icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Dendam Suamiku

Bab 2 Malam Pertama Dengan Gadis Polos

Jumlah Kata:1423    |    Dirilis Pada: 31/08/2024

ambil berpikir. Tatapan seriusnya selalu membuat Briella tid

i aku ... aku belum terbiasa

a selagi dia berpikir sambil membisu dengan w

di s

dingin. "Lepaskan

ras mungkin berusaha menyembunyikan kegugupan. Lanjut menurunkan celana piyama. Briella tidak tahu mengapa

menurunkan pandangan, berharap Adrian berubah pikiran dan memintanya berhenti. Sayang sekali,

kah kau leb

ng dia anggap penolong karena menikahinya saat keluarganya bangkrut, ternyata memperlakukannya denga

seperti berlian mahal akan memiliki tubuh menakjubkan. Ternyata ekspektasiku terlalu tinggi." Adrian jelas berbohong, tubuh Briella sangat indah. Kulit putihnya

tipeku. Batin Adrian y

putihnya, rambut itu bagai gelombang yang

cap Briella lemah dengan

ba menyambar. Dia sedang menghukum Briella, tetapi seperti sedang menghukum dirinya sendiri. Menyaks

a dia sudah be

etahui tentang

engar pertanyaan Adri

kau pernah berhubunga

rte

tentang ..." Adrian bingung memilih kata. "Sudahlah

ahk

biasa, tapi hal-hal berbau seksu

mansion. Aku tidak memiliki satu pun teman laki-laki, jadi aku benar-benar bingung ke mana arah pembicaraanmu." Adrian b

a kali ada yang me

rusaha menahan diri untuk tidak berkata kasar. Bagaimana

t Briella, menarik kepala perempuan itu ke belakang selagi Adrian mendaratkan bibi

lla ketika paru-parunya

gutannya. "Apa itu j

li ini ada air mata me

s? Apa aku m

a jujur kalau Adrian melukai hati dan har

atas ranjang. Sementara Adrian sibuk berpikir keras terhadap reaksi aneh di tubuhnya. Briella gugup membayangkan apa yang mungkin terjadi sepanjang sisa malam nanti. Menginga

drian menikahinya karena cinta, kenapa sikap Adrian begitu kasar? Kenapa tampaknya Adri

n kancing kemejanya. Briella tersentak, dia kembali menatap A

ngan kecemasan yang jelas-jelas tak bisa lagi ter

mun Adrian kagum melihat ketenangannya. Briella sanggup menahan diri meski gelagatnya mengatakan dia ingin lari dari Adrian sekarang juga. "Kau pasti sudah dengar, bahwa pertama kali mel

kan. "Kebutuhan biologismu ... akan aku penuhi," katanya pelan menjeda, lalu melanjutkan, "Sejak pamanku menerima lamaranmu, dan sejak mengucapkan janji suci di altar, aku sudah berjanji

ang sempit Briella. Betapa nikmat rasanya. Betapa sempurna ketika miliknya dicengkeram ketat oleh kewanitaan Briella. Adrian berharap egonya ru

an mengumpa

aku, A

mm.

us mulai

runi punggung Briella dengan lembut meluncur di pinggul dan terus ke paha. Brie

i aku bisa cepat belajar. Kuharap kau bisa ajari a

Rudolf Moretti sepenurut ini. Jika saja Briella pembangkang yang menyebalkan, dia mungkin bisa lebih kejam menyiksany

i, rebah ke tengah ranjang masih mengena

Briella m

ke ma

erlahan merayap

a bagus. Kau bisa mengulum di beberapa

ringan, tepat di bawah telinga. Entah kenapa Adrian merasa seisi kamar terjungkir balik. Perlahan-lahan

hampir mengangguk. "Pemana

n membuat Adri

Adrian. Berlanjut menjatuhkan kecupan-kecupan halus sampai telinga Adrian,

a, tapi dia sudah merasakan ciuman paling berkesan. Adrian menggeleng, masih memejam, karena dia suka

emari si istri dapat merasakan milik Adrian yang mengeras. "Aaaarrghhhh ... tunggu.

