Hasrat Dendam Suamiku
seppe, paman Briella sambil mengulurkan lengan
kasih,
ahmu masuk rumah sakit jiwa, Paman sedih sekali harus membawamu ke Alba untuk tinggal bersama kami, memb
na kau mau menampungku saat semua yang kami kenal bahka
dan akan membawamu kembali ke Milan, Paman sangat senang sampai rasany
gan siapa dia akan menikah hari ini, yang penting Briella tidak lagi menjadi
ta dia sangat tampan dan menawan. K
n jas putihnya, dia benar-benar jauh dari bayangan Briella. Sebenarnya kebaikan apa yang aku lakukan di kehidupan
paman, Signore Giuseppe, yang memandanginya dengan penuh kebanggaan. Gaun putih Briella mengalir indah di belakangnya, menambah kesan menawan pada
riella dengan tatapan penuh kebencian dan dendam. Wajahnya yang tampan ter
diiringi oleh irama kebahagiaan. Dia melirik Adrian, dengan mata bersinar penuh harapan tapi tatapan Briell
at mereka mendekati altar. Dia memberikan senyuman penghibur
pastor mengenakan jubah putih yang bersinar di bawah cahaya lilin menginstruksikan pada Briella dan Adrian untuk saling berpegangan tangan, dan me
n kedamaian dan harapan, menggugah hati para tamu yang hadir. Kemudian, giliran bagi Briella dan Adrian untuk menyampaikan sumpah pernikahan mereka. Dengan suara yang tegas namun penuh emosi, A
Briella dan Adrian untuk saling menukarnya sebagai tanda cinta dan kesetiaan mereka yang a
kepada Anda semua bahwa Briella dan Adrian telah resmi menjadi suami istri menurut hukum dan agama. Apa yang Tuhan telah dip
ibirnya ke bibir Briella. Ciuman hambar itu membuat Briella me
keluarga Briella dan keluarga Adrian, pelayan keluarga Maven
masuk,
apakah i
da mulai saat ini," jelas pelayan sambil memb
kau tahu di m
pkan air seribu bunga agar tubuh Anda semerbak mewangi di malam pertama." Pelayan bernama Aster itu juga mengeluarkan baju tidur seksi berbahan lac
ndidik dengan cara konservatif, sehingga dia tumbuh menjadi gadis yang polos. "Baju ini terlal
u begitu saya permisi, selamat tinggal, Nyonya." Aster pergi t
a, kekalutan dalam kepalanya yang tadi sempat mengganggu, langsung lenyap berganti
kan. "Oh astaga, ini terbuka sekali." Briella menutup dada dan area kewanitaannya dengan kedua tangan ketika bercermin. "P
rpindah ke sofa, dan berpindah ke ranjang. Adrian tak kunjung tiba, sampai malam meningg
oper. Dengan takut-takut Briella menganti gaun tidur merah tadi dengan piyama. Tepat pukul 1.
uan di malam pertama kita?" teguran Adrian membu
an aku ... aku benar-benar t
ja tertidur? Apa kau pikir aku akan meneri
aku sungguh minta maaf. Dan ... sekarang aku istrimu, aku bukan lagi Briell
r tidak memberitahukan pesanku pad
gan, tolong jangan pecat dia. Aster sudah menyampaikan pesanmu, dia
kaki sampai ujung rambut Briella.
belalakan mata. "Ma-maksu
a kau tak
k kosong tak bisa menemukan al
iam saja?
ku sudah m
ju dua langkah un
elangkah. "Kau cukup lama tidak datang, dan aku kedin
" Adrian menguliti Briella dengan tatapannya
" Briella lan
tubuhmu di hadapanku, agar
lanjutkan kalimatnya. Dia sangat
n akhirnya membentak Briella. "Kenapa