After That Night

After That Night

Abigail Kusuma

5.0
Komentar
87.8K
Penayangan
77
Bab

Harusnya Rebecca menikah dengan pria yang selalu dia cintai, namun jebakan satu malam mengakibatkannya kehilangan segalanya. Keluarga dan cinta pun hilang. Tidak hanya itu saja, nama baik yang selama ini dia jaga telah hancur akibat rumor yang tidak sepenuhnya benar. Hingga suatu ketika, Rebecca tahu bahwa jebakan satu malam itu membuatnya terhubung pada Glenn Romanov. Semua hal menjadi semakin rumit. Dua orang asing yang tak saling mengenal, seakan tengah dipermainkan oleh takdir kehidupan. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Rebecca dan Glenn? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95

Bab 1 Malam Nikmat

"Aku mau pulang," bisik Rebecca kepada April–sekretarisnya yang duduk di sebelahnya.

Rebecca Clovin–manager cantik itu merasa aneh pada kondisi tubuhnya. Dia merasakan jantungnya berdebar kencang, sekujur tubuhnya terasa gerah seperti adanya percikan api di dalam tubuh yang menyulut.

Padahal di acara makan malam bersama anggota timnya Rebecca tak menyentuh setetes minuman alkohol. Sejak awal dia hanya berniat mentraktir dinner anggota timnya demi perayaan keberhasilan new product yang mereka kembangkan. Dinner yang berlangsung di hotel bintang lima itu Rebecca hanya menelan steak, salad dan segelas orange juice.

Rebeccaa mengabaikan rasa penasarannya. Senyar gerah sudah meronta-ronta minta didinginkan, sehingga dengan terpaksa Rebecca berpamitan undur diri dari dinner itu kepada anggota tim.

Instingnya mengatakan kuat jika keadaan tubuhnya itu berhubungan erat dengan rutinitas padat yang dijalani belakangan waktu. Selain disibukkan sebagai manager product developer, Rebecca juga disibukkan dengan rencana pernikahan yang berlangsung tiga hari lagi.

"Anda mau saya antar ke rumah sakit Tuan Elvis?" tanya April yang menyinggung calon suami Rebecca.

"Tidak ada yang tahu aku pergi ke acara dinner tim ini. Mereka akan marah jika tahu aku masih berkeliaran di luar rumah menjelang hari pernikahanku," jelas Rebecca yang menghentikan langkah lemahnya di depan lift.

"Anda mau menginap di sini? Saya bisa pesankan kamar untuk Anda beristirahat. Besok pagi saya akan menjemput Anda dan mengantar Anda pulang dengan selamat ke rumah."

Wanita berusia 24 tahun itu menoleh kepada April yang menanti jawabannya. Pikiran Rebecca mulai terhasut oleh saran dari orang kepercayaannya itu. Rebecca bisa terhindar dari hal yang dikhawatirkan.

Bukan sahutan, melainkan anggukkan kepala yang Rebecca tujukan kepada April. Dia memasrahkan nasibnya malam itu kepada April. Sehingga Rebecca tidak berkomentar saat April mengantarnya ke kamar hotel di mana pegawai pria telah menanti kedatangan mereka. Karena yang terpenting bagi Rebecca adalah beristirahat dengan nyaman dan menghilangkan rasa yang menyiksa tubuhnya.

Pintu ditutup. Rebecca ditinggalkan sendirian berbaring di ranjang yang harum. Suhu ruangan pun telah diatur sedingin mungkin, tapi anehnya Rebecca masih saja merasa gerah dan tidak nyaman. Ada rangsangan aneh yang mendorong Rebecca pada samarnya kabut nafsu.

Ceklek!

Suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangan Rebecca. Dia yang duduk di tepian ranjang sambil melepaskan kemeja–sedang menatap kehadiran seseorang yang membuatnya tak berkedip.

Bukan karena terkejut dia dilihat dalam keadaan hampir setengah bertelanjang, melainkan matanya melihat kehadiran calon suaminya.

Sudah pasti April dalang utamanya. Rebecca meyakini April mengadukan kondisi tak sehatnya. Keyakinan itu didasari kuat oleh April yang selalu peduli mengenai kesehatan Rebecca.

Ck! Wanita cantik itu diserang rasa kesal saat pikirannya terisi oleh praduga itu. Apalagi ekspresi dingin dari pria yang berdiri di depannya sangat menyatakan rasa tidak suka begitu mendalam.

"Honey ..." Rebecca menyapa mesra dengan nada setengah melirih.

Bibirnya mengukir senyuman cantik, dia berusaha merayu pria yang dingin menatapnya itu. Tangannya menyentuh pergelangan tangan pria di depannya, lalu perlahan jemarinya merosot ke jemari-jemari besar yang mengagumkan.

Oh my gosh! Jiwa Rebecca tersengat kehangatan yang spontan menenangkan rasa gerah di tubuhnya. Dia beranjak dari duduknya dan memposisikan berdiri sejajar tanpa jarak.

Jemari kurusnya sudah merayap sensual ke lengan yang terselimuti jas hitam. Lantas dengan lancangnya Rebecca berniat ingin melepaskan jas hitam itu dari tubuh mengagumkan itu.

Sayangnya, pergelangan tangannya yang kurus dicengkram oleh kelima jemari yang mengagumkan tadi.