ru saja mel

dak menyangkan it

ak karena takut

ya berdebar tak karuan. Adrian akhirnya menyentuh leher Briella, dan itu membuat kulit

ahan menunggumu melakukannya." Dalam se

gan Adrian yang sangat agresif. Adrian mencium, menjilat, merayu tiap jengkal bibir hingga dada Briella dengan kepiawaiannya. Mata Briella kembali memejam. Dia berusaha keras mena

gkirkan wajahmu, aku merasa s

ilang kau tidak tahu ap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan Seperti Mimpi Buruk2 Bab 2 Malam Pertama Dengan Gadis Polos3 Bab 3 Lepaskan Celana Dalammu!4 Bab 4 Kegilaan Adrian5 Bab 5 Salah Paham6 Bab 6 Apa Aku Melakukan Kesalahan Besar Padamu 7 Bab 7 Apa Maksudmu 8 Bab 8 Ketakutan Briella9 Bab 9 Menyembunyikan Kehamilan10 Bab 10 Kau Bisa Berkuda, Kan 11 Bab 11 Tawaran Mengejutkan12 Bab 12 Malam Tanpa Ampun13 Bab 13 Bercak Darah14 Bab 14 Kekesalan Adrian15 Bab 15 Ancaman Hunter16 Bab 16 Berbagi Rahasia17 Bab 17 Tamu yang Mengancam18 Bab 18 Perubahan Sikap19 Bab 19 Pembuat Masalah20 Bab 20 Hati Briella Hancur21 Bab 21 Briella yang Melarikan Diri22 Bab 22 Perasaan Putus Asa23 Bab 23 Kelahiran Adrian Junior24 Bab 24 Awal Mula yang Baru25 Bab 25 Apa Maksud Semua Ini, Briella 26 Bab 26 Tanda Tanya Besar27 Bab 27 Perasaan yang Sulit Diungkapkan28 Bab 28 Terkurung dengan Pria Mesum29 Bab 29 Hasrat yang Tersalurkan30 Bab 30 Rencana Hunter31 Bab 31 Kembali ke Mansion32 Bab 32 Melakukan Segala Cara33 Bab 33 Memberikan Kesempatan34 Bab 34 Rencana Selanjutnya35 Bab 35 Konspirasi36 Bab 36 Menyetujui Tawaran Talk Show37 Bab 37 Gembok Cinta38 Bab 38 Tercebur39 Bab 39 Skin to Skin40 Bab 40 Adrian Sakit41 Bab 41 Akibat Minuman42 Bab 42 Malam yang Panas43 Bab 43 Hubungan yang Perlahan Membaik44 Bab 44 Ayah Briella yang Sudah Bebas Dari Penjara45 Bab 45 Mengambil Sebuah Keputusan46 Bab 46 Benarkah Dia Pelakunya 47 Bab 47 Mengirim Mata-Mata48 Bab 48 Menggagalkan Rencana49 Bab 49 Sandiwara yang Menyakitkan50 Bab 50 Rosalie yang Turut Membantu51 Bab 51 Kecurigaan Felix Jorell52 Bab 52 Melakukan Test DNA53 Bab 53 Telah Tertipu54 Bab 54 Penculikan55 Bab 55 Menjadi Tawanan56 Bab 56 Briella Menghilang57 Bab 57 Memenuhi Panggilan58 Bab 58 Terpisah Jauh59 Bab 59 Pergi ke Asia60 Bab 60 Butuh Mommy!61 Bab 61 Dia Kembali62 Bab 62 Pengajuan Gugatan Cerai63 Bab 63 Pertemuan Kembali64 Bab 64 Kebohongan Felix65 Bab 65 Menyelamatkan Briella66 Bab 66 Briella yang Terpojok67 Bab 67 Briella yang Akhirnya Berani68 Bab 68 Ruang Interogasi69 Bab 69 Salah Culik70 Bab 70 Memutuskan Hubungan71 Bab 71 Perfect Ending72 Bab 72 Extra Part Satu73 Bab 73 Extra Part Dua74 Bab 74 Extra Part Tiga