Wida Wianda
Buku Wida Wianda(3)
Tabir Cinta Luna
Romantis
"Sekarang katakan! Mana hadiahnya?" tagih Luna.
"Menikahlah denganku!" kini giliran tawa Luna yang pecah.
"Mas, nggak lucu tauk! Haha, prank kamu nggak mempan di aku." Luna tetap saja tertawa, meskipun hatinya juga dag-dig-dug mengharapkan.
Sebenarnya Luna pun berharap perkataan Reza tidak merupakan sebuah candaan, tapi ia segera menepis harapan itu. Gadis itu tahu diri. Kasta, harta dan tahta telah menjadi tabir cintanya kepada Reza.
Reza merogoh sesuatu di saku jas hitamnya, lalu ia melipat kedua lututnya dan bertumpu pada telapak kaki. Reza membuka sebuah kotak yang bertengger sebuah cincin berlian di dalamnya. Sederhana namun elegan.
"Salsabiluna Dewi, maukah kau menikah denganku?" Ya, Reza melamar Luna.
Seketika tubuh Luna kaku dan tangganya menjadi dingin.
"Aku serius, Luna. Baiklah akan aku ulangi sekali lagi! Salsabiluna Dewi, maukah kamu menjadi teman hidupku untuk menggapai surga?"
Anda mungkin suka
Gairah Citra dan Kenikmatan
Juliana Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.