Almeta Nathania yang terpaksa menikah dengan Danny Addison karena hutang keluarganya pada Danny. Almeta yang awalnya ingin menolak namun dia urungkan karena nasib kedua orang tuanya yang akan mendekam di penjara. Bahkan pernikahan Almeta dan Danny yang tidak di dasari oleh cinta, dan Almeta yang harus sabar dan kuat untuk menghadapi sikap Danny, bahkan Danny yang selalu bersikap kasar dengannya. Bagaimana kelanjutan kisahnya, tetap ikutin ceritanya ya.
Hari ini adalah dimana hari yang membuat hidupku berubah untuk selamanya, hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang laki-laki yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Dimana aku terpaksa menikah dengan lelaki itu karena hutang kedua orang tuaku, mereka terpaksa menikahkan aku dengan lelaki yang bernama Danny Addison untuk melunasi hutang mereka, kedua orang tuaku sudah tidak ada cara lain selain menikahkan diriku dengannya atau tidak mereka berdua akan masuk penjara.
Pagi ini dengan mata sembabku, aku di rias oleh seorang make over yang telah di siapkan semuanya oleh lelaki itu, pernikahan ini diadakan secara mendadak, bahkan lelaki itu juga hanya menggundang keluarga dan kerabat dekatnya saja.
"Al, maafkan mama dan papa. Kami berdua melakukan ini terpaksa, kami berdua tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tapi kami berdua berjanji akan menjamin kamu jika kamu akan baik-baik saja," ucap Maria, mama dari Almeta Nathania, dia baru saja masuk ke kamar anak perempuannya semata wayangnya yang sebentar lagi akan menikah dan menjadi milik orang lain.
Almeta hanya tersenyum kecut dan dia berkata, "Al ikhlas melakukan semua ini ma, Al tidak mau terjadi apa-apa dengan mama dan papa, bahkan sampai masuk ke dalam penjara, Al tidak bisa membayangkan semua itu ma."
Maria yang berada di belakang Almeta dan bisa melihat pantulan wajah Almeta yang begitu sedih dengan mata sembabnya, Maria hanya bisa menangis karena dirinya dan suami juga tidak ada pilihan lain. Andai saja waktu itu dirinya dan suami tidak menerima bantuan dari lelaki yang bernama Danny itu mungkin saat ini kejadiannya tidak akan seperti ini, namun nasi sudah menjadi bubur dirinya dan suami juga tidak bisa berbuat banyak.
"Ma, jangan menangis. Almeta tidak bisa melihat mama menangis atau pun sedih, ini sudah takdir Al, ma," ucapnya. Almeta dengan sekuat dirinya menahan tangisannya, dirinya tidak ingin menangis dan itu hanya akan merusak riasannya, selain itu mamanya pasti juga akan melihatnya.
Selang berapa lama Darwis masuk, dia ingin menjemputnya untuk menuju altar karena sebentar lagi pernikahan Almeta dan Danny akan segera di mulai. "Bagaimana Al, apa kamu sudah siap?" tanya Darwis, papa dari Almeta. Sungguh dia juga merasa sangat sedih, dia sangat menyesal karena pada akhirnya dirinya harus menggorbankan anaknya untuk menikah dengan Danny, menurutnya lelaki yang bernama Danny itu sangatlah licik.
Senyum Almeta terbit saat menatap papanya, dia juga menganggukkan kepalanya bahwa dia sudah siap, walau sebenarnya dia sangatlah berat untuk pergi dari kamarnya, bahkan dia juga tidak siap untuk bertemu dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu. Almeta menghirup udara dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan perlahan, setelah itu dia beranjak dan menggandeng tangan papanya.
"Al jika kamu tidak mau melakukannya maka kita batalkan saja," bisik Darwis, karena sedari tadi tangannya di genggam oleh Almeta sangat erat sekali seolah dirinya tidak ingin di lepaskan.
Dengan segera Almeta menggelengkan kepalanya, "Tidak pa, Almeta ingin melanjutkannya. Al baik-baik saja," ucap Almeta dengan pelan, dengan langkah kaki yang pelan menuju altar dimana mereka akan mengucapkan janji pernikahan, Almeta bahkan juga bisa dapat melihat seorang lelaki yang dia yakini jika itu adalah Danny.
Darwin pun menyerahkan tangan Almeta pada Danny, dan ya, Ameta dapat melihat wajah tampan Danny namun sangat terlihat dingin, jika di lihat dia juga tidak suka dengan pernikahan ini dan Almeta ini di lakukan hanya karenaorang tuanya banyak hutang kepadanya. Pernikahan yang diyakini Almeta hanya di atas kertas saja, dan tidak akan pernah ada cinta atau akan seperti keluarga lainnya. Upacara pernikahan berjalan dengan lancar dan khidmat, setelah janji pernikahan mereka melakukan ciuman namun itu hanya sebentar saja.
