Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hasrat Dendam Suamiku

Hasrat Dendam Suamiku

Abigail Kusuma

5.0
Komentar
11.3K
Penayangan
74
Bab

Follow me on IG: abigail_kusuma95 *** Dunia dan semua orang hanya tahu kalau Briella Moretti sangat beruntung karena putra sulung keluarga Maven menikahinya. Tidak ada yang tahu kalau Adrian Maven menikahi Briella hanya untuk membalas dendam. Adrian bermaksud menyiksa Briella, menghancurkan dan merusak kehidupan gadis itu. Tapi bisakah dendam Adrian terbalaskan tuntas, sementara kebaikan dan ketulusan Briella membuat hatinya goyah? Akankah cinta atau dendam yang menang dalam permainan kali ini?

Bab 1 Pernikahan Seperti Mimpi Buruk

"Kau cantik sekali, Briella," puji Signore Giuseppe, paman Briella sambil mengulurkan lengannya, siap menuntun sang keponakan menuju altar.

"Terima kasih, Paman."

Signore Giuseppe tersenyum haru. "Siapa sangka kau akan seberuntung ini. Saat keluargamu bangkrut dan ayahmu masuk rumah sakit jiwa, Paman sedih sekali harus membawamu ke Alba untuk tinggal bersama kami, membantu kami mengurus kebun anggur. Kau yang biasa hidup mewah, tiba-tiba harus menjadi anak petani biasa."

"Jangan bilang begitu, Paman. Aku sangat bersyukur karena kau mau menampungku saat semua yang kami kenal bahkan tidak sudi mengangkat teleponku setelah ayah bangkrut."

"Kau tau, Briella ... saat mendengar pria dari keluarga Maven melamarmu dan akan membawamu kembali ke Milan, Paman sangat senang sampai rasanya akan terbang." Signore Giuseppe antusias menceritakan kegembiraannya.

Briella mengangguk, dia ikut bahagia jika pamannya bahagia. Tidak peduli dengan siapa dia akan menikah hari ini, yang penting Briella tidak lagi menjadi beban bagi sang paman, itu sudah cukup untuknya. "Aku juga bahagia, Paman."

"Lihatlah, pengantin priamu, ternyata dia sangat tampan dan menawan. Kau benar-benar beruntung, Briella."

Briella menatap lurus ke arah Signore Giuseppe mengangkat jari telunjuknya. Ada Adrian Maven berdiri dengan setelan jas putihnya, dia benar-benar jauh dari bayangan Briella. Sebenarnya kebaikan apa yang aku lakukan di kehidupan sebelumnya, kenapa tiba-tiba ada pria sesempurna ini melamar gadis menyedihkan sepertiku? Batinnya bertanya-tanya.

Pemandu acara mempersilakan Briella Moretti untuk masuk dan melangkah ke altar. Gadis itu melintasi lorong menuju altar dengan anggun, ditemani sang paman, Signore Giuseppe, yang memandanginya dengan penuh kebanggaan. Gaun putih Briella mengalir indah di belakangnya, menambah kesan menawan pada langkahnya yang ringan. Mata semua tamu terpesona pada kecantikan Briella yang alami, dan senyumnya yang hangat menyebar di sepanjang lorong gereja.

Adrian Maven, menunggu dengan wajah dingin di depan altar. Dia memandang Briella dengan tatapan penuh kebencian dan dendam. Wajahnya yang tampan terpancar dalam cahaya lembut lilin, dan seragam putih menambah kesan elegan.

Briella merasakan detak jantungnya berdebar kencang di dada saat dia mendekati altar, langkahnya seakan-akan diiringi oleh irama kebahagiaan. Dia melirik Adrian, dengan mata bersinar penuh harapan tapi tatapan Briella justru dibalas keangkuhan, Adrian membuang muka setelah sepersekian detik kontak mata dengan calon istrinya.

Signore Giuseppe menggenggam lengan Briella dengan lembut saat mereka mendekati altar. Dia memberikan senyuman penghiburan, memberikan dukungan yang tak terucapkan pada keponakannya.

Pastor meminta Briella dan Adrian bersiap-siap untuk mengikat janji suci cinta dan kesetiaan di hadapan Tuhan dan orang-orang yang mereka cintai. pastor mengenakan jubah putih yang bersinar di bawah cahaya lilin menginstruksikan pada Briella dan Adrian untuk saling berpegangan tangan, dan mengunci mata satu sama lain. Buku ibadah dibuka, pastor memulai upacara dengan doa pembuka, memohon kepada Tuhan untuk memberkati pernikahan mereka.

