/0/24556/coverorgin.jpg?v=e0382313514f34ff68f24fcc2520eda8&imageMogr2/format/webp)
"Aku tidak mau jadi pelacur!" teriak Arin dengan suara bergetar. Dia terus menangis ketakutan saat dirinya diikat di sebuah kursi.
Wanita yang tengah mendandani Arin tidak mengatakan apapun selain terus melakukan pekerjaannya. Mami Iren yang muak dengan Arin pun datang menghampirinya. Plak! Satu tamparan mendarat di wajah Arin.
"Jika kamu tidak berhenti menangis aku buat para bodyguardku memperkosamu dan tentu saja video itu akan tersebar luas!" ancam Mami Iren membuat Arin semakin bergetar. Arin masih ingat pertama kali dia kemari dan Mami Iren meragukan kegadisannya itu.
Mami Iren tanpa berkata panjang lebar saat itu langsung menyuruh anak buahnya memegangi Arin. Mami Iren membuka kaki Arin dan melucuti celana Arin untuk memeriksanya langsung. Sungguh saat itu Arin merasa sangat hina, meskipun yang di dalam ruangan itu hanya perempuan tetap saja itu adalah pelecehan.
"Cepat selesaikan make up nya!" titah Mami Iren setelah menghapus air mata Arin.
Ancaman Mami Iren membuat Arin tidak berani lagi melawan. Dia meratapi nasibnya yang sangat sial itu, niatnya hanya mencari pekerjaan hingga salah satu teman kuliahnya menawarkan sebuah pekerjaan. Dia dan Jessica memang tak cukup dekat tetapi karena dia sangat membutuhkan pekerjaan membuatnya menerima tawaran Jessica.
Jessica membawanya ke apartemennya dan Arin mandi di sana karena pulang kuliah dia langsung ke apartemen Jessica tanpa kembali ke kos terlebih dahulu. Tidak mungkin jika Arin akan bertemu bos Jessica dengan keadaan belum mandi. Dia pun saat itu tidak berpikiran negatif, tetapi ternyata Jessica diam-diam merekam dirinya saat tengah mandi. Arin melihat video itu bagaimana dia terlihat jelas tanpa pakaian. Seluruh tubuhnya terekspos sempurna dalam video itu.
Jessica pun membawa Arin ke tempat Mami Iren yang tak lain adalah salah satu mucikari terbesar di kota itu. Jessica menjualnya dengan harga tinggi karena Arin yang masih virgin. Tentu saja saat itu Arin terkejut hingga memohon agar Jessica tidak melakukan hal itu.
Namun video itu telah Jessica serahkan kepada Mami Iren dan dia tanpa rasa malu pergi dari sana meninggalkan Arin yang menangis dengan berlutut untuk memohon. Semua yang Arin lakukan sia-sia karena nyatanya dia berakhir duduk di depan meja rias dengan tangan yang terikat.
Arin selesai di make up membuat Mami Iren terlihat puas dengan hasilnya. Tubuh Arin terlihat seksi dengan balutan dres mini berwarna merah dengan belah dada yang rendah. Dress itu sangat ketat melekat di tubuh Arin membuat Arin merasa tak nyaman.
"Ikut aku dan jangan pernah jatuhkan air matamu itu!" ucap Mami Iren memberi peringatan.
"Saya mohon lepaskan saya Mami," ucap Arin yang kembali berlutut.
Mami Iren tidak mendengar permohonan Arin dia justru menyeret Arin menuju ke ruang VIP. Saat dia keluar dari ruang make up terlihat di sana banyak wanita berpakaian seksi bahkan hampir bertelanjang. Mereka tengah menari menghibur para pria hidung belang yang ada di sana.
Suara musik begitu keras, Arin melihat beberapa wanita meliuk-liukan tubuhnya dengan pakaian yang hanya menutupi dada dan bagian inti tubuhnya. Arin sangat bergetar dia begitu takut dengan tatapan para pria disana yang menyadari kehadirannya. Langkah mereka terhenti saat seorang pria menghampiri Mami Iren.
/0/22648/coverorgin.jpg?v=da2682ebdede2ab76abd7c8810388e2e&imageMogr2/format/webp)
/0/17308/coverorgin.jpg?v=f1b52e69243419e7c8be741e7beba0f4&imageMogr2/format/webp)
/0/2363/coverorgin.jpg?v=8445b9eabc85f34a17c5fee131e39afc&imageMogr2/format/webp)
/0/14042/coverorgin.jpg?v=a62ab8552e5eae427a21851970380638&imageMogr2/format/webp)
/0/6013/coverorgin.jpg?v=b0ee2f07c39ee854659e7e488aa4fcb0&imageMogr2/format/webp)
/0/2461/coverorgin.jpg?v=683a12710704c0b740349e37f56726c5&imageMogr2/format/webp)
/0/3985/coverorgin.jpg?v=266618c9059c3178d5f9ead60dba40fd&imageMogr2/format/webp)
/0/12560/coverorgin.jpg?v=9c36f962e60bf6857902d5f5e76eebf0&imageMogr2/format/webp)
/0/16143/coverorgin.jpg?v=c5bfd7b352b9b2d19c195a898e08f533&imageMogr2/format/webp)
/0/11021/coverorgin.jpg?v=1dd5ec32ffc5c0e26ccb3eb75c2dc0e9&imageMogr2/format/webp)
/0/13500/coverorgin.jpg?v=9fb612d78b76a5f3f6e0127825d86ded&imageMogr2/format/webp)
/0/16087/coverorgin.jpg?v=f425e603ef7efb0b818e541223c50205&imageMogr2/format/webp)
/0/2915/coverorgin.jpg?v=20d0d59048f4e4eeb5abe54d984c4b9c&imageMogr2/format/webp)
/0/13045/coverorgin.jpg?v=54889b55ef09bc4fb2f5e56cab69c14d&imageMogr2/format/webp)
/0/13416/coverorgin.jpg?v=eea3ea4e82fb028f2b9e4656fc67c77f&imageMogr2/format/webp)
/0/12626/coverorgin.jpg?v=feb13b1300e4221467f17e6271b97f27&imageMogr2/format/webp)
/0/8164/coverorgin.jpg?v=f4aa42100d8a061d880270e14b5d538e&imageMogr2/format/webp)
/0/2966/coverorgin.jpg?v=f10958e88b5ef88896fe98fb076ac608&imageMogr2/format/webp)
/0/4147/coverorgin.jpg?v=6d7ec4205278ccf9255a9175144aa1ba&imageMogr2/format/webp)
/0/5306/coverorgin.jpg?v=012ca8746a9e37da3052943e031feac2&imageMogr2/format/webp)