Rahim Untuk Tn. Walikota (Menikah Karena Permintaan Istri Sah)

Rahim Untuk Tn. Walikota (Menikah Karena Permintaan Istri Sah)

W Authoress Of Hamia

5.0
Komentar
2.1K
Penayangan
18
Bab

Di tengah kegiatan kampanye besar-besaran yang diadakan oleh Liam Sandega karena ingin mencalonkan diri menjadi walikota, tiba-tiba saja seorang wanita berpakaian kumuh menggendong bayi laki-laki berlari mendatangi Liam. Di hadapan seluruh masyarakat yang hadir wanita itu mengaku sebagai istri Liam dan bayi yang dibawanya adalah anak kandung Liam. Dania Basman sang istri Liam Sandega yang tengah hamil muda tentu terkejut, lantas nekat melakukan tes DNA. Seperti apakah kelanjutan rumah tangga Dania dan Liam? Temukan jawabannya hanya di novel ini. Follow Instagram @hamiasquad

Bab 1 Satu

Kegiatan kampanye yang diadakan oleh Liam Sandega berhasil tergelar dengan sangat meriah di taman kota Tsurayya. Buktinya ada ribuan masyarakat yang hadir. Dania yang tengah hamil muda ikut datang bersama Liam untuk menemani suaminya itu.

"Terima kasih banyak saya ucapkan kepada kalian semua yang telah hadir pada malam hari ini. Saya benar-benar merasa terhormat karena telah ditunggu oleh ribuan orang." Liam segera naik ke atas podium dan mengambil alih atensi seluruh masyarakat yang hadir dengan sebuah mikrofon di tangannya.

"Saya pastikan kalian semua yang menghadiri undangan saya malam ini tidak akan menyesal sebab saya punya hadiah untuk kalian semua. Hadiah saya bisa kalian dapatkan secara GRATIS!" Liam mengucapkan kalimat itu dengan senyum lebar. Perkataannya pun langsung disambut bahagia oleh masyarakat.

"Saya menyadari bahwa sebagai pemimpin saya harus menyejahterakan rakyat! Sebagai pemimpin saya harus memerioritaskan urusan rakyat di atas segalanya! Jadi, kalau ada orang yang pantas untuk dicemburui oleh istri saya, maka jawabannya adalah RAKYAT!"

Gelak tawa masyarakat yang hadir terdengar bergemuruh. Seketika mereka meneriakkan satu kalimat yang sama sebagai bentuk dukungan kepada Liam Sandega.

"LIAM SANDEGA WALIKOTA 2024!!!"

"Liam!" Di tengah-tengah teriakan massa yang mendukung Liam, tiba-tiba saja muncul suara seorang wanita. Parahnya sang sumber suara berjalan mendekat dan ikut naik ke atas podium menyusul Liam.

Dia adalah seorang wanita bertubuh kurus, berkulit kusam tidak terurus, dan berpakaian sangat kumuh. Di gendongannya ada seorang bayi yang tengah tertidur berselimut kain batik panjang. "Liam, aku sudah melahirkan anakmu!"

Tentu saja ucapan wanita itu membuat gemuruh massa seketika meredam. Semua orang yang menyaksikan hal itu merasa sangat terkejut dan kebingungan. Bukankah Liam telah memiliki istri yakni Dania Basman? Bahkan istrinya sedang hamil muda sekarang.

"Kenapa kau tidak pulang-pulang ke kampung? Tega kau meninggalkan aku sendirian sampai aku melahirkan!"

Seketika Dania merasakan keram di perutnya kala mendengar pengakuan wanita asing itu. Dania sungguh terkejut sekaligus marah. Dengan bersusah payah dia berdiri dan menghampiri wanita itu. "Kamu siapa?!" bentaknya.

Wanita yang tengah hamil muda itu mengabaikan perutnya yang terasa sakit akibat kontraksi dari keterkejutannya. Satu-satunya hal yang dia pedulikan saat ini hanyalah wanita asing itu. Siapa dia? Dari mana dia berasal hingga tiba-tiba muncul di hadapannya dan seluruh masyarakat lalu mengaku sebagai istri dari suaminya?!

"Saya istri Liam Sandega!" jawab wanita asing itu dengan sangat berani.

Tentu saja jawaban wanita itu membuat dada Dania terasa sesak seolah ada benda tak kasat mata yang meremas hatinya dengan kuat. "A-apa kamu bilang?"

"Ya, saya istri yang Liam terlantarkan selama hampir satu tahun! Liam meninggalkan saya ketika saya masih mengandung." Tiba-tiba suara wanita itu bergetar. Dia menunjukkan bayinya yang tengah tertidur pulas dalam gendongannya kepada Dania, "Namun, sampai anak kami lahir, Liam belum juga kembali kepada saya."

Sontak Dania membekap mulutnya sendiri karena merasa sangat terkejut dengan ucapan wanita itu. Dania segera menoleh ke arah suaminya. Tepat di sampingnya, Dania menemukan Liam tengah berdiri dalam diam sembari memandang wanita asing dan bayinya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu jangan mengada-ngada!" Dania segera membantah fakta yang dibeberkan oleh wanita asing itu karena memang sesakit itu untuk diterima. "Liam tidak mungkin punya istri lain! Saya adalah istri Liam satu-satunya!"

"A-apa?" Kini giliran wanita asing itu yang terkejut sembari membekap mulutnya sendiri. Tatapan matanya turun ke bawah memandangi perut Dania yang buncit. "Tidak ... tidak mungkin! Tidak mungkin!!" jeritnya dengan suara yang amat memilukan.

"Ayo kita selesaikan masalah ini sekarang," tantang Dania. "Jika kamu memang istri Liam, tunjukkan di hadapanku dan semua masyarakat yang hadir di sini tentang bukti-bukti pernikahan kalian. Mana buku nikahmu?"

Tuntutan Dania barusan seolah merupakan sebuah bombardir yang amat dahsyat untuk wanita itu. Terbukti dari wajahnya yang seketika memucat pasi dan rautnya yang semula tampak sendu berubah menjadi gugup.

Melihat hal itu, terbesitlah perasaan lega di hati Dania. Hampir saja dia percaya dengan omongan busuk wanita jahat itu ketimbang suaminya.

"Liam ...," panggil wanita berpakaian lusuh itu dengan lirih. "Kamu meninggalkan aku hanya untuk menikah lagi dengan wanita ini? Kalian akan memiliki anak?" tanyanya dengan suara getir seolah merasa tak percaya bahwa suaminya sudah mengkhianatinya.

Tiba-tiba saja para wartawan mengerubuni panggung tempat Liam menyampaikan sambutan. Mereka saling berebut untuk dapat meliput berita mengenai rumah tangga sang calon wali kota itu. Meskipun sebenarnya ini adalah urusan pribadi, tapi karena sudah terlanjur dipertontonkan di depan semua masyarakat pada saat kampanye, alhasil hal itu menjadi menarik untuk dibahas dalam sebuah berita yang akan disiarkan kepada masyarakat.

Bahkan tidak hanya wartawan saja, kini para masyarakat biasa juga berebut ingin naik ke atas panggung agar bisa merekam pertengkaran antara Dania Basman dengan seorang wanita berpakaian lusuh yang mengaku sebagai istri Liam Sandega tersebut menggunakan ponsel-ponsel mereka. Suasana kampanye seketika menjadi sangat tidak kondusif. Para penjaga yang telah Liam persiapkan untuk menjaganya pun sangat kuwalahan dengan desakan para wartawan dan masyarakat.

"Biarkan para wartawan itu meliput. Kalian singkirkan wanita itu dan anaknya dari sini. Bawa dia jauh-jauh agar media tidak dapat meliput wajahnya," perintah Liam kepada para penjaganya karena menyadari bahwa mereka tidak mungkin bisa untuk menahan para wartawan yang jumlahnya sangat banyak.

"Tolong jangan usir saya!" jerit wanita asing itu sembari memberikan perlawanan sekuat tenaga kepada orang-orang suruhan Liam. "Saya hanya ingin keadilan untuk saya dan anak saya! Kenapa saya harus diusir?"

Namun, tak ada guna perlawanannya ini. Kekuatannya sebagai wanita kurus yang kekurangan gizi tentu tidak akan pernah sebanding dengan para lelaki kuat yang telah dibayar oleh Liam. Akhirnya tangisan wanita itu tak terbendung menerima ketidakadilan ini. Bayinya yang ada dalam gendongan pun tiba-tiba saja menangis kencang seolah merasakan kesedihan ibunya.

Sementara itu, di lain sisi para wartawan mengerumuni Liam dan Dania untuk diwawancarai. "Sebenarnya apa yang terjadi, Pak Liam? Kenapa wanita itu tiba-tiba saja datang? Siapa wanita itu?"

"Apakah Bu Dania yakin bahwa Pak Liam tidak punya istri selain Bu Dania? Lalu siapa wanita tadi?"

Pertanyaan terus dilontarkan untuk Liam dan Dania. Liam menghela napas berat sembari memeluk pinggang istrinya. "Saya juga tidak tahu dengan apa yang terjadi barusan. Akan tetapi, dugaan saya adalah wanita itu merupakan orang suruhan dari lawan politik saya. Kedatangannya yang tiba-tiba di depan masyarakat pada saat saya sedang berkampanye, saya rasa itu sudah membuktikan semuanya."

Bersambung ....

Catatan penulis:

Hak cipta karya ini berada di tangan penulis dan dilindungi oleh undang-undang. Dilarang melakukan plagiarisme!

Aku adalah salah satu anggota Hamia Squad (geng yang isinya penulis semua). Follow Instagram @hamiasquad supaya kalian gak ketinggalan informasi tentang buku-buku karyaku dan karya teman-temanku!

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku