Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jesslyn Terpaksa Menikah

Jesslyn Terpaksa Menikah

Yuhani

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
23
Bab

"Aku tidak mau menikah secepat ini ayah! " tolak Jesslyn tegas pada ayahnya. Jesslyn tidak percaya dengan keputusan ayahnya, yang ingin menjodohkannya dan menikahkan dirinya dengan seorang pria. Pria yang ia ketahui telah memiliki seorang kekasih, dan adanya perjodohan di saat ia baru saja Jesslyn putus hubungan dengan kekasihnya. Jesslyn yang masih kembali menata hati dengan rasa sakit dan hati yang rapuh dan sebuah perjodohan yang di rencanakan ayah dan ibunya, yang tidak bisa ia hindari, memaksa ia harus menikah, dengan mengorbankan masa mudanya, dan juga di saat hatinya belum kembali sepenuhnya percaya dengan seorang pria. Akankah Jesslyn bahagia ? Atau apa Jesslyn akan menderita dengan keputusan orang tuanya secara sepihak. Karena harus menikah dengan masing - masing dari mereka tidak memiliki perasaan apapun, bahkan baru mengenal

Bab 1 Selingkuh & Putus

Universitas Ghifanesia.

Susana di kampus Ghifanesia terlihat ramai dengan banyaknya mahasiswa yang berlalu lalang, juga berkumpul hanya untuk sekedar bercengkrama atau membicarakan tugas di kuliahnya.

Di salah satu kelas di kampus Ghifanesia, tengah serius dengan pelajaran yang dosennya berikan, semua mahasiswa memperhatikan dosennya dengan serius, namun ada satu wanita yang terlihat tidak memperhatikan dosen yang ada di depannya, yang sedang menjelaskan materi pelajaran yang tengah di ikuti. Wanita itu melihat ke arah buku dengan balpoin yang ia pegang di tangan kanannya, membuat sebuah coretan di atas kertas putih dengan pandangan yang kosong, dan wanita itu tampak terlihat bersedih.

Teman yang duduk di dekatnya terlihat menggeleng - gelengkan kepalanya, temannya pun mengerti dengan keadaan yang sedang wanita itu alami, sebuah masalah yang sedang di alami olehnya.

Jesslyn Cavista Raharja, wanita cantik berusia 19 tahun, harus mengalami kandasnya sebuah hubungan disaat dirinya benar - benar mencintai kekasihnya, Jesslyn dikhianati oleh kekasihnya dengan seorang wanita yang menurutnya jauh lebih baik.

Suasana dalam kelas mendadak ramai karena dosen yang mengajar telah keluar dari kelas, namun Jesslyn masih setia dengan keheningannya. Chika Salvina teman dekat Jesslyn pun terlihat menutup buku dan menatap Jesslyn dengan kesal.

"Jess, lo masih mikirin dia, oh ayolah, dia udah ninggalin lo dan dia lebih memilih tuh cewek murahan, lagian dia gak nerima lo dengan tulus!" Chika yang menasehati Jesslyn agar tidak terlalu hanyut dalam kesedihan dan rasa sakitnya, apalagi pada lelaki yang sudah mengkhinatinya.

Jesslyn tetap diam, ia juga tidak mau seperti ini, hanya saja perasaan untuk pria yang bernama Aditya Abraham sudah terlalu dalam, bukan hanya sebentar ia menjalin hubungannya dengan Aditya. Hubungannya dengan Aditya sudah berjalan sejak ia duduk di bangku sekolah menengah atas, selama satu tahun Jesslyn sudah menjalani hubungan dengan Aditya saat hubungan itu berkahir.

Jesslyn dan Aditya memang berhubungan tanpa restu dari kedua orang tua Adit yang pernah di kenalkannya, orang tua Adit yang cukup kaya menginginkan wanita yang sepadan dengannya, dan yang Adit tahu dan juga kedua orang tuanya lihat, jika Jesslyn hanya salah satu orang yang tidak sepadan kekayaanya dengan mereka. Tapi nyatanya, mereka salah, kekayaan Jesslyn bahkan melebihi mereka, mereka yang tidak tahu akan identitas asli dari Jesslyn.

Jesslyn memang lebih suka dengan kesederhanaan, ia tidak pernah memamerkan kekayaan, selain dia yang tidak suka dengan kemewahan yang berlebihan, juga karena Jesslyn ingin mencari teman dan pria yang tulus padanya, tanpa melihat identitas di belakangannya.

Keluarga Raharja, adalah salah satu keluarga yang memliki perusahaan ternama di Asia, Perusahaan Gendratama, dan Jesslyn tentu ia menjadi ahli waris dari perusahaan teresebut, karena dia adalah anak satu - satunya dari keluarga Raharja.

Jesslyn menatap Chika sekilas dan kembali melihat ke arah buku dengan coretan seperti benang kusut, seolah ia tidak peduli dengan apa yang Chika katakan.

"Ck, Jess lo ngeselin banget sih, seharusnya ya, lo itu move on! dan jangan liatin sama dia kalo lo itu menderita setelah di putusin sama tuh cowok brengsek, kalo perlu ya, lo tuh cari cowok yang lebih dari tuh si Aditya sombong!" decak kesal Chika menjeda ucapannya karena terlalu kesal, " atau ga, lo kasih tahu aja apa yang lo punya, biar mata mereka melotot, karena ternyata mereka udah buang berlian, dan lebih memilih mata ikan!" lanjut Chika membuat Jesslyn tersenyum tipis.

Jesslyn menghela nafasnya, ia memang harus bisa bangkit, dan melupakan apa yang sudah Aditya torehkan luka di dalam di hatinya, tapi untuk mencari pria baru, mungkin itu akan sulit, karena Jesslyn ingin menata hatinya lebih dulu, juga dirinya yang masih belum bisa mempercayai lelaki lagi, yang mungkin akan sama brengseknya seperti Aditya.

"Gue emang sedih, karena rasa sakit hati gue yang ga gampang dilupain gitu aja, lo ga tahukan apa yang gue rasain, Cik! Ya, tapi lo ada benernya juga, gue ga bisa gini terus, gue mesti move on, tapi itu susah, Chika !" Jesslyn yang meluapkan apa yang ada di hatinya, memang benar ia harus bisa move on dan melupakan pria yang sudah ada di hatinya sejak lama, tapi itu tidak segampang apa yang di ucapkan.

Chika mengangguk - anggukan kepalanya, " lo ga usah lupain, karena jika lo mau lupain, itu justru malah semakin buat lo ga bisa lupa, tapi lo harus bisa nerima, dan biarin itu jadi masalalu lo, dan jadi pelajaran juga buat lo kedepannya, biar lo lebih selektif lagi cari cowok!"

Jesslyn terdiam, apa yang di katakan oleh sahabatnya ada benarnya juga, dia harus bisa lebih menerima apa yang sudah ia alami.

"Apa gue bisa nerima semuanya, menerima semua rasa sakit ini," batin Jesslyn

"Aditya, lo udah bener membuat hati gue remuk, bahkan lo buat gue ga bisa percaya lagi akan yang namanya cinta, tapi gue bakal tunjukin sama lo, kalo gue bisa bahagia walaupun bukan sama lo ! "isi hati Jesslyn, marah dan kecewa pada Aditya.

Flashback.

Jesslyn yang terlihat sedang berjalan di koridor kampus dengan senyuman yang mengembang di wajahnya, dengan tas slendang yang ia pakai, juga pakaian yang sederhana, seperti kaos dan celana jins dan juga sepatu kets yang menurutnya nyaman. Tapi, walaupun dandanan sederhana Jesslyn terlihat sangat cantik. Jesllyn tidak seperti gadis - gadis lainnya, yang selalu mementingkan fashion dan riasan di wajahnya, Jesslyn lebih cuek dan apa adanya.

