/0/10504/coverorgin.jpg?v=70f46d2b7d1b54273dd655e97f0c6085&imageMogr2/format/webp)
"Elsa, aku udah di depan rumah kamu. Ayo cepat turun, nanti kita enggak tahu pengumumannya lagi. Teman-teman yang lain pasti udah pada kumpul sekarang." Thalia Anastasia sedang menunggu sahabatnya ke luar dari rumahnya.
"Iya-iya sabar! Gue lagi ambil sepatu nih!" teriak Elsa dari dalam rumahnya.
"Duh ... lama banget sih. Pasti udah rame sekarang," protes Thalia yang terlihat kesal dengan sahabatnya itu.
"Iya udah yuk!"
Selama satu Minggu penuh, Thalia selalu saja menjemput dan mengantarkan sahabatnya, sebab mobil sang sahabat sedang berada dalam perbaikan. Sifatnya yang sangat setia dalam berteman selalu membuat para teman-temannya senang, dan ditambah ia terlahir dari keluarga yang kaya raya hingga mempermudahkannya dalam menjalin pertemanan.
Meskipun dirinya memiliki sifat yang sangat setia, tapi sayangnya Thalia memiliki sikap buruk yang terlalu angkuh, dan hanya kepada temannya saja ia akan berbuat baik, tidak dengan yang lain. Terlebih kepada mereka yang sering dengan sengaja mencari gara-gara, bahkan wanita berumur 22 tahun ini dijadikan sebagai ketua dalam komplotannya.
Tepat di hari ini adalah waktunya Thalia sedang menantikan pengumuman atas hasil lomba debat yang ia ikuti dalam perwakilan untuk jurusan di kampusnya. Ia begitu terburu-buru, namun sayangnya dalam perjalanan sedikit ada hambatan ketika sebuah sepeda motor tiba-tiba saja berhenti mendadak.
Tak suka jika ada orang lain yang sengaja mencari masalah, dan membuat Thalia segera turun dari mobilnya dengan raut wajah yang terlihat marah.
"Oh ... Jadi, kamu yang sengaja halangi mobilku. Benar-benar ya kamu selalu saja cari masalah. Udah sana minggir yang ada sial terus kalau ketemu kamu," cetus Thalia di saat melihat seorang pria yang sangat ia kenal. Bahkan selalu menjadi lawannya dalam lomba debat.
"Motorku tiba-tiba berhenti. Jadi, santai dong enggak usah nyolot juga," sahut Abian dengan mencoba untuk tetap tenang sembari ia terus mencoba menghidupkan kembali sepeda motornya itu.
"Ya udah sekarang mendingan kamu minggir karena aku mau lewat, cepat!" paksa Thalia tanpa memperdulikan dengan perasaan Abian yang baru saja ia bentak.
Membuat Abian berusaha menahan dirinya agar tidak membalas amarah. Ia pun mencoba menarik nafasnya dengan perlahan sembari ia berkata. "Tahan, Bian, tahan. Untung aja cantik. Tapi, ngomong-ngomong kalau nunggu sampai motorku hidup pasti bakalan lama. Apa sebaiknya minta tumpangan aja kali ya? Mudah-mudahan Thalia mau."
"Hey! Tunggu apalagi sih, Abian? Cepat minggir!"
"Iya-iya sabar. Thalia, tunggu dulu. Aku boleh minta tumpangan enggak? Lagian kan kita juga searah. Soalnya motorku pasti bakalan lebih lama hidupnya," pinta Abian dengan raut wajahnya yang terlihat sedih. Ia benar-benar tidak sedang berbohong.
"Apa? Minta tumpangan? Enggak! Mendingan aku naikin orang lain daripada harus kasih tumpangan sama kamu. Ya udah sana minggir. Mobilku mau lewat jangan berhenti di tengah jalan dong." Thalia terlihat tak peduli, dan saat itu Elsa pun mencoba memanggilnya.
"Thalia! Ayo cepat. Kita udah telat nih," paksa Elsa tanpa memikirkan keadaan orang lain.
"Iya tunggu. Ya udah awas sana."
Kembali melanjutkan perjalanannya, meskipun saat itu Abian melirik kearah Thalia dengan tatapan yang tajam ketika wanita itu pergi. Namun, hanya Elsa yang menyadari lirikan dari pria tersebut. Alhasil, membuat Elsa sedikit kebingungan dengan pandangan kebencian dari Abian.
/0/7523/coverorgin.jpg?v=33c5d419b998dd6f026fd679deca3ce0&imageMogr2/format/webp)
/0/4979/coverorgin.jpg?v=202feb7f1913b98ba89e87e8ab4c66a8&imageMogr2/format/webp)
/0/2268/coverorgin.jpg?v=a3c1f7a4009ad7bf3efbc70ca4e137fa&imageMogr2/format/webp)
/0/4605/coverorgin.jpg?v=dab066a6707c6150a790a9c3ad2c8dbf&imageMogr2/format/webp)
/0/4056/coverorgin.jpg?v=0428bcf7dca705ee25be30e0599d8620&imageMogr2/format/webp)
/0/15065/coverorgin.jpg?v=28936aea89b55535db921173a459096c&imageMogr2/format/webp)
/0/15887/coverorgin.jpg?v=444c24431b82a18eaa8aeb3353a1cf76&imageMogr2/format/webp)
/0/18902/coverorgin.jpg?v=65d19d6cc8fd19ff0990ac7a6a74b941&imageMogr2/format/webp)
/0/2973/coverorgin.jpg?v=550ac1e3fa28eda53ad7e1a378adedce&imageMogr2/format/webp)
/0/2815/coverorgin.jpg?v=09c74eb17cf0732a58ed1c09fa79d188&imageMogr2/format/webp)
/0/6559/coverorgin.jpg?v=45d6c5c69d9d87862b83435260019af8&imageMogr2/format/webp)
/0/12500/coverorgin.jpg?v=befb16d69d2aa39dd63d3fea97482a83&imageMogr2/format/webp)
/0/16864/coverorgin.jpg?v=adf95f7a3362026d360844632bb99819&imageMogr2/format/webp)
/0/16503/coverorgin.jpg?v=0a6f06fe1619a44b1ef011902c6cc2eb&imageMogr2/format/webp)
/0/2412/coverorgin.jpg?v=2f2d934aececc23f4d4e08a87a49b954&imageMogr2/format/webp)
/0/6665/coverorgin.jpg?v=95620bb7883df9f2de35ae8ace74a672&imageMogr2/format/webp)
/0/7195/coverorgin.jpg?v=66de677581964fb1265823dbf8169755&imageMogr2/format/webp)