Hasrat Dendam Suamiku
ih cepat. Perasaan takut dan bingung menguasai dirinya, hingga dia tak tahu harus berkata apa. Dia terdiam, tubuhnya gemetar. Rasa
"Tuan Adrian harus segera diberi tahu," katanya dengan
hon dengan mata yang penuh kecemasan. "Tid
adalah kabar besar. Tuan Adrian harus t
on, jangan beritahu dia. Adrian ... dia mungkin tidak akan senang mendengar kaba
m tahu bagaimana reaksi Tuan Adrian. Mungkin dia akan sangat bahagia
tahu Adrian lebih baik daripada siapa pun. Dia mungkin akan melihat ini sebagai kes
klah, Nyonya. Saya akan merahasiakan ini, tapi say
sih, Aster. Aku akan mencari waktu yang tepat untuk memberitahu
Hunter? Haruskah saya menyembunyikan i
"Ya, tolong rahasiakan d
*
melayang. Sudah dua hari Briella tidak datang mengantar teh seperti biasanya. Biasanya, dia mengusir perempuan
pa mengalihkan pandangann
dekat, menunggu ins
ntar teh seperti biasanya?" tanya Adrian dengan
kekhawatiran yang jarang terlihat pada atasannya.
han. "Ya, cari tahu apa
dengan Aster. "Aster, aku perlu tahu apa yang terjadi dengan Nyonya Briella.
a Briella sedang sakit, jadi belum bisa men
pa yang dia temukan. "Tuan Adrian, Nyonya Briella sedang sakit. Itu kenap
ma menimbang dan merenung, Adrian akhirnya memutuskan pura-pura berjalan di taman agar bisa melihat balkon kamar Briella. Sialnya dia malah melihat Briella sedang minum teh
nya Adrian dengan nada marah, sambil m
suaranya gemetar namun tetap tegas. "Adrian, kau salah paham! Aku tidak hanya berdua saja
!" bentaknya, semakin menguatkan cengkeramannya pada l
a, tetapi dia terus mencoba berbica
langkahnya. Setibanya di kamar, dia membanting pint
da Hunter!" teriak Adrian, matanya penuh amarah
n begitu, Adria
ghukummu, kau jadi bersikap se
ang begitu marah. "Aku tidak bersikap genit atau menggoda siapa pun, Adrian. Aku han
ik turun dengan cepat karena amarah yang meluap-luap. "Kau pikir
ya dan bingung dengan situasi yang dihadapinya. "Adrian, aku tidak tahu apa yang h
ini untuk disiksa lahir dan batin? Beberapa waktu ini Adrian terlalu fokus menenangkan diri, mengendalikan perasaannya. Persetan dengan kecanduan
merenggut pakaian perempuan itu dengan kasar. Briella mencoba mel
anya, mencoba menjauhkan tubuh dari Adrian. Namun
cewaan dan murka. "Kau menolakku? Setelah semua ini,
la, mengabaikan rontaannya dan tangisannya yang semakin keras. Briella merasa semakin takut
kannya hanya semakin memperburuk keadaan,
lampiaskan hasratnya. Dia berbalik dan pergi, meninggalkan Briella ya