Setelah doa, pastor memulai pembacaan ayat-ayat Alkitab yang dipilih dengan hati-hati, menggarisbawahi makna cinta dan kesetiaan dalam pernikahan. Bunyi ayat-ayat tersebut memenuhi gereja dengan kedamaian dan harapan, menggugah hati para tamu yang hadir. Kemudian, giliran bagi Briella dan Adrian untuk menyampaikan sumpah pernikahan mereka. Dengan suara yang tegas namun penuh emosi, Adrian berjanji untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain dalam segala keadaan, baik di suka maupun duka, hingga ajal memisahkan. Briella pun mengungkapkan janji yang sama.

Pastor kemudian mengambil cincin pernikahan, lambang janji yang tak terputus, dan meminta Briella dan Adrian untuk saling menukarnya sebagai tanda cinta dan kesetiaan mereka yang abadi. Suara riuh rendah terdengar saat cincin itu dipasangkan di jari mereka masing-masing.

Setelah tanda salib yang khusyuk dan doa penutup, pastor mengumumkan dengan suara tegas, "Saya dengan senang hati mengumumkan kepada Anda semua bahwa Briella dan Adrian telah resmi menjadi suami istri menurut hukum dan agama. Apa yang Tuhan telah dipersatukan, tidak ada yang boleh pisahkan. Pengantin wanita dan pengantin pria boleh berciuman sebagai tanda kasih dari Tuhan!"

Dengan senyum terpaksa dan tatapan jijik, Adrian menempelkan bibirnya ke bibir Briella. Ciuman hambar itu membuat Briella menjadi lebih yakin, kalau ada yang tidak beres dengan sang suami.

Setelah prosesi sakral yang hanya dihadiri orang terdekat dari keluarga Briella dan keluarga Adrian, pelayan keluarga Maven mengantar Briella ke kamar paling mewah di masion milik Adrian.

"Silakan masuk, Nyonya."

"I-ini, apakah ini kamar-"

"Ya, ini kamar Tuan Maven, yang juga kamar Anda mulai saat ini," jelas pelayan sambil membukakan pintu dan membawa Briella ke meja rias.

"Tunggu, apa kau tahu di mana suamiku?"

"Tuan Maven masih ada tamu, beliau akan langsung ke sini begitu para tamu itu pergi. Sementara menunggu, sebaiknya Anda berendam. Saya sudah menyiapkan air seribu bunga agar tubuh Anda semerbak mewangi di malam pertama." Pelayan bernama Aster itu juga mengeluarkan baju tidur seksi berbahan lace dan sutra dengan beberapa renda dari dalam laci. "Setelah mandi, silakan mengenakan ini. Tuan berpesan agar Anda tidak tidur sebelum Tuan kembali."

Briella memang putri bangsawan yang segala keinginannya selalu dituruti, tapi ibunya selalu mendidik dengan cara konservatif, sehingga dia tumbuh menjadi gadis yang polos. "Baju ini terlalu terbuka, aku tidak bisa mengenakannya, aku malu. Bisakah kau memberiku baju lain yang lebih-"

"Itu permintaan Tuan Maven, saya hanya menjalankan tugas. Kalau begitu saya permisi, selamat tinggal, Nyonya." Aster pergi tanpa memberi kesempatan pada Briella untuk bertanya lebih jauh.

Briella berendam di air hangat yang sudah dicampur essence dan kelopak seribu bunga, kekalutan dalam kepalanya yang tadi sempat mengganggu, langsung lenyap berganti rasa rileks. "Sudah lama sekali aku tidak berendam, ini benar-benar menyenangkan."

Cukup lama berendam, Briella membilas diri dan berganti pakaian dengan gaun tidur merah minim bahan yang tadi Aster tunjukkan. "Oh astaga, ini terbuka sekali." Briella menutup dada dan area kewanitaannya dengan kedua tangan ketika bercermin. "Pakai baju ini sama dengan telanjang. Apakah Adrian benar-benar ingin aku mengenakan ini? Apa karena ini malam pertama kami?"

Briella terus ragu dan bertanya-tanya. Dia duduk cemas di kursi depan meja rias, lalu berpindah ke sofa, dan berpindah ke ranjang. Adrian tak kunjung tiba, sampai malam meninggi. Briella merasa kedinginan. "Sepertinya, Adrian tidak akan datang." Dia mulai gelisah.

Mencoba mencari kopernya, Briella akhirnya menemukan setelan piyama putih miliknya di dalam koper. Dengan takut-takut Briella menganti gaun tidur merah tadi dengan piyama. Tepat pukul 1.30 dini hari, Adrian datang dan mendapati Briella tertidur di sofa mengenakan piyama kumuhnya.

"Kau sangat tidak sopan, beraninya kau tidur duluan di malam pertama kita?" teguran Adrian membuat Briella seketika terbangun dan merasa bersalah.

"Ka-kau sudah kembali? Maafkan aku ... aku benar-benar tidak bermaksud tidur duluan."

"Yah, kau hanya kelelahan jadi tidak sengaja tertidur? Apa kau pikir aku akan menerima alasan seperti itu, Tuan Putri Moretti?"