"Jangan menggodaku," desisnya sinis.

"Sakit ..." Rebecca merintih rendah saat merasakan pergelangan tangannya dicengkram kasar seperti ingin dilukai.

"Jangan sentuh aku. Aku tidak suka," pria itu menghardik kesal.

"Kau marah?" sahut Rebecca dengan tersenyum.

Pria itu tak merespon, hanya tatapan tajam yang dia layangkan pada Rebecca.

Rebecca tidak takut pada pria di depannya yang memancarkan aura arogansi tak bersahabat. Dia malah melakukan hal sebaliknya, masih tetap tersenyum cantik meski kasar dan tidak sopannya pria di depan itu terhadap dia.

Tubuh yang terangsang berkontraksi spontan mengajak jemari dari tangan yang terbebas menjelajahi wajah pria di depannya. Alis, mata, hidung mancung serta bibir yang agak tebal dibelai menggoda lewat jemarinya.

Instingnya sempat meragukan bibir yang agak berbeda dari yang biasa disentuh olehnya. Namun gairah yang bangkit menghasut Rebecca untuk mengabaikan dan menyentuh lebih serakah.

"Kau boleh menghukumku karena aku sudah nakal," bisik Rebecca di depan bibir menggoda itu.

Benaknya sudah benar-benar kehilangan kontrol atas kondisi tubuhnya saat itu. Namun di sisi lain ada bisikan yang mempengaruhi jika tak masalah Rebecca lepas kendali malam itu.

Pria itu adalah prianya, bukan?! Tiga hari lagi mereka akan menikah, jadi tidak masalah jika mereka 'curi' start?

Pria di depannya tampak mengerutkan dahi. Dia seperti meragukan bisikan Rebecca yang kehilangan akal. Tetapi ada kebencian yang tak bisa dihilangkan. Bahwa di bawah sana sudah menegang saat melihat keindahan tubuh Rebecca.

Wanita cantik itu tidak terlalu kurus. Bibirnya sangat seksi, hidungnya mancung dan berkulit putih.

Itu semua belum selesai!

Kelembutan dari rambut panjang Rebecca tak sengaja menyentuh jemari pria itu. Dan yang menarik perhatian sampai jakun di tenggorokan bergerak gelisah yaitu payudara yang menyembul di balik bra hitam.

"Kau yang meminta, jadi jangan menyesali ucapanmu."

Bersamaan dengan bibir Rebecca yang telah dilumat nikmat, pria itu melepaskan jas hitam, dasi serta kemeja di tubuhnya. Dia menelanjangi sendiri bagian atas tubuhnya tanpa melepaskan ciuman erotis di bibir Rebecca.

Rebecca yang dicecar kenikmatan pun tak memberontak. Dia malah membalas dengan mengisap kencang bibir bawah yang mengagumkan itu. Dipeluknya erat-erat sosok tubuh sehat dan menawan yang kehangatannya menghipnotis kewarasan Rebecca.

Mungkin karena merasakan nafsu yang bergejolak Rebecca begitu mendambakannya. Tanpa sadar, dirinya sudah telanjang akibat ulah tangan pria itu.

"Ah!" Erangan manis Rebecca memercikkan api hasrat untuk semakin membara. Wanita cantik itu semakin tidak berdaya di bawah perangkap pria itu, sampai-sampai dia tidak sadar entah di detik ke berapa mereka sudah saling tumpang-tindih di ranjang tidur.

Penyebabnya satu, yaitu lidah panas yang menjilati sepanjang tulang selangka hingga ke ujung bahu, payudara yang kencang di bawahnya juga tak luput dari isapan dan gigitan mulut nikmat itu.

"Aku akan memasukkannya sekarang," ucapnya setelah berhasil menekuk kaki Rebecca.

Dalam bayangan kabut nafsu Rebecca hanya bisa mengangguk. Kejantanan yang bergesek-gesek di pintu mahkota kehormatannya sudah membutakan Rebecca.

"Honey, take it slow," pinta Rebecca bernada erotis.

Dia mencengkram seprai erat-erat ketika kejantanan itu mengoyak pintu mahkota kehormatannya. Wajahnya mendongak, begitu dalam-dalam meresapi kenikmatan dan perih yang saling bertabrakan. Hingga di beberapa kali goyangan pinggul yang menyodok-nyodok panas, barulah Rebecca terbiasa oleh kenikmatan yang seharusnya tiga hari lagi dia nikmati.

Tubuh yang bergetar menandakan klimaks telah dicapai. Tapi Rebecca masih belum dibebaskan oleh kenikmatan yang membuatnya merintih dan mengerang.

Tubuhnya yang berpeluh keringat diputar, pinggangnya diraih untuk kemudian menuntun bokongnya terangkat dengan kedua paha gemetarnya dijadikan penyanggah.

"S-stop, please. Itu terlalu kasar. Tolong pelan-pelan," pinta Rebecca mengiba.

Pria itu malah terkekeh, seolah-olah permintaan Rebecca dijadikan lelucon yang menggelikan.

"Bertanggung jawablah. Sejak awal kau yang menggodaku!" desah pria itu sambil mendorong-dorong miliknya ke dalam lubang yang membuatnya candu tak mau berhenti. "Lebarkan lagi pahamu," lanjutnya meremas gemas paha Rebecca.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Abigail Kusuma

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Renell Lezama
5.0

Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku