Neraka Di Rumah Mertua

Neraka Di Rumah Mertua

putri rahmania

5.0
Komentar
2.4K
Penayangan
32
Bab

Semua wanita pasti berharap kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh keluarga suami. Namun, tidak jarang banyak wanita yang mengalami nasib buruk saat berada di antara keluarga besar sang suami. Hal ini juga dialami oleh Nia seorang gadis lugu yang terlahir dari keluarga broken home dan kurang mampu. Pernikahan bahagia, serta hangatnya kasih sayang dari mertua dan saudara ipar ternyata hanyalah sebuah mimpi indah bagi Nia. Pasalnya kehadirannya Nia di tengah keluarga Riko justru hanya dianggap sebagai seorang pembantu rumah tangga. Tidak hanya itu, Riko yang seharusnya bisa menjadi suami yang menjaga dan mendidik Nia dalam segala hal justru tega menjerumuskan sang istri pada lembah maksiat. Sifat pemalu, gengsi yang besar, serta kurang sifat tanggung jawab membuat Riko memiliki banyak hutang. Hampir setiap hari rumah mereka selalu didatangi oleh dekoleptor yang ingin menagih hutang dalam jumlah yang cukup besar. Riko merasa tidak nyaman tega menjual sang istri pada laki-laki hidung belang baik secara online maupun pada temannya. Mampukah Nia melepaskan diri dari jeratan dunia malam yang diperkenalkan oleh sang suami?

Bab 1 Satu

"Kamu tidak kerja, Mas?" tanya Nia saat melihat sang suami masih sibuk dengan ponsel yang ada di tangannya.

"Aku sudah mengundurkan diri dari perusahaan itu," jawab Riko tanpa mempedulikan Nia yang berdiri di hadapannya.

"Mengundurkan diri! Kenapa kamu berhenti dari pekerjaan itu, Mas?" tanya Nia yang terlihat terkejut mendengar jawaban Riko.

"Aku lelah dan bosan jika hanya menjadi pembantu orang, aku ingin punya usaha sendiri." Riko menoleh ke arah Nia dengan wajah sinis.

"Bosan, lelah? Mas, rasa bosan dan lelah itu adalah hal yang wajar. Tetapi rasa itu tidak bisa kamu jadikan alasan untuk berhenti dari pekerjaanmu, lagipula kita juga belum ada modal untuk membuka usaha," jelas Nia sambil memegang tangan Riko.

Sambil berdiri dari tempat duduknya. "Dasar perempuan cerewet! Harusnya kamu itu mendukung apapun keputusan ku, bukannya bertanya yang tidak-tidak."

"Bukan begitu, Mas. Sebagai istri aku akan selalu mendukungmu, tapi jika kamu tidak bekerja bagaimana kita akan menghidupi anak-anak dan membayar sewa rumah ini?" jawab Nia.

"Kamu pikir aku ini sapi perahan yang harus selalu bekerja untukmu!" bentak Riko sambil bertolak pinggang.

"Bukan begitu, Mas. Tapi masalahnya saat ini kita butuh banyak uang untuk menghidupi keluarga kita."

"Ya sudah, kalau begitu kamu saja yang kerja. Bereskan!" bentak Riko sambil berjalan meninggalkan sang istri.

Riko yang kesal dengan ocehan sang istri langsung memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya. Nia yang merasa tidak ada kesempatan untuk bicara dengan Riko hanya bisa duduk di lantai yang beralaskan karpet. Sesaat Nia terdiam mengingat kejadian 9 tahun yang lalu.

Nia yang saat itu masih duduk di kelas 2 SMA memutuskan menghabiskan masa libur sekolahnya di rumah saudaranya yang bernama Novi. Suatu malam, Novi yang saat itu mengenal Riko dari sebuah akun media sosial mengajak Nia untuk menemui Riko di sebuah alun-alun kota Surabaya. Pertemuan itulah yang ternyata membuat Riko dan Nia akhirnya saling jatuh cinta.

Sambil menatap layar ponselnya. "Nomor siapa ini."

Terlihat sebuah pesan singkat tanpa nama masuk ke ponsel Nia. Ada rasa penasaran dalam hati Nia saat melihat pesan tersebut. Pasalnya selama ini dia tidak pernah memberitahukan nomor ponselnya kepada siapa saja.

"Maaf ini dengan siapa?" tanya Nia dalam sebuah pesan singkat.

"Ini aku. Riko, bagaimana kabarmu?" jawab Riko sambil memberikan emoticon senyum.

"Riko! Bagaimana dia bisa tahu nomorku?" ucap Nia sambil menatap layar ponselnya.

"Baik. Kamu tahu nomor ponselku dari mana?" tanya Nia dengan rasa penasaran.

"Dari Novi, aku sengaja meminta nomer mu karena aku ingin mengenalmu lebih dekat," jawab Riko.

Hubungan yang berawal dari sebuah pesan singkat itu kini berubah menjadi hubungan di dunia nyata. Riko yang saat itu tinggal di kota Surabaya kini sering mengunjungi Nia yang saat itu tinggal di kota Malang. Hingga suatu hari Riko yang berusia 5 tahun lebih tua dari Nia mengajak gadis remaja tersebut ke sebuah losmen yang ada di kota itu.

"Kenapa kita ke sini, Mas?" tanya Nia yang sambil melihat ke sekeliling losmen.

"Aku hanya ingin istirahat sebentar saja, perjalanan dari Surabaya ke Malang benar-benar membuatku lelah." Riko terlihat langsung berjalan ke arah sebuah kamar.

Nia yang sangat mencintai sang kekasih tidak menaruh curiga atas ajakan Riko. Setelah keduanya masuk Riko pun langsung mengunci pintu kamar. Perlahan Riko menghampiri Nia yang saat itu duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seisi kamar.

"Nia, apa kamu mencintaiku?" tanya Riko sambil menggegam tangan Nia.

"Aku sangat mencintaimu, Mas. Tapi ...."

"Tapi apa, Nia?" tanya Riko dengan penasaran.

Entah setan apa yang merasuki Riko siang itu, hingga dia tega merusak masa depan gadis yang dicintainya. Riko yang sudah terbawa nafsu setan langsung mengulum bibir ranum Nia dengan lembut. Kedua tangan yang sejak tadi mengegam tangan Nia perlahan lepas dan kini mulai meremas kedua bukit kembar Nia.

"Jangan, Mas!" perintah Nia sambil melepaskan tangan Riko dari dadanya.

"Kenapa, Nia? Bukankah kamu mencintaiku," tanya Riko sambil menatap kedua mata Nia.

"Aku memang mencintaimu, Mas. Tapi bukan begini cara ku untuk menunjukkan rasa cintaku, lagi pula aku takut jika apa yang kita lakukan ini akan membuatku hamil."

"Kamu tenang saja, Sayang. Aku janji akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu," bisik Riko yang langsung kembali mengulum bibir Nia.

Siang itu menjadi hari yang panas bagi Riko dan Nia. Cumbuan, belaian dan kecupan di berikan Riko pada setiap lekuk tubuh Nia. Nia yang awalnya berusaha menolak kini mulai merasakan kenikmatan yang diberikan sang kekasih.

Desahan kenikmatan mulai terdengar dari mulut kedua anak manusia itu. Sprei putih dan kamar losmen yang sempit menjadi saksi bisu hilangnya kesucian Nia. Bercak darah menjadi tanda robeknya kesucian Nia siang itu. Hampir tiga puluh menit keduanya larut dalam percintaan panas, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

***

Sambil menatap ke arah tespek yang ada di tangan. "Ya ampun ternyata aku positif hamil! Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan sekarang."

Nia yang mengetahui jika dirinya hamil langsung menghubungi Riko dan memintanya untuk bertanggung jawab. Beruntungnya Riko yang mendengar berita kehamilan sang kekasih langsung bersedia tanggung jawab. Siang itu, Riko sengaja datang ke rumah Nia untuk bertemu dengan orang tua sang kekasih.