Briella menggosokkan kedua tangan di depan dada, memohon pada Adrian. "Maaf, aku sungguh minta maaf. Dan ... sekarang aku istrimu, aku bukan lagi Briella Moretti, tapi Briella Maven setelah tadi kita mengucapkan janji suci dan-"

"Hentikan omong kosongmu. Apa Aster tidak memberitahukan pesanku padamu? Biar aku segera memecat dia!"

Briella berlari menghadang Adrian yang berjalan ke arah pintu. "Jangan, tolong jangan pecat dia. Aster sudah menyampaikan pesanmu, dia sudah memberitahuku bahwa aku tidak boleh tidur sebelum kau datang."

Mata Adrian menelusur dari ujung kaki sampai ujung rambut Briella. "Bagaimana dengan lingerie-nya?"

"Li-ligerie?" Briella membelalakan mata. "Ma-maksudmu gaun tidur merah itu?"

"Ya, kenapa kau tak memakainya?"

Briella gugup, otaknya mendadak kosong tak bisa menemukan alasan yang bagus untuk diucapkan.

"Kenapa diam saja? Kau bisu?"

"Ta-tadi aku sudah memakainya."

"Lalu?" Adrian maju dua langkah untuk mengintimidasi.

Briella semakin gugup, secara reflek kakinya mundur selangkah. "Kau cukup lama tidak datang, dan aku kedinginan jadi ... maafkan aku, aku akan memakainya lagi."

"Tidak perlu, aku sudah tak menginginkannya." Adrian menguliti Briella dengan tatapannya. "Sebagai gantinya, lepas semua pakaianmu."

"Ma-maksudmu?" Briella langsung tergagap.

"Buka pakaianmu. Pamerkan tubuhmu di hadapanku, agar aku tertarik menidurimu."

"Ta-tapi...." Briella tak bisa melanjutkan kalimatnya. Dia sangat bingung dengan permintaan suaminya.

Adrian yang mulai kehilangan kesabaran akhirnya membentak Briella. "Kenapa kau hanya diam saja? Cepat lakukan!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Abigail Kusuma

Selebihnya

Buku serupa

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Romantis

4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Hasrat Dendam Suamiku
1

Bab 1 Pernikahan Seperti Mimpi Buruk

31/08/2024

2

Bab 2 Malam Pertama Dengan Gadis Polos

31/08/2024

3

Bab 3 Lepaskan Celana Dalammu!

31/08/2024

4

Bab 4 Kegilaan Adrian

31/08/2024

5

Bab 5 Salah Paham

31/08/2024

6

Bab 6 Apa Aku Melakukan Kesalahan Besar Padamu

31/08/2024

7

Bab 7 Apa Maksudmu

31/08/2024

8

Bab 8 Ketakutan Briella

31/08/2024

9

Bab 9 Menyembunyikan Kehamilan

31/08/2024

10

Bab 10 Kau Bisa Berkuda, Kan

31/08/2024

11

Bab 11 Tawaran Mengejutkan

31/08/2024

12

Bab 12 Malam Tanpa Ampun

06/09/2024

13

Bab 13 Bercak Darah

06/09/2024

14

Bab 14 Kekesalan Adrian

06/09/2024

15

Bab 15 Ancaman Hunter

06/09/2024

16

Bab 16 Berbagi Rahasia

06/09/2024

17

Bab 17 Tamu yang Mengancam

06/09/2024

18

Bab 18 Perubahan Sikap

06/09/2024

19

Bab 19 Pembuat Masalah

06/09/2024

20

Bab 20 Hati Briella Hancur

06/09/2024

21

Bab 21 Briella yang Melarikan Diri

08/09/2024

22

Bab 22 Perasaan Putus Asa

08/09/2024

23

Bab 23 Kelahiran Adrian Junior

08/09/2024

24

Bab 24 Awal Mula yang Baru

08/09/2024

25

Bab 25 Apa Maksud Semua Ini, Briella

08/09/2024

26

Bab 26 Tanda Tanya Besar

08/09/2024

27

Bab 27 Perasaan yang Sulit Diungkapkan

08/09/2024

28

Bab 28 Terkurung dengan Pria Mesum

08/09/2024

29

Bab 29 Hasrat yang Tersalurkan

08/09/2024

30

Bab 30 Rencana Hunter

08/09/2024

31

Bab 31 Kembali ke Mansion

09/09/2024

32

Bab 32 Melakukan Segala Cara

09/09/2024

33

Bab 33 Memberikan Kesempatan

09/09/2024

34

Bab 34 Rencana Selanjutnya

09/09/2024

35

Bab 35 Konspirasi

09/09/2024

36

Bab 36 Menyetujui Tawaran Talk Show

09/09/2024

37

Bab 37 Gembok Cinta

09/09/2024

38

Bab 38 Tercebur

09/09/2024

39

Bab 39 Skin to Skin

09/09/2024

40

Bab 40 Adrian Sakit

09/09/2024