Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sebuah mobil sports silver berhenti di sebuah restoran megah nan elite di Jakarta Selatan. Pintu mobil terbuka dengan sendirinya, sudah terlihat kaki jenjang yang terbalut oleh celana bahan hitam berkilau dan kaus kaki hitamnya sampai mata kaki. Seorang pria sudah berdiri dengan tegap, sembari memasukkan satu tangannya di saku celana bahan hitam yang dikenakannya. Tubuh pria itu begitu proporsional dan bidang tegap, sehingga menjadi objek penglihatan tanpa kedip oleh para pengunjung yang melintas di sekitaran restoran.
Bahkan, saking terpesonanya dengan sosok pria itu, tanpa sadar jika salah satu kaki pengunjung saling menginjak dengan kaki temannya.
Kim Andersean Bharaswara, pria tampan sejuta pesona ini adalah seorang Presdir di Perusahaan The Bharaswara Corporation. Pria yang digilai banyak wanita, dijadikan sebagai pangeran impiannya itu adalah seorang yang tak mempercayai akan sebuah pernikahan. Bahkan Kim, panggilan pria itu tidak ingin berkomitmen dalam sebuah pernikahan yang menurutnya begitu membosankan. Sifatnya jauh berbeda dengan kebanyakan orang yang ingin hidup bahagia dengan pasangannya di dalam sebuah pernikahan.
Kim adalah tipikal pria yang dingin dan sulit jatuh cinta. Namun ia akan berubah hangat kepada orang yang disukainya. Jika ia sudah merasakan getaran jatuh cinta kepada seorang perempuan membuatnya akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan perempuan itu. Namun, sampai sekarang tidak ada perempuan yang membuatnya luluh dan jatuh cinta, setelah Kim dikhianati oleh cinta pertamanya yang berselingkuh dengan ayah kandungnya sendiri. Di dalam hidup Kim hanya ada beberapa model terkenal yang dekat dengannya tapi tidak sampai membuatnya jatuh cinta.
“Mari Pak Bos, saya sudah memberitahukan kepada manajer restoran ini untuk menyiapkan minuman anggur merah (cabernet sauvignon) favorit anda,” ucap salah seorang pria yang diyakini adalah sekretaris dari Kim. Penampilan dari sang sekretaris pun tak kalah mencuri perhatian dengan atasannya yang begitu rapi dan tampan.
“Ya sudah.” Pria itu segera melangkah masuk ke dalam restoran diikuti oleh sekretarisnya yang berjalan di belakangnya. Tanpa ada kasta bagi Kim untuk menjawab sapaan dari dua orang satpam yang menyapanya begitu ramah. Walaupun raut wajah Kim begitu dingin dan penuh kuasa. Namun, hatinya lembut bagaikan sutra.
“Selamat datang, Pak Kim. Saya sangat senang dengan kedatangan Pak Kim di restoran kami,” sapa Keiko seorang manajer di restoran ini yang menyambutnya di depan pintu ketika Kim baru saja tiba. Kim terus memperhatikan sikap sang manajer yang sedikit seperti banci lebih tepatnya, wajahnya begitu kemayu tak ada wajah seorang pemimpin. Sehingga wajah dari sang manajer sama sekali tak ditakuti oleh para karyawannya karena tampak begitu polos.
Sedangkan di setiap kursi yang diduduki oleh para pengunjung begitu histeris dengan kedatangan sosok Kim Andersean Bharaswara. Pria tampan dengan segudang prestasi di perbisnisan level dunia. Kemahirannya dalam berbisnis begitu diakui oleh para pengusaha asing. Dan tidak terkecuali para pelayan perempuan yang juga ikut histeris melihat suami impiannya datang ke restoran ini. Sesuatu hal yang dapat mereka hayalkan sebelum tidur.
“Pesanan saya,” ucap Kim yang sudah duduk di kursi khusus yang disediakan untuknya. Kedua matanya tak henti-hentinya menatap Keiko, dan membuat Keiko menohok karena belum mengerti.
“Pesanan dari Pak Kim, minuman anggur merah favoritnya, cabernet sauvignon. Bukankah saya sudah memesannya khusus di restoran ini,” sahut sekretarisnya dengan tegas. Barulah Keiko mengerti dengan maksud dari Kim.
“Ah ... iya. Baiklah Pak Kim, saya sudah menyiapkan minuman anggur favorit anda, dan akan membawakan segera,” jawabnya.