Dengan wajah takut dan gugup Riko dan Nia akhirnya menceritakan kehamilannya kepada mereka. berita kehamilan Nia jelas saja membuat orang tuanya marah besar. Terlebih Ayah Nia, dengan cepat dia langsung berdiri dan menampar pipi sang putri.

"Dasar anak tidak tahu diri! Bisa-bisanya kamu melemparkan kotoran di wajah kami," bentak Budi sambil menatap wajah Nia dengan penuh amarah.

"Ampuni Nia, Ayah. Nia benar-benar khilaf," jawab Nia sambil menangis.

"Maaf, Pak. Masalah ini bukan kesalahan Nia, ini semua salah saya karena saya tidak bisa mengendalikan hawa nafsu saya," ucap Riko sambil memeluk pundak Nia.

Kehamilan itulah yang akhirnya membuat Nia terpaksa dikeluarkan dari sekolahnya dan menikah dengan Riko. Setelah pernikahan Riko dan Nia dilakukan secara sederhana. Riko pun akhirnya mengajaknya untuk tinggal bersama keluarga besarnya.

Hampir satu jam Nia melamun mengingat masa lalu yang pahit. Hingga tiba-tiba dia dikejutkan dengan bentakan sang suami yang baru saja datang. Nia yang baru sadar dari lamunan panjangnya terlihat terkejut saat melihat Riko sudah berdiri di hadapannya.

"Nia! Dasar tuli, apa kamu tidak ada pekerjaan lain selain melamun dan menangis! " bentak Riko sambil menendang kaki sang istri.

"Maaf, Mas. Aku hanya berpikir apa yang harus kita lakukan nanti," jawab Nia sambil mengusap air matanya.

"Dimana-mana orang itu bergerak, bukan melamun. Kalau hanya melamun dan menangis itu tidak akan menyelesaikan masalah. Sekarang lebih baik kamu cepat kemasi barang-barang kita!" perintah Riko dengan nada tinggi.

"Berkemas! Memangnya kita mau pergi kemana?" tanya Nia penasaran.

"Sudah kamu tidak perlu tahu, lebih baik cepat bereskan semua barang-barang kita!" ucap Riko sambil duduk di lantai.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh putri rahmania

Selebihnya
Tumbal Rumah Bersalin

Tumbal Rumah Bersalin

Horor

5.0

Warni adalah seorang bidan yang terkenal baik dan ramah di Desa Tlogo Ungu. Akibat keramahannya itu banyak wanita hamil yang merasa nyaman memeriksakan kehamilannya di rumah bersalin yang dibuka Warni 2 tahun yang lalu. Namun, siapa sangka di balik keramahan dan kebaikan yang diberikan Warni tersimpan sebuah rahasia yang tidak diketahui orang lain. Warni yang dulunya hanya putri seorang petani miskin di desa Tlogo Ungu kerap mendapat hinaan dari warga desa. Bahkan sampai dia berhasil menjadi seorang bidan pun warga desa masih tetap menganggapnya rendah, serta menolak memeriksakan kehamilannya kepada Warni. Mereka rela berjalan jauh ke kota demi memeriksakan kandungannya, bahkan tak jarang Warga desa menghadang pasien dari luar desa yang ingin ke tempat prakteknya. Warni yang sakit hati, serta khawatir jika usaha yang di bangunnya bangkrut memutuskan untuk melakukan pesugihan siluman ular putih dengan bantuan temannya yang bernama Romlah. Siluman ular putih yang kerap dipanggil Nyai Sukma bersedia membantu Warni dalam mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Namun, Nyi Sukma meminta Warni untuk menyiapkan satu wanita yang melahirkan pada kamis malam jumat kliwon, serta untuk tumbal pertama Warni harus bersedia menyerahkan bayi yang baru saja dilahirkannya kepada Nyai Sukma sebagai pembukaan. Bersediakah Warni menyerahkan anak pertamanya sebagai tumbal, lalu apa saja yang dialami Warni setelah menyetujui perjanjiannya dengan Siluman ular putih tersebut?

Buku serupa

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku