Perjalanan romantisku ke Bali berubah menjadi neraka saat tunanganku, Fredi, mengajak serta sepupuku, Lydia. Aku dipaksa duduk di kursi belakang, menjadi penonton kemesraan mereka yang tak tahu malu. Puncaknya, saat Fredi melihat gaun seksiku, dia murka dan memutuskan hubungan kami di depan semua orang. "Kalau begitu kita putus!" teriaknya, seolah aku yang bersalah. Aku pergi, tapi penghinaan tak berhenti. Ibunya menamparku di lobi rumah sakit, memakiku sebagai perempuan murahan. Fredi bahkan menghancurkan karierku, membuatku kehilangan segalanya. Aku hancur, sakit, dan sendirian. Mengapa mereka begitu kejam? Mengapa aku harus menanggung semua ini? Namun, di tengah keputusasaan, Hendra, kakak sepupu Fredi, muncul. Ciuman panasnya di mobil dan perlindungannya yang tanpa syarat menjadi satu-satunya cahayaku. Di sebuah pesta, saat Fredi kembali menghinaku, aku tak lagi diam. Sambil menggandeng Hendra, aku menatapnya dingin dan berkata, "Cintaku sudah mati. Kau sendiri yang membunuhnya."
Perjalanan romantisku ke Bali berubah menjadi neraka saat tunanganku, Fredi, mengajak serta sepupuku, Lydia. Aku dipaksa duduk di kursi belakang, menjadi penonton kemesraan mereka yang tak tahu malu.
Puncaknya, saat Fredi melihat gaun seksiku, dia murka dan memutuskan hubungan kami di depan semua orang. "Kalau begitu kita putus!" teriaknya, seolah aku yang bersalah.
Aku pergi, tapi penghinaan tak berhenti. Ibunya menamparku di lobi rumah sakit, memakiku sebagai perempuan murahan. Fredi bahkan menghancurkan karierku, membuatku kehilangan segalanya.
Aku hancur, sakit, dan sendirian. Mengapa mereka begitu kejam? Mengapa aku harus menanggung semua ini?
Namun, di tengah keputusasaan, Hendra, kakak sepupu Fredi, muncul. Ciuman panasnya di mobil dan perlindungannya yang tanpa syarat menjadi satu-satunya cahayaku.
Di sebuah pesta, saat Fredi kembali menghinaku, aku tak lagi diam. Sambil menggandeng Hendra, aku menatapnya dingin dan berkata, "Cintaku sudah mati. Kau sendiri yang membunuhnya."
Bab 1
Arsyila POV
Aku melihat tunanganku, Fredi Rusli, tersenyum lebar pada Lydia Wahyuni. Dia adalah sepupuku yang tumbuh besar di rumah kami. Mereka berdua duduk berdekatan di kursi depan, seolah tidak ada aku di sini. Aku tahu ini adalah awal dari neraka perjalananku.
Ini seharusnya menjadi perjalanan romantis kami ke Bali. Tapi Fredi memutuskan untuk membawa serta Lydia. Dia bilang Lydia butuh hiburan. Aku tahu itu bohong.
Aku menelan ludah yang terasa pahit. Aku memilih menuruti semua rencananya. Aku sudah terlalu sering melawan, tapi selalu kalah. Lebih baik diam.
Aku duduk di kursi belakang, sendirian. Kursi ini terasa dingin, seolah aku memang tidak diharapkan ada di sini.
Tiba-tiba, sebuah suara berat menyapaku. Itu Hendra Alamsyah, kakak sepupu Fredi. Dia duduk di sampingku. Aku hanya mengangguk, terlalu lelah untuk bicara.
Mobil bergerak, dan jalanan berliku membuat kami terombang-ambing. Lututku tidak sengaja menyentuh lutut Hendra. Aku tidak menariknya. Aku membiarkannya.
Dia tidak bergerak. Dia juga tidak menarik lututnya. Keheningan di antara kami terasa aneh, tapi tidak canggung.
Kami berhenti di sebuah rest area. Lydia langsung menarik lengan Fredi.
"Fredi, temani aku ke toilet, ya? Aku takut sendirian," katanya manja.
Fredi tersenyum, melirikku sekilas, lalu pergi bersama Lydia. Aku menatap punggung mereka. Dadaku terasa sesak.
Tiba-tiba, Hendra mencondongkan tubuhnya ke arahku. Wajahnya sangat dekat. Aku bisa merasakan napas mintnya di pipiku.
Lalu bibirnya menyentuh bibirku. Itu hanya sentuhan singkat, tapi cukup membuat duniaku berputar. Aku tidak merespons, aku terkejut.
Saat dia menarik diri, matanya menatapku lurus. Ada semacam pertanyaan di sana. Aku merasa seluruh tubuhku lemas.
Di tengah kebingunganku, aku menyadari satu hal. Ada sesuatu yang salah dalam diriku. Aku tidak membencinya. Aku tidak merasa jijik. Aku bahkan... menginginkannya lagi. Mengapa?
Bab 1
Hari ini16:37
Bab 2
Hari ini16:37
Bab 3
Hari ini16:37
Bab 4
Hari ini16:37
Bab 5
Hari ini16:37
Bab 6
Hari ini16:37
Bab 7
Hari ini16:37
Bab 8
Hari ini16:37
Bab 9
Hari ini16:37
Bab 10
Hari ini16:37
Bab 11
Hari ini16:37
Bab 12
Hari ini16:37
Bab 13
Hari ini16:37
Bab 14
Hari ini16:37
Bab 15
Hari ini16:37
Buku lain oleh Gavin
Selebihnya