Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Hari ini adalah dimana hari yang membuat hidupku berubah untuk selamanya, hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang laki-laki yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Dimana aku terpaksa menikah dengan lelaki itu karena hutang kedua orang tuaku, mereka terpaksa menikahkan aku dengan lelaki yang bernama Danny Addison untuk melunasi hutang mereka, kedua orang tuaku sudah tidak ada cara lain selain menikahkan diriku dengannya atau tidak mereka berdua akan masuk penjara.
Pagi ini dengan mata sembabku, aku di rias oleh seorang make over yang telah di siapkan semuanya oleh lelaki itu, pernikahan ini diadakan secara mendadak, bahkan lelaki itu juga hanya menggundang keluarga dan kerabat dekatnya saja.
“Al, maafkan mama dan papa. Kami berdua melakukan ini terpaksa, kami berdua tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tapi kami berdua berjanji akan menjamin kamu jika kamu akan baik-baik saja,” ucap Maria, mama dari Almeta Nathania, dia baru saja masuk ke kamar anak perempuannya semata wayangnya yang sebentar lagi akan menikah dan menjadi milik orang lain.
Almeta hanya tersenyum kecut dan dia berkata, “Al ikhlas melakukan semua ini ma, Al tidak mau terjadi apa-apa dengan mama dan papa, bahkan sampai masuk ke dalam penjara, Al tidak bisa membayangkan semua itu ma.”
Maria yang berada di belakang Almeta dan bisa melihat pantulan wajah Almeta yang begitu sedih dengan mata sembabnya, Maria hanya bisa menangis karena dirinya dan suami juga tidak ada pilihan lain. Andai saja waktu itu dirinya dan suami tidak menerima bantuan dari lelaki yang bernama Danny itu mungkin saat ini kejadiannya tidak akan seperti ini, namun nasi sudah menjadi bubur dirinya dan suami juga tidak bisa berbuat banyak.
“Ma, jangan menangis. Almeta tidak bisa melihat mama menangis atau pun sedih, ini sudah takdir Al, ma,” ucapnya. Almeta dengan sekuat dirinya menahan tangisannya, dirinya tidak ingin menangis dan itu hanya akan merusak riasannya, selain itu mamanya pasti juga akan melihatnya.
Selang berapa lama Darwis masuk, dia ingin menjemputnya untuk menuju altar karena sebentar lagi pernikahan Almeta dan Danny akan segera di mulai. “Bagaimana Al, apa kamu sudah siap?” tanya Darwis, papa dari Almeta. Sungguh dia juga merasa sangat sedih, dia sangat menyesal karena pada akhirnya dirinya harus menggorbankan anaknya untuk menikah dengan Danny, menurutnya lelaki yang bernama Danny itu sangatlah licik.
Senyum Almeta terbit saat menatap papanya, dia juga menganggukkan kepalanya bahwa dia sudah siap, walau sebenarnya dia sangatlah berat untuk pergi dari kamarnya, bahkan dia juga tidak siap untuk bertemu dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu. Almeta menghirup udara dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan perlahan, setelah itu dia beranjak dan menggandeng tangan papanya.
“Al jika kamu tidak mau melakukannya maka kita batalkan saja,” bisik Darwis, karena sedari tadi tangannya di genggam oleh Almeta sangat erat sekali seolah dirinya tidak ingin di lepaskan.
Dengan segera Almeta menggelengkan kepalanya, “Tidak pa, Almeta ingin melanjutkannya. Al baik-baik saja,” ucap Almeta dengan pelan, dengan langkah kaki yang pelan menuju altar dimana mereka akan mengucapkan janji pernikahan, Almeta bahkan juga bisa dapat melihat seorang lelaki yang dia yakini jika itu adalah Danny.
Darwin pun menyerahkan tangan Almeta pada Danny, dan ya, Ameta dapat melihat wajah tampan Danny namun sangat terlihat dingin, jika di lihat dia juga tidak suka dengan pernikahan ini dan Almeta ini di lakukan hanya karenaorang tuanya banyak hutang kepadanya. Pernikahan yang diyakini Almeta hanya di atas kertas saja, dan tidak akan pernah ada cinta atau akan seperti keluarga lainnya. Upacara pernikahan berjalan dengan lancar dan khidmat, setelah janji pernikahan mereka melakukan ciuman namun itu hanya sebentar saja.