Skandal Dengan Mertua

Skandal Dengan Mertua

Rayya Mandira

5.0
Komentar
37.1K
Penayangan
46
Bab

Ika adalah seorang ibu rumah tangga yang harus berjuang mencari nafkah sendiri karena suaminya yang sakit. Tiba-tiba bagai petir di siang bolong, Bapak Mertuanya memberikan penawaran untuk menggantikan posisi anaknya, menafkahi lahir dan batin.

Bab 1 Hutang yang Menumpuk

"Ika, tuh ada yang beli. Kok malah manyun sih diem aja dari tadi" Yuni yang ada di samping Ika menowel pundaknya. Ika yang sedang terlena dengan lamunan kaget mendengar teguran sahabatnya itu.

"Ya Allah, yuun, kamu bikin kaget saja."

Kesadaran Ika langsung kembali, lamunannya langsung buyar. Ia melihat pembeli di depannya sedang menatapnya, menunggu untuk dilayani tepatnya.

"Iya, Bu. Aduuuh maaf Bu saya malah melamun begini. Monggo silakan mau beli kue apa, Bu?" Bagai kepergok, ah Ika jadi sangat malu.

"Kue lemper sama putu ayu aja mba. Masing-masing 15 ribu saja." Ibu-ibu itu merogoh kantongnya untuk membayar kue. Sigap Ika pun membungkus kue-kue yang dipesan tadi.

"Ini Bu kuenya." sambil tersenyum semanis mungkin ia menyerahkan bungkusan kresek warna hitam.

"Iya terima kasih, Mbak. Masih pagi mbak, jangan melamun mbok nanti ada yang nempel" si pembeli menggoda sambil cekikikan.

"Iiih, apa ibu yang menempel, kok jadi seram amat" Ika menimpali dengan wajah jenaka, ia mengerti membuat pembeli betah dengannya adalah cara agar mereka kembali lagi.

"Aduuuh, mbak. Asal jangan duda aja yang menempel" tambah keras mereka tertawa. Yuni pun ikut masuk dalam obrolan pagi yang hangat.

"Buu, d uren nggak papa kali yah buu. Duda keren yang banyak duitnya. Ehehee" Yuni menimpali.

"Hush, sudah-sudah. Pagi-pagi kok ngomongin duren. He he. Saya duluan ya, Mbak. Ini buat kirim orang ke sawah."

"Iyaa, Bu. Marii"

Setelah pembeli pergi, mata Ika mulai menatap kosong lagi. Entah kenapa lamunan yang tadi malah berlanjut, seperti ada gambar-gambar yang berseliweran. Daftar kebutuhan rumah tangganya semakin panjang.

Yuni yang geregetan melihat Ika dari tadi jadi terdiam melamun tambah kesel.

"Kaa, Ika. Kenapa sih ngelamun mulu. Kamu lagi mikirin apa sebenernya?" tegur temannya.

Ika hanya menoleh sebentar dan menjawab, "Gak pa-pa, Yun."

Yuni jelas tidak percaya. Akhir-akhir ini Ika memang agak lain. Raganya memang ada di sini jagain dagangan kue seperti biasanya, tapi pikirannya entah melayang-layang kemana.

"Kita kan temen, Ka. Siapa tahu aku bisa bantu."

Ika cuma mesem aja sebentar mendengar temanya itu menawarkan bantuan.

"Yun-yun, kamu gak akan bisa bantu, Yun. Ini masalah uang. Sedangkan kamu aja kerjanya sama aku. Gaji kamu kan gak seberapa. Kamu juga punya banyak kebutuhan untuk ibu dan adik -adik kamu." jawab Ika dengan lesu.

"Oalah uang toh. Kamu belum bayar cicilan?"

Yuni tahu kalau Ika punya banyak hutang. Ada hutang di bank yang harus ia bayar bulanan dan juga hutang bank mingguan yang harus dicicil seminggu sekali. Belum lagi hutang-hutang dia sama orang lain.

Ika sebenarnya tidak ingin bercerita tentang beban hidupnya, tetapi akhirnya ia menyerah. Dia juga butuh tempat untuk menceritakan semua permasalah yang semakin berat menghimpit dadanya, rasanya sesak, tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi. Setiap hari ia hanya bisa berpikir mau gali lubang lebih besar lagi sama siapa. Sedangkan lubang hutang yang sudah ia gali belum pernah bisa ia tutup.

"Belum. cicilan bulan ini belum kebayar. Uang arisan teman-teman juga sudah aku pakai. Anak-anak harus bayaran sekolah. Dan suamiku tetap hanya jadi beban hidupku. Kumplit sudah semua aku tanggung sendiri. Harus bagaimana, Yun? Apa aku harus kabur aja ya?"

"Hush, kamu gak boleh ngomong begitu Ka. Suamimu ke mana?" Yuni duduk mendekat ke arah Ika yang sudah terduduk lemas sedari tadi.

"Suamiku sudah mati kali, Yun." Tak ada harapan lagi ia dan suaminya.

"Jangan ngomong begitu, Ka." Yuni memegang bahu temannya. "Walaupun suamimu itu kerjaannya cuma mancing, paling tidak kamu harus ajak dia diskusi semua hutang-hutang kalian."

Ika menoleh. Wajahnya seperti sudah tidak percaya lagi kalau suaminya bisa membantu.

"Wong dia aja nggak pernah pulang kok, Yun."

"Oalahhh, tapi jangan bunuh diri ya, Ka. Nanti kamu nggak bayar utangmu sama aku dong. Uang arisanku aja kamu pakai. Hidup memang berat, tapi harus tetap dihadapi. Cobalah kamu minta tolong sama mertuamu aja. Enak banget punya anak nggak mau ngasih nafkah, nggak mau tanggung jawab. Yasudah biar mertuamu aja yang tanggung jawab. Begitu kan aturannya?" sergah Yuni

Ika terdiam sejenak. Ia berpikir mungkin perkataan temannya itu ada benarnya.

