Hasrat Dendam Suamiku
ng dingin dan seolah tidak peduli. Setiap pagi, dia memastikan Briella mendapatkan ob
a datar sambil menyerahkan segelas air dan p
kebingungan yang terlintas di matanya. "Adrian, tentang pembalasan yang kau
muka. "Kita bicarakan itu begitu kau pulih,
n selalu memberikan jawaban yang sama. "Nanti, setelah kau
an penjelasan lebih lanjut. Saat akhirnya Briella benar-benar sembuh, Adrian malah menghindar. Pria tampan
n dengan nada datar saat memberi tahu Briella ten
sebutkan. Saat Adrian pergi, Briella merasakan kekosongan yang aneh, tapi dia berusaha tegar. Selama ke
ang banyak hal, berusaha mengalihkan pikirannya dari ketiadaan Adrian. "Kau tahu, Briella
ne
ang ada putri bangsaw
awat, bunga-bunga berwarna-warni yang mekar, dan air mancur di tengah yang memberikan suara gemericik menenangkan. Mereka duduk di bangku yang menghadap ke
n meskipun orang tuaku cukup berkuasa. Sebenarnya, ayahku kecewa karena ibuku melahirkan anak perempuan
au punya adik laki-laki? Kenap
l, ayahku semakin membenciku. Dia bahkan tidak sudi melihat wajahku. Ibuku membawaku tinggal d
bekerja keras j
ngkrut, aku tinggal bersama pamanku. Paman mengelola kebun anggur. Di sana, istri dan anak-anak pamanku tidak terlalu menyukaiku. Mereka mengangga
angan. "Kau luar
nya masa lalu kelam, yang bagi sebagian orang dianggap
guk. "Ya, memang, tapi bagiku kau menakjubkan.
n tidak senang memilik
arakan. Aku bisa melihat Adria
pertinya aku melakukan sebuah kesalahan. Adria
mpai bicara melantur begini." Hunter mencoba menghibur Briella.
mecah suasana. "Siapa kau berani
nang sekaligus tegang, dia merasa napasnya tersangkut di tenggorokan. Ad
riella," jawab Hunter dengan tenang, m
gung jawab untuk membuatnya bahagi
i tanda damai. "Baiklah, kau be
ebelum beralih ke Briella. "Bri
yang panjang dan megah, dengan dinding-dinding yang dihiasi lukisan-lukisan klasik dan jendela-jendela b
h Adrian dengan sua
merasakan ketegangan yang kian memuncak. Adrian b
yang kau butuhkan? Aku akan menyiapkannya segera.
am sebelum menjawab, "Apakah k
an apa m
tahu apa yang kumaks
tinya berdebar kencang. "Aku siap, Adrian.
jam. "Ayahmu ... dia adalah orang yang bertangg
ir matanya mulai menggenang tanpa dia sadari,
okumen dalam map merah. Dia memberikan map itu ke Briella. "A
tas yang dia baca membuat hatinya semakin hancur. Semua bukti menunjukkan bahwa ayahnya memang terlibat dalam keceriella. "Aku tidak tahu ayahku melakukan
n rasa sakit di matanya. "Tentu saja kau tidak tahu, tapi sekarang kau tahu. Sekara
uka dan tersiksa menanggung semua ini sendiri. Kau bah
kahimu untuk membalas dendam. Jadi bersiaplah menerima pembalasanku. Aku ingin kau merasakan sakit yang kurasakan. Ta
luargaku telah membuatmu menderita, tapi satu hal yang ingin aku katakan padamu, Adrian. Aku merasa aku tetap harus berterima kasih padamu karena kau telah menika
am. "Kau lebih baik memikirkan cara agar bisa kabur dari man
Briella semakin ter