Hari ini adalah hari dimana tepat satu tahunnya hubungannya dengan Aditya, kekasihnya yang sejak SMA mereka sudah menjalin hubungan, dengan kado di tangannya, Jesslyn ingin memberikan sebuah hadiah pada kekasihnya, dengan harapan, Aditya akan senang dan menyukainya.

Jesslyn mencari - cari keberadaan Aditya, hingga ia bertanya pada seorang yang biasa bersama dengan Aditya.

"Lo tahu dimana Adit ?" tanya Jesslyn.

"Adit, ah dia kebelakang kampus," jawabnya dengan ragu, membuat Jesslyn heran, bukan karena kegugupan teman dari Adit yang memberikan jawaban padanya, tapi yang ia herankan, mengapa Adit pergi ke belakang kampus.

"Belakang kampus, ngapain ?" tanya kembali Jesslyn.

Temannya Adit hanya bisa mengedikkan bahunya, walaupun dia tahu apa di lakukan Adit disana.

Jesslyn pun segera pergi kebelakang kampus, dan mencari keberadaan Adit. Hingga ia sampai di belakang kampus, dan mendengar suara yang sangat ia kenali, Aditya.

Akan tetapi Jesslyn juga merasa heran, karena Jesslyn bukan hanya mendengar suara Aditya saja, tapi juga suara seorang wanita yang terdengar manja pada Aditya.

Langkah Jesslyn semakin melambat, ia meyakinkan pendengarannya, dan berharap jika itu bukan Aditya yang sedang bersama dengan seorang wanita, namun semakin ia mendekat, suara Aditya semakin terdengar jelas, bahkan ia mengatakan, jika dirinya memerlukan waktu untuk memutuskan hubungannya dengan Jesslyn.

"Aku perlu waktu sayang, untuk memutuskan Jesslyn, " ucap Aditya pada wanita di depannya yang sedang bersandar di tembok.

"Ck, sampai kapan? aku lelah bersembunyi seperti ini, aku ingin kita segera publish hubungan kita, apalagi orang tuamu sudah merestui kita, tidak seperti Jesslyn yang tidak di sukai oleh ibu dan ayahmu !" kesalnya pada Adit yang masih mengulur waktunya untuk memutuskan hubungan dengan Jesslyn.

Aditya yang megulur waktu hubungannya dengan Jesslyn, karena Jesslyn baginya mudah diperdaya, meski yang ia tahu Jesslyn bukan orang kaya, tapi Jesslyn selalu bisa berusaha untuk memberikan apa yang dia mau.

"Baiklah - baiklah, aku segera memutuskan hubunganku dengan Jesslyn, lagipula kita akan segera bertunangan bukan ?" jawab Aditya membuat wanita yang bersamanya tersenyum senang.

Jesslyn yang mendengar itu terlihat bergetar, air meatanya keluar tanpa ia minta, kotak hadiah yang ia siapkan untuk Aditya pun terjatuh begitu saja, sakit hati dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini, Aditya mengkhianatinya, bahkan mungkin sudah sejak lama, dan bodohnya dia tidak tahu dan tetap menganggap jika Adit adalah pria yang setia dan baik, yang mau memperjuangkan dirinya pada orang tuanya, tapi nyatanya itu hanya bualan belaka.

Kotak kado yang terjatuh terdengar oleh mereka, membuat Adit melihat ke arah Jesslyn yang sudah terlihat menangis dengan mata yang memandang benci pada Aditya dan wanita yang juga ia kenali.

"Tidak perlu repot memutuskanku, aku yang akan memutuskanmu dan mundur dengan hubungan ini, aku yang bodoh karena terlalu percaya padamu, terimakasih dengan rasa sakit hati ini!" ucap Jesslyn yang langsung pergi meninggalkan mereka, karena tidak mau terus melihat wajah - wajah yang sudah membuat sakit di hatinya.

Flashback of.

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku