/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
Terinspirasi dari kisah nyata.
"Kak, makanan yang tadi dibawa ibu jangan disentuh, ya! Itu milikku." Rasa penasaran menyeruak, makanan apa gerangan yang dibawa oleh mertuaku tadi hingga Farra melarangku menyentuhnya.
"Kakak makan yang lain saja, ini khusus untukku!" Istriku itu mengambil tempat makanan yang terbuat dari plastik berwarna merah itu, dan langsung membawanya pergi.
Farra sedang hamil muda, dia ngidam dan terus-terusan ingin memakan masakan ibunya. Hampir setiap hari mertua atau adik dari Farra mengantar makanan ke rumahku ini, tapi anehnya makanan dari mertuaku itu tak boleh aku sentuh apalagi makan.
Kubiarkan Farra dengan keinginannya itu, seperti yang dia katakan makanan itu sangat dia inginkan, jadi tak ada bagian untukku. Semua itu berlangsung sekitar tiga minggu, selama itu aku tidak tau entah dimana dan kapan Farra memakan, makanan dari mertuaku itu.
Mungkin karena tidak mau aku ikut makan dia bersembunyi saat memakannya. Seperti saat ini diapun membawa makanan itu menuju dapur, tapi aku tidak tau kapan dia akan memakannya karena dia kembali lagi padaku dengan cepat.
"Kau tidak makan?" tanyaku, karena aku sedang menyuap nasi.
"Aku mual, nanti saja," jawabnya.
Farra akan mual bila memakan makanan lain selain dari yang dibawa dari rumah mertuaku. Dia akan selalu menolak makanan yang dibuatnya sendiri, tapi antusias dengan makanan yang dikirim dari rumah ibunya.
Kulanjutkan makan tanpa menawar lagi pada Farra, setelah selesai aku bawa piring kotor ke dapur dan mencucinya. Setelah dia hamil aku selalu membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk cuci baju, piring dan menyapu. Aku tidak mau dia kelelahan.
Ketika sedang mencuci Farra datang, dia menghampiriku dan meminta izin untuk keluar ke rumah sepupuku. Rumah sepupuku berada di depan sana, hampir setiap hari Farra ke sana untuk sekedar mengobrol membuang jenuh.Aku biarkan dia pergi, dan melanjutkan kegiatanku mencuciku.
"Dimana makanan itu disembunyikan Farra?" gumamku sambil terus mencuci. Rasa penasaranku tidak bisa dibendung lagi, hari ini aku harus menemukan makanan itu dan melihatnya. Selama ini aku berpura-pura tidak peduli, padahal hatiku sangat heran dan penasaran.
Setelah semua perabot kotor bersih, aku bergerak mencari makanan itu. Tapi semua sudut dapur telah kugeledah tempat makanan itu tidak nampak juga."Dimana dia menyembunyikannya?" gumamku sambil terus mencari.
/0/13189/coverorgin.jpg?v=59c0e79f61800af594c3c89ea1290db5&imageMogr2/format/webp)
/0/2960/coverorgin.jpg?v=e755064234afa164230f81b1532ec183&imageMogr2/format/webp)
/0/14473/coverorgin.jpg?v=b98912be56cc2351c9b34aed1f31055a&imageMogr2/format/webp)
/0/5554/coverorgin.jpg?v=ad658e7b04e0d7c2caba74d0b30b9683&imageMogr2/format/webp)
/0/14004/coverorgin.jpg?v=8a3915c664acd17c3f4819f3ef533ada&imageMogr2/format/webp)
/0/19871/coverorgin.jpg?v=650f278950747ebb8b51638628ad7b20&imageMogr2/format/webp)
/0/13113/coverorgin.jpg?v=603d878cfe27a72adc41261c26c4094b&imageMogr2/format/webp)
/0/28108/coverorgin.jpg?v=20251110165812&imageMogr2/format/webp)
/0/16595/coverorgin.jpg?v=a0048950ffa7f7bd7422162aec0d62b7&imageMogr2/format/webp)
/0/18810/coverorgin.jpg?v=c634d2692554f3b0b2d66a678ee886d0&imageMogr2/format/webp)
/0/14894/coverorgin.jpg?v=de9ca2ab428e03a5b60e6005965c4729&imageMogr2/format/webp)
/0/28416/coverorgin.jpg?v=a461bfbf0f8ce2027c34bfca64f87c99&imageMogr2/format/webp)
/0/4888/coverorgin.jpg?v=8539b83bb059284f13f3e6cbdbb0a8fc&imageMogr2/format/webp)
/0/17187/coverorgin.jpg?v=d47cf3a47954acffba8a6e41b1e0b4c6&imageMogr2/format/webp)
/0/5752/coverorgin.jpg?v=3719f8e9cf0fc50aa652c7fe17740b8d&imageMogr2/format/webp)