"Danny, mama dan papa sangat bahagia karena akhirnya kamu menikah dengan wanita cantik dan manis," ucap Agnes, bahkan Anges sedari tadi yang memeluk tubuh Almeta berkali-kali, dia sangat bahagia.
"Tentu ma, karena pilihan Danny tidak akan salah," ucap Danny dingin.
Agnes hanya tersenyum dan mengangguk, "Mama sangat bahagia dan satu lagi mama sangat beruntung karena kamu tidak jadi menikah dengan wanita gatal itu."
"Sekali lagi papa ucapkan selamat padamu Danny, satu hal yang harus kamu ingat Danny jangan pernah sakiti istri kamu atau pun kamu sesekali menyakitinya, karena sekali kamu melakukannya kamu akan menyesal dikemudian hari Danny," ucap Ardino, papa Danny, dia memberikan pengertian pada anak lelakinya karena dia tidak ingin Danny nanti berbuat kasar atau bahkan sampai menyakiti hati wanita yang sudah menjadi istri Danny.
"Ya, Danny mengerti pa dan Danny juga tahu apa yang harus Danny lakukan nantinya," ucapnya.
Setelah semuanya mengucapkan selamat pada Almeta dan Danny, kini Almeta di ajak oleh Danny menuju ke suatu tempat. Almeta sendiri juga tidak tahu mau kemana mereka sebenarnya, yang Almeta lakukan hanya diam, dia takut untuk berbicara dengan Danny. Sesekali dia menatap ke arah Danny dan raut wajah Danny yang tidak begitu bersahabat membuatku sedikit takut, padahal aku kini sudah menjadi istri sahnya Danny dan aku juga bebas untuk bertanya atau berbuat apa saja namun hanya aku urungkan.
"Why? Apa ada yang akan kamu bicarakan?" tanyanya.
Saat itu juga aku menoleh menatapnya, "A-apa? T-tidak," ucapku dengan sangat gugup.
"Baiklah, kita akan pergi kerumah yang akan nantinya kita tempati, kamu juga tidak perlu membawa baju atau yang lainnya karena aku sudah mempersiapkan semuanya dan kamu hanya perlu membawa barang yang sangat berguna untukmu saja, besok kita akan pergi ke rumah kamu karena setelah ini aku masih ada pekerjaan sampai malam," ucap Danny.
Aku hanya bisa menganggukan kepalaku, aku tidak tahu harus berbuat apa? Bahkan untuk tanya dia akan pulang jam berapa nantinya saja tidak berani. Almeta memejamkan matanya dengan kedua tangannya mengepal, sungguh kenapa dirinya saat ini menjadi lemah, bahkan kalau bisa saat ini juga dia lebih ingin kabur meninggalkan Danny namun dia tidak bisa melakukan perlawanan nantinya dan itu juga hanya akan mengancam keselamatan kedua orang tuanya.
Bab 1 Almeta dan Danny
03/05/2023
Bab 2 Almeta dan Danny
03/05/2023
Bab 3 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 4 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 5 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 6 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 7 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 8 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 9 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 10 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 11 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 12 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 13 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 14 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 15 Almeta dan Danny
09/05/2023
Bab 16 Almeta dan Danny
12/05/2023
Bab 17 Almeta dan Danny
12/05/2023
Bab 18 Almeta dan Danny
12/05/2023
Bab 19 Almeta dan Danny
12/05/2023
Bab 20 Almeta dan Danny
12/05/2023
Bab 21 Almeta dan Danny
25/05/2023
Bab 22 Almeta dan Danny
25/05/2023
Bab 23 Almeta dan Danny
25/05/2023
Bab 24 Almeta dan Danny
25/05/2023
Bab 25 Almeta dan Danny
25/05/2023
Bab 26 Almeta dan Danny
08/06/2023
Bab 27 Almeta dan Danny
08/06/2023
Bab 28 Almeta dan Danny
08/06/2023
Bab 29 Almeta dan Danny
08/06/2023
Bab 30 Almeta dan Danny
08/06/2023
Bab 31 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 32 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 33 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 34 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 35 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 36 Almeta dan Danny
17/07/2023
Bab 37 Almeta dan Danny
20/07/2023
Bab 38 Almeta dan Danny
20/07/2023
Bab 39 Almeta dan Danny
20/07/2023
Bab 40 Almeta dan Danny
20/07/2023
Buku lain oleh ErishaLA
Selebihnya