab 89 James Menemukan Kebenaran90 Bab 90 Penyesalannya91 Bab 91 Makan Malam di Rumah Keluarga Gauri92 Bab 92 Menjadi Berselisih93 Bab 93 Mengantar Esther ke Bandara94 Bab 94 Tiana95 Bab 95 Orang Tua Tiana96 Bab 96 Alergi97 Bab 97 Di Rumah Sakit98 Bab 98 Mengasuh Anak99 Bab 99 Makan Malam yang Canggung100 Bab 100 Kebakaran Hotel