/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
Drreett... Drreett
Nawa terbangun dari tidurnya dan mematikan alarm paginya, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Cukup lama bersiap siap akhirnya nawa selesai dan berangkat kesekolah.
Sampainya diseberang sekolah, nawa turun dari bus dan langsung menyebrangi jalan tanpa melihat kearah kiri dan kanan.
Tiba tiba dari arah kanan
TIINTT... TINNTT
Membuat Nawa terkejut berdiam diri ditempat, jarak Nawa dengan mobil hanya menyisakan beberapa Cm, Lalu Nawa menoleh ke arah mobil dengan penuh emosi dan memukul bagian depan mobil.
"WOII TURUN LO!!!" Seru Nawa dengan menunjuk orang didalam mobil. "Lo gak liat ha? Gue nyebrang?" Sambungnya dengan penuh kesal.
Pengemudi mobil itu turun "Maaf, tapi saya emang gak liat kamu tadi"
"Gak liat apanya? Gue segede ini" ketus Nawa
"Tapi benar saya gak liat kamu"
"Aggkkhh udahlah, ribet amat ngomong sama om om kayak lo" lalu pergi meninggalkan pria itu.
Gue? Om om? Masa gue setua itu? Pria berkata didalam hati, sambil memandangi nawa masuk kesekolahnya.
drrtt drrtt
Pria itu mengangkat teleponnya "Ya No, Gue bentar lagi sampe dikantor nih" lalu mengakhiri panggilan.
Pria itu kembali kedalam mobilnya dan melaju pergi
~🌱~
Sampainya dikelas Nawa masih emosi melihat pria tadi.
"Ihh, Awas aja kalau gue ketemu lagi sama tu om om" ucap nya sendiri dan didengar oleh temannya yang datang entah darimana.
"Om om siapa?" Hanni yang nongol di samping nawa.
"Woii!!! ngagetin gue aja lo"
"Gue denger lo bilang om om, om siapa sih?"
"Siapa yang bahas om om anjir" merebahkan kepalanya dimeja
~🌱~
Bell sekolah berdering...
Seluruh siswa siswi mengakhiri pelajaran akhir dan pulang.
"Eh hann, temanin gue bisa gak?"
"Bisa dong, Kemana?"
"Ke perpus sekolah ini doang"
"Oh kirain lo mau pergi keluar, tapi nanti temanin gue ya"
"Sipp" ujar Nawa mengacungkan jari jempol nya.
Mereka berdua keluar kelas dan menuju perpustakaan sekolah, sampainya didalam Nawa mengembalikan buku yang telah ia pinjam.
Saat berbalik Nawa yang tidak memperhatikan jalan lalu bertabrakan dengan seorang pria.
"Aduh maaf gue gak sengaja" lalu mengambil buku yang jatuh.
"Gak apa apa santai aja" menerima buku dari tangan nawa
Nawa lalu melihat ke arah pria itu dan meminta maaf sekali lagi atas ketidaksengajaannya.
"Maaf ya gue gak sengaja, maaf banget" ujar Nawa.
"Gak apa apa santai aja" ucap pria itu menahan tawa nya melihat ekspresi Nawa. "Gue gak pernah liat lo, Lo anak baru?" Sambungnya.
"Engga, Gue gak anak baru, cuma yaa baru kali ini gue masuk perpus"
"Oh pantesan gue gak pernah liat lo"
Nawa hanya tersenyum "Oh ya gue duluan ya" sahut Nawa dan berlalu pergi.
"Lo dikelas apa" teriak pria itu.
Nawa menoleh ke arah pria itu "kelas 11A" dan berlalu pergi.
Pria itu tersenyum melihat Nawa 'Gue baru tau kalau ada cewek secantik dia, Aiisshh hayolah apa gue pikirin sih' gerutu pria itu didalam hatinya dan tersenyum
"Bodoh banget gue anj, masa nanyain kelasnya bukan nama ataupun no telepon nya sih" kesal melihat kebodohannya sendiri.
"Ihh wa, lo lama banget sih? Ngapain coba?" Hanni mendengus kesal.
"Lama apaan monyet? Gue rasa bentar tadi loh" sahut Nawa.
"Yaudah deh ayo temanin gue" lalu mengandeng pergelangan tangan Nawa.
Selama diperjalanan, Nawa melihat ke kiri dan kekanan, "Ih Hanni, Lo mau kemana sih tujuannya"
"Kita ke cafe" ucap Hanni yang sedang mengendarai motor matic nya.
Nawa hanya mengangguk angguk saja mengikuti kemana tujuan sahabatnya satu itu.
Setelah 25menit berlalu akhirnya nawa dan hanni sampai di cafe starlight
Mereka berdua turun dari motor lalu memasuki cafe tersebut dan memilih tempat duduk bagian pinggir
"Lo mau minum apa wa?" Ujar Hanni yang melihat buku menu
"Gue mau frappucino"
"Oke, gue pesan dulu lo tunggu disini okee"
Nawa memainkan ponsel nya seraya menunggu Hanni dan pesanannya.
Nawa tidak sadar bahwa ada sepasang mata mengamatinya sambil tersenyum.
"Duhh, lama amat si Hanni" merebahkan kepalanya di meja cafe dan melihat ke arah pria yang menatapnya, awalnya Nawa tidak menyadari nya lama kelamaan Nawa teringat bahwa pria itu yang hampir menabraknya pagi tadi.
Pria itu terus menatap Nawa sambil meminum minumannya. Pandangannya selalu tertuju kepada Nawa, membuat Nawa ingin sekali memarahinya namun dicafe sangat ramai pengunjung.
Nawa pun mengurungkan niatnya, Dan hanya memalingkan wajahnya dari pria itu.
/0/2666/coverorgin.jpg?v=b8d6b5da1f4c264c410b4090e9aaf42e&imageMogr2/format/webp)
/0/5556/coverorgin.jpg?v=682aee85c55edf6b761b4ed4757ab02a&imageMogr2/format/webp)
/0/13580/coverorgin.jpg?v=84111ef711670f793622266127ad98e9&imageMogr2/format/webp)
/0/14917/coverorgin.jpg?v=e51eb3cdb337c04e1854ed8f076b46a4&imageMogr2/format/webp)
/0/4383/coverorgin.jpg?v=f8992cfee7dd0fd8f7f126b008b47a08&imageMogr2/format/webp)
/0/12935/coverorgin.jpg?v=a81afb5873757400b01334b6d95c55a9&imageMogr2/format/webp)
/0/21929/coverorgin.jpg?v=581cb9cecd80f4df23d756a46712c2f8&imageMogr2/format/webp)
/0/21754/coverorgin.jpg?v=e29f74a9f8c58d85624e900a00e279e8&imageMogr2/format/webp)
/0/19408/coverorgin.jpg?v=410fcd0ce85571fc0ed15a432792aff0&imageMogr2/format/webp)
/0/2715/coverorgin.jpg?v=a40b444bd848e0b9d36ea877786ba2fe&imageMogr2/format/webp)
/0/2680/coverorgin.jpg?v=db7d5eeacb44f5325d3d8920329af10e&imageMogr2/format/webp)
/0/8941/coverorgin.jpg?v=864f0f64058e93043a2b482f1d24aa7b&imageMogr2/format/webp)
/0/17977/coverorgin.jpg?v=114d884632df4c7258b9ddfb7c01f2d6&imageMogr2/format/webp)
/0/5970/coverorgin.jpg?v=7a49b765355b28e13ac49333be69abdb&imageMogr2/format/webp)
/0/13326/coverorgin.jpg?v=89ec56177235baca29bbfafe75b849b2&imageMogr2/format/webp)
/0/6935/coverorgin.jpg?v=df389149a8e65765fed487bb5b15ddde&imageMogr2/format/webp)
/0/12409/coverorgin.jpg?v=e432dd7d9f15aea8b7be8c873abf8d1f&imageMogr2/format/webp)
/0/4866/coverorgin.jpg?v=aa29afc780187663d199e17fd0469f75&imageMogr2/format/webp)