Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Renata menatap badannya di cermin, dia melihat perutnya sudah bergelambir sangat berbeda ketika dia masih gadis. Dia melihat banyak sekali stretch mark di perutnya. Dia hanya terdiam sambil menghela nafas yang mendalam dalam hatinya dia merasa banyak sekali perubahan dalam dirinya setelah menikah. Dia juga melihat lemari di bajunya dia teringat dulu sering sekali memakai baju yang indah itu namun sekarang tidak muat di badannya. Dia berjalan menimbang badannya dan dia terkejut ternyata berat badannya bertambah lagi.
Renata sangat kesal dalam hatinya kenapa sulit sekali untuk diet padahal dia sudah berusaha untuk membatasi makanan. Terdengar suara tangisan anaknya, dia segera berlari ke ruang tengah. Dia mengendong bayi dan menenangkan tangisannya. Ponsel dia berbunyi dan dia segera mengangkatnya.
[“Halo sayang, aku tidak bisa makan malam di rumah ada acara kantor,” ucap Bram.
“Aku ini sudah makan makanan kesukaan kamu,” ucap Renata dengan kesal.
“Maaf sayang ini mendadak sekali,” ucap Bram.
“Ya sudah hati-hati kalau pulang ke rumah,” ucap Renata.]
Renata menutup telepon dengan rasa kesal di dada. Akhir-akhir ini Bram sering makan di luar jarang makan di rumah. Dia melihat bayi sudah tertidur dan dia berjalan ke kamar, meletakkannya ke box bayi. Dia memegang perutnya dan dia merasa lapar. Dia menghangatkan gulai ayam dan setelah itu dia mengambil piring. Dia makan sendiri sambil menatap jam sebenarnya dia merasa kesepian setiap malam harus makan sendiri. Bram sibuk dengan kegiatannya di luar rumah, dia teringat dulu ketika awal menikah dengan Bram. Mereka selalu makan bersama dan menghabiskan waktu berdua namun sekarang berubah Bram menjadi dingin kepadanya dan mereka berbicara seperlunya saja. Setelah makan dia duduk di sofa dan menunggu Bram pulang.
Di dalam mobil Bram sedang memeluk seorang wanita, dia tersenyum kepada wanita itu. Dia merasa bahagia bertemu dengan wanita yang cantik dan seksi. Wanita itu keluar dari mobil dan tersenyum sambil melabaikan tangan ke arah Bram. Bram tersenyum sambil menatap wanita itu lewat kaca mobil. Setelah itu dia kembali ke rumah. Sampai di rumah dia segera membuka pintu rumah. Dia terkejut Renata sedang tidur di sofa. Dia memandang Renata sambil membelai rambutnya dan Renata terbangun. Dia menatap Bram dengan tatapan mata masih mengantuk.
“Kamu baru pulang sayang,” ucap Renata.
“Iya aku baru pulang,” ucap Bram.
Bram pergi meninggalkan Renata dan masuk ke dalam kamar. Renata menatap jam dinding, dia melihat sudah jam tiga pagi. Dalam hatinya Bram pergi kemana nama mungkin acara kantor sampai jam tiga pagi. Renata masuk ke dalam kamar namun dia melihat Bram sedang tidur, dia tidak tega untuk membangunkannya. Dia melihat has Bram jatuh ke lantai, dia segera mengambilnya. Renata mencium aroma parfum yang berbeda dan wangi parfum ini berbeda dengan parfum yang sering dia pakai. Tangan Renata memeriksa saku jas. Dia terkejut menemukan kuitansi restoran mahal. Dia tahu restoran itu sangat mahal dan ekslusif, dia belum pernah ke sana. Renata merasa janggal dengan semua ini dia merasa Bram sepertinya menyembunyikan sesuatu. Dia mengambil jas Bram dan membawanya ke meletakkannya ke msein cuci. Malam ini dia tidak bisa tidur dia masih memikirkan Bram ini menemui siapa dalam hatinya selalu bertanya-tanya.
Pagi ini Renata menyiapkan sarapan di dapur dan dia melihat Bram baru keluar dari kamar mandi. Dia menatap suaminya dengan tatapan mata tajam dalam hatinya tidak biasanya Bram mandi lama sekali hampir satu jam.
“Tumben sayang mandinya lama,” ucap Renata.
“Iya aku tadi keramas dan badan juga gatal-gatal gitu,” ucap Bram.
Bram masuk ke dalam kamar dan dia menghindari Renata. Bram keluar kamar dengan pakaian rapi, dia menghampiri Renata di ruang makan.
“Kamu ganti parfum sekarang,” ucap Renata.
“Tidak, aku tidak ganti parfum emang kenapa?” tanya Bram.
“Enggak Cuma baunya beda saja,” ucap Renata.
Bram masih makan roti dan dia sesekali melihat ponselnya. Renata duduk di depan Bram dan mereka saling tatap.
“Oya aku baru tahu kalau acara kantor sampai jam tiga pagi,” ucap Renata.
Bram terdiam dalam hatinya dia tahu kalau Renata curiga. Dia menghentikan mengunyah rotinya lalu meletakkannya di piring.
“Kebetulan ada lembur makanya sampai malam dan aku mau berangkat kerja dulu sayang,” ucap Bram.