"Tumben Yun kamu bener. Kayaknya memang aku harus ke rumah mertua, Yun. Sudah mentok otakku kalau harus mikir semuanya sendiri"

Waktu sudah beranjak siang. Pembeli kue sudah mulai berkurang, tapi dagangan masih tersisa. Akhir-akhir ini banyak kue yang harus dibagi-bagikan secara gratis karena penjualan tidak habis.

Keduanya akhirnya hanya bisa menarik nafas berat bersama. Mengeluh pun tidak ada gunanya. Kehidupan orang yang berdagang memang seperti ini. Tapi kalau kue ini tidak habis, maka upah untuk Yuni pun harus berkurang.

Ika dan Yuni terpaksa menggulung dagangan mereka.

**

Sesampainya di rumah, anak anak Ika sudah ribut tentang uang jajan.

"Ibu mana uang jajannya? aku mau jajan ciki di tempat Bu Umi" Iwan merengek minta uang.

"Iya ibu, Azka juga mau. Kemarin ibu janji mau ngasih uang jajan banyak ke Azka hari ini." Azka anak bungsu Ika pun mengikuti tingkah kakaknya.

"Dagangan ibu masih banyak sayang. Hari ini libur dulu ya jajannya. Kalian makan kue bikinan ibu saja ya. Mau kan sayang?"

Ika mencoba membujuk kedua anaknya. Uang yang dibawa pulang terlalu sedikit. Untuk modal lagi besok pagi saja belum cukup. Harga gula, minyak dan tepung pada naik. Ika semakin pusing. Ika berpikir mungkin Ika memang harus berkunjung ke rumah mertuanya.

Iwan langsung ngambek dan pergi. "Ibu pelit banget."

Sedangkan Azka langsung menangis.

Kia teringat suaminya yang entah di mana. Ia mencoba menghubungi suaminya. Berkali kali dia memencet nomor suaminya tetapi tidak di angkat. Baru pada panggilan ke 5 suara suaminya terdengar.

"Halo, ada apa, Bu?"

"Kamu di mana, Pak? anak-anak sendiri di rumah. Mereka pada nangis semua merengek minta jajan."

"Aduuuh, Bu. Berisik amat sih. Gak kedengeran Bu suaramu. Aku lagi mancing di tempat biasa." jawab suaminya dengan datar.

"Pulang, Pak. Sekarang!!!" teriak Ika di telepon.

"Bu, aduh, ini nanggung, umpanku mau disamber nih. Udah dulu ya, Bu."

"Paaaak?!!" Ika berteriak, ingin rasanya ia membanting hp di tangannya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rayya Mandira

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Skandal Dengan Mertua
1

Bab 1 Hutang yang Menumpuk

15/07/2024

2

Bab 2 Meminta Pertolongan Mertua

17/07/2024

3

Bab 3 Tawaran Nafkah Batin dari Mertua

17/07/2024

4

Bab 4 Bimbang

18/07/2024

5

Bab 5 Menyerahkan Diri

19/07/2024

6

Bab 6 Kepergok Karyo

20/07/2024

7

Bab 7 Dicecar Ibu Mertua

21/07/2024

8

Bab 8 Ditinggal Kekasih Gelap

21/07/2024

9

Bab 9 Uang di Laci Meja

21/07/2024

10

Bab 10 Mas Karyo Curiga

21/07/2024

11

Bab 11 Tawaran Kerja

21/07/2024

12

Bab 12 Hutang pada Adik Ipar

22/07/2024

13

Bab 13 Ketahuan Orang Lain

22/07/2024

14

Bab 14 Gangguan dari Orang Asing

22/07/2024

15

Bab 15 Bapak Mertua Menyelinap

22/07/2024

16

Bab 16 Telpon Dari Suami

23/07/2024

17

Bab 17 Wanita Penggoda di Pemancingan

23/07/2024

18

Bab 18 Ayu Kenal Sama Istri Mas Yono

23/07/2024

19

Bab 19 Sisi Lain Ayu

23/07/2024

20

Bab 20 Berita Mengejutkan

23/07/2024

21

Bab 21 Kerja di Kota

23/07/2024

22

Bab 22 Penolakan dari Ika

23/07/2024

23

Bab 23 Hampir Berkelahi

19/09/2024

24

Bab 24 Karyo Pingsan

19/09/2024

25

Bab 25 Kamu Berselingkuh dengan Bapakku

19/09/2024

26

Bab 26 Pergi Tanpa Pamit

20/09/2024

27

Bab 27 Pulang Tanpa Pamit

21/09/2024

28

Bab 28 Masa Lalu yang Selalu Disembunyikan

22/09/2024

29

Bab 29 Ayu di Masa Lalu

23/09/2024

30

Bab 30 Masa Lalu Pak Tio

24/09/2024

31

Bab 31 Lasirah yang Dikhianati Tio

28/09/2024

32

Bab 32 Siapa Bapak Kandung Ayu

30/09/2024

33

Bab 33 Ayu yang Tidak Diterima Kehadirannya

05/10/2024

34

Bab 34 Buang Bayi itu!

10/10/2024

35

Bab 35 Masa Lalu yang Terus Menghantui

30/10/2024

36

Bab 36 Dendam yang Harus Dibayar

16/05/2025

37

Bab 37 Keluarga Berantakan

19/05/2025

38

Bab 38 Kembalinya Ika

20/05/2025

39

Bab 39 Tinggal di Rumah Bapak Mertua

24/05/2025

40

Bab 40 Apa hubungan bapak ibu dan ayu

26